AL : 53. Festival 13

331 19 4
                                    

Kenzo pun kembali ketempat duduknya, dengan pandangan datar tetapi masih menyempatkan melihat sang pujaan hati.

'Wow...!!! Gimana nih dengan penampilan most wanted kita??' Ucap Reza diatas podium

Reza pun satu persatu memanggil para peserta, banyak yang menampilkan bakatnya di sini.

Mulai dari bernyanyi, bermain dengan band yang mereka bentuk masing-masing dan juga dance.

'Kalian masih ingin dengar lagi gak???' Tanya Reza dengan semangat yang membara.

'Lagi'

'Lagi'

'Lagi'

Teriak semua para siswa maupun siswi dari semua sekolah, entah mengapa saat ini mereka menjadi satu.

Padahal sejak tadi, mereka semua memancarkan aura yang tak bersahabat satu sama lain.

Satu persatu peserta maju menunjukkan bakat bernyanyinya. Sedang Ara hanya memandang mereka tanpa minat.

Entah perasaannya sekarang sedang tak nyaman, pikirannya terus berkelana entah kemana.

Teriakan riuh penonton masih terdengar, membuat Ara terus memikirkan sesuatu yang janggal di hatinya.

Hingga suara dari temannya Reza yang menjadi pembawa acara menyadarkannya.

'Nih gue kasih penampilan spesial dari anak murid yang paling populer, apalagi ini langkah banget. Sayang kalau ngelewatin ini semua. Kalau perlu kalian ajak semua orang ngeliat ig live di akun sekolah kalian, atau kalian videoin biar jadi kenangan' ucap Reza panjang lebar.

'Emang siapa???' Teriak semua murid.

'Kepo lo pada' ucap Reza pada mereka.

'Huuuuu!!' Sorakan dari semua siswa

'Udah... udah dari pada kalian ribut gue panggilin princess es di sekolah ini Kinara Salwa Azzahra silahkan maju' ucap Reza dengan semangat yang membara.

Ia tak tau, sejak tadi Ara sudah mengeluarkan aura permusuhan. Apalagi katanya ini moment langka, emang apa bedanya ia berjanyi atau tidak.

"Ra, lo kesana gih. Tuh, lo gak lihat fans lo udah nungguin" ucap Aleena dan membuat Ara beranjak dan pergi berjalan ke arah Reza.

'Kita harus berterimakasih pada Rena yang sudah mau membuaju princess es kita untuk ikut tampil, beri tepuk tangan yang meriah' ucap Reza dambil memanfang Ara yang berjalan ke arahnya.

'Prok'

'Prok'

'Prok'

Suara tepuk tangan menggema untuk Rena, sedang Rena hanya tersenyum kikuk karena ucapan Reza.

Bagaimana tidak, ia sebenarnya memaksa Ara, bukan membujuk Ara untuk tampil.

Kembali lagi ke Ara, Ara berjalan dengan tatapannya yang sangat dingin.

Bukan itu saja, hampir semua guru, donatur dan juga ayahnya tak percaya dengan apa yang di katakan oleh Reza.

Ara pun tiba di atas panggung, hampir semua yang ada di sana menatapnya.

Jangan lupakan wajah teman-temannya yang tampak berseri, apalagi Rena dan Aleena yang sedari tadi tersenyum.

"Ekhm...!!" Deheman Ara pada microfon (bener gak nih??).

Lalu semua menjadi sunyi, dan nada-nada pun terdengan menjadi alunan musik yang indah.

'Seusai itu
Senja jadi sendu
Awan pun mengabu
Kepergianmu menyisakan duka
Dalam hidupku'

Ara life (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang