Bagian 39

327 15 0
                                    

Aerilyn masih setia menunggu satria untuk meneruskan kalimat'nya.

"Lyn, gue sayang sama lo" ucap satria kemudian menggenggam tangan Aerilyn

Aerilyn terdiam dengan tatapan lurus menatap satria. Hening menyelimuti keduanya.

"Maksud bang satria apa?" Tanya Aerilyn memecah keheningan

"Gue suka sama lo Lyn, bukan sekedar suka. Gue bahkan udah sayang sama lo. Lo mau jadi pacar gue?" Ucap satria serius

"Sorry bang" ucap Aerilyn menundukkan kepalanya

Jawaban aerilyn membuat satria kecewa. Namun dia berusaha tetap tersenyum

"Iya gak papa kalau lo nolak gue. Jangan nunduk gini nanti cantiknya gak kelihatan hehe.tapi Lyn gue mau tau alasan lo nolak gue kenapa" tanya satria mengangkat dagu Aerilyn agar menatap satria tak lupa dengan senyuman yang terlukis di wajah satria meski terlihat senyumnya bukan senyum bahagia.

"Gue cuma gak mau sakit hati untuk yang kesekian kalinya bang. Lo tau sendiri kan gue selalu di sakiti sama orang yang berstatus sebagai pacar. Setiap gue menjalin hubungan dengan laki-laki ujung-ujungnya penghianatan yang gue dapet. Gue gak mau itu terjadi lagi. Gue juga lagi meng istirahat'kan hati, gue mau nyembuhin hati gue dulu" ucap Aerilyn dengan tatapan mata sendu

"Gak semua laki-laki itu sama Lyn. Gue gak janji untuk gak bikin lo nangis, karena pasti di suatu hubungan pasti akan ada masalah. Tapi gue pastiin gue gak bakal bikin lo nangis karena penghianatan. Gue bukan tipe cowok yang suka mainin hati perempuan. Bagi gue apa yang udah jadi milik gue gak bakal gue lepas, karena gue serius dengan apa yang gue miliki. Kalau gue udah serius dengan sesuatu terutama sebuah hubungan, gue gak bakal dengan bodoh'nya merusak hubungan yang udah gue bangun. Sebisa mungkin gue bahagiain lo" ucap satria dengan serius

"Lo sekarang bisa bilang kaya gini bang. Lo lupa lo sendiri bukan'nya lagi nunggu seseorang ya. Dengan begitu bisa nunjukin kalau apa yang lo ucapin tadi hanya sekedar omongan bang. Gue sebagai perempuan apa lagi pernah ngalamin apa yang namanya di hianatin gak mungkin jadi perusak di hubungan orang lain bang. Gimana perasaan perempuan yang selama ini bang satria tunggu kalau dia tau lo di sini malah mempunyai perasaan buat perempuan lain dan dengan mudahnya ngelupain dia gitu aja. Di sini bisa di lihat kan bahwa bang satria bukan tipe laki-laki yang setia" ucap Aerilyn dengan tersenyum getir dan melepaskan genggaman tangan'nya dari satria

Satria yang mendengar kalimat Aerilyn pun bingung. Tidak tau apa yang di ucapkan oleh Aerilyn.

Menunggu? Maksud Aerilyn apaan sih. Gue nunggu siapa? Terus kapan gue bilang gue lagi nunggu seseorang- batin satria

Satria mengerutkan keningnya mencoba mencerna ucapan aerilyn dan mengingat kembali.

Setelah beberapa saat berfikir satria mengingat semuanya dan malah tertawa terbahak-bahak.
Itu membuat Aerilyn bingung dan mengerutkan keningnya.

Satria meredakan tawanya dan menggenggam tangan Aerilyn kembali. Aerilyn mencoba melepas namun tidak bisa karena genggaman satria cukup kuat.

"Gini ya Lyn gue jelasin. Lo itu salah paham" ucap satria

"Maksud'nya?"

"Jadi yang lo maksud gue lagi nunggu seseorang itu bukan kaya yang lo pikirin. Seseorang yang gue tunggu itu adalah...." Sengaja satria menghentikan ucapannya sejenak dan melihat expresi Aerilyn

"Lo. Seseorang yang gue tunggu itu adalah lo Lyn" ucap satria dengan serius

"Lo gak usah ngada-ngada deh bang"

"Gue serius Lyn"

"Maksudnya gimana sih, gue gak ngerti" ucap Aerilyn menatap satria dengan tatapan  bertanya

Aerilyn Yasmine   [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang