AL : 27. Cry

642 36 0
                                    

Jangan bersedih ingat Allah akan  bersamamu di setiap waktu yang kau punya.

(Revaro Al Kennath Wilston)

***

    Ara saat ini masih berada dirumah, karena ayahnya melarangnya untuk melakukan kegiatan apapun.

   Tapi saat ini Ara sangat bosan akhirnya di keluar dari kamar, mulai tafu dia sudah bersiap untuk pergi kesuatu tempat.

   Kedua abangnya sudah pergu dari rumah, Andra yang awalnya ingin dirumah saat mengetahui Ara juga ada di sana.

    Membuat Andra tak ingin melihat Ara, ia jengah bukan hanya Devan yang sekrang di pihak Ara, tapi ayahnya juga.

    Itu sangat membuat Andra kesal, tapi Ara tetaplah Ara ia tak memperdulikan itu, dalam hati kecilnya ia ingin merasakan kasih sayang abangnya itu.

    Tapi apa Andra sama sekali belum membuka hatinya, untuk menerima Ara.

   Kembali ke Ara, sekarang di berjalan perlahan melihat ayahnya sedang duduk santai di ruang keluarga.

    Dengan setumpuk laporan dan laptop, dia tak ongin mengganggu ayahnya itu, sampai sebuah suara menghentikannya.

"Non mau kemana??" Dengan kerasnya membuat Revan menatap kearah suara.

"Sssttt...biii!!" Ucap ara sambil menaruh jari telunjuknya di bibir.

"Kamu mau kemana??" Suara bad milik ayahnya membuat Ara langsung melihat kerah suara itu.

"Keluar yah" cicit Ara.

"Sini!!" Titah sang ayah membuat Ara mau tak mau pergi kearah ruang keluarga.

    Sedang bi Surti melihat itu hanya berharap, sang nona muda tidak di apa-apakan, dia belum tau jika hubungan keduanya sudah membaik.

"Kamu mau kemana??" Ucap Revan menatap Ara yang sudah berda di depannya.

"Ara pengen keluar yah" ucap Ara sambil menundukkan kepalanya.

"Istirahat!!" Titah Revan dia tak ingin Ara sakit kembali.

"Tapi yah Ara bosen dirumah terus, Ara mau keluar" ucap Ara masih menunduukan kepalanya, membuat Revan gemas sendiri pada putrinya itu.

"Kalau gitu ayah temani" ucap Revan, sedang bi Surti melongo tak percaya.

"Gak!! Ayah kerja aja" tolak Ara, ua tak enak pada Revan, apalagi baru kali ini ia bisa sedekat ini pada sang ayah.

"Ayah gak nerima penolakan" ucap Revan, membuat Ara mau tak mau harus mengangguk.

***

    Saat ini mereka sudah dalam perjalanan pergi ke makam sang ibunda dan sahabat kecilnya.

   Awalnya sang ayah menolak, karena ia tak ingin mengenang masalalu yang menyakitkan.

   Tapi karena paksaat Ara mereka sudah berda diTPU, ia beranjuk untuk menemui bundanya dulu lalu pergi pada Aro sahabatnya.

"Yah, udah bunda tenang disana. Ayah cuma perlu ikhlasin bunda aja" ucap Ara saat melihat sang ayah tak bergeming.

"Assalamu'alaikum bunda maaf Ara baru datang lagi, bunda yang tenang di sana, maaf belum bisa nyusulin bunda" ucap Ara menahan tangisnya, sedang Revan yang mendengarnya menatap Ara sendu.

"Bunda tau, Ara bawa ayah kesini biar bunda lihat ayah yang baik-baik aja" ucap Ara kembali dengan senyum yang di paksakan.

"Ayah, ayah di sini dulu ya, Ara mau kemakan sahabat Ara dulu" ucap Ara dan dianggukan oleh Revan.

Ara life (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang