AL : 66. Memulai

46 4 2
                                    

Siap tak siap harus siap

(Tunder Wolf & Red Fox)

***

   Hari ini mereka semua sedang berkumpul di taman belakang minus Rena dan Aleena.

   Mereka tak ingin membahayakan kedua wanita itu, ia tau setelah mengusut semua ini pasti akan memakan banyak korban.

    Apalagi Ara yang masih saja belum terbuka pada mereka, rasanya mereka ingin cepat-cepat menyelesaikan semuanya.

"Lo udah bawa kan apa yang kita minta???" Tanya Lionel pada Devan dan benar saja Devan langsung membuka tas yang sejak tadi ia bawa.

    Memang hari ini sengaja ia membawa tas ke taman belakang, biasanya ia tak pernah seperti ini.

    Apalagi ia takut ketahuan oleh sang adik, ia memang sudah mengambil kotak berharga milik sang adik itu.

    Dan Ara mulai kemarin mencari-carinya hingga mengadu pada sang ayah, mau tak mau sang ayah berpura-pura membantu Ara mencarinya.

"Mending lo aja yang pegang kotak ini" ucap Devan ia masih takut ketahuan.

"Yaudah sini gue yang pegang, takut amat sama barang kayak gini" ucap Kevin pada Devan yang sedari tadi yang memegang kotak itu.

"Lo takut banget sih Van, padahal ini cuma kotak" ucap Daniel pada Devan kembali.

"Lo gak tau aja, mulai kemarin Ara nyariin tuh kotak. Gue takut hubungan gue sama adek gue malah tambah meregang nantinya" ucap Devan pada mereka.

"Ya bagus donk,nanti hanya gue abang satu-satunya Ara" ucap Arya sambil menaik turunkan alisnya.

Tak

"Enak aja, itu mau lo!" Kesal Devan pada saudara sesusuannya itu.

"Terus ini mau di apain???"tanya Reno yang masih belum mengerti.

"Lo juga kok pada pe'a sih Ren, kan kemarin lo yang suruh nyoba kunci itu ke kotak Ara" ucap Adam pada temannya itu.

"Emang kemarin gue bilang gitu???" Tanya Reno lupa akan kejadian kemarin.

"Gue capek ngadepin temen lo Than" ucap Adam pada Nathan.

"Bukan temen gue" ucap Nathan tak ingin melihat mereka.

"Udah temen lo berdua itu" ucap Lionel pada mereka berdua.

"Gue temen lo juga bang****!" Ucap Reno tak terima ucapan mereka.

"Back to topic, terus gimana Ara??" Tanya Kenzo yang khawatir pada Ara, sedangkan Alaska menatap sinis pada Kenzo.

"Apa lo lihat-lihat" ucap Kenzo yang melihat tatapan sinis Alaska.

"Gak tuh!" Ucap Alaska dan menatap arah yabg lain.

    Sedangkan yang lain hanya menghembuskan nafas kasar, emang kedua leader mereka sudah terpesona oleh Ara.

"Ya dia cuma kebingungan tapi di cariin terus, apalagi gue lihat matanya memerah. Pengen banget gue peluk tapi dia masih gak mau sama gue" ucap Devan dengan nada lesuhnya.

"Siapa suruh lo ngambil kotak milik Ara" ucap Arya menyalahkan Devan.

"Tanyain temen lo itu" ucap  Devan sambil melirik pada Reno.

"Kok gye sih, bukannya gue cm ngasih ide aja. Ya kalau mau di lakuin silahkan kalau nggak ya juga silahkan" ucap Reno dengan wajah seakan tak bersalah.

"Sebenernya gue juga kasihan sama Ara, tapi kita harus tau kebenaran apa yang ada dalam kotak ini" ucap Nathan sambil menepuk kotak yang ada dalam pegangan Kevin.

Ara life (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang