AL : 3. Bully?? No!!

1.2K 45 0
                                    

Author Pov

   Sudah beberapa minggu setelah kedatangan Ara kembali disekolah, membuat sekolah heboh dengan interaksinya dengan mang Ujang.

   Tetap saja Ara tetaplah Ara yang seperti biasanya tanpa merespon satupun kata dari mereka, karena ini kehidupannya bukan mereka, mereka hanyalah seorang penonton dalam kehidupannya.

    Saat ini Ara sedang berjalan menuju perpus untuk mengerjakan tugasnya, tetapi tiba-tiba saja tangannya di tahan oleh seseorang.

    Belum sempat menoleh tangannya sudah ditarik paksa, membuat Ara mau tak mau mengikuti orang itu, hingga tangannya di hempaskan dengan kerasnya.

    Untung saja reflek tubuhnya cepat, hingga ia tak terjatuh di tanah. Saat ini mereka sedang berada di taman belakang.

   Taman ini tak seramai taman utama tetapi tempat ini adalah tempat yang indah dan asri, untuk sekedar tempat menghilangkan penat dari pembelajaran yang ada.

“Lihat, ternyata dia udah berubah” ucap seorang gadis dengan rambut panjang jangan lupa dandanan yang menor serta baju yang pas body.

“Wah...wah...wah... bukan hanya berubah tapi sok banget sekarang” ucap seorang yang tak jauh beda dengan gadis yang sebelumnya tapi dengan rambut diikat pony tail.

“Lo kira kalau lo berubah gue gak bakalan bully lo??? No!! Bahkan gue bakalan bikin lo stress dan di cap sebagai orang gila” ucap seorang lagi dari mereka.

“???” tatapan penuh pertanyaan dari wajah Ara, dia tak ingin melukai ketiga gadis itu.

   Walaupun dia yang selalu menjadi korban bully dari mereka.

“Ssttt” ringis Ara, saat rambut yang tertutupi hijabnya ditarik.

“Wah... kok bully gak ngajak-ngajak sih!!! Kan aa Kevin juga mau ikutan’ ucap seseorang membuat semua yang disana menoleh ke sumber suara.

   Benar saja dugaan Ara bahwa geng abangnya Devan ada disana, bukannya menghentikan mereka malah ingin ikut andil dalam pembullyan Ara.

“Eh... ternyata neng Ara toh yang dibully” ucap seseorang bernama Arseno Kevin Manggala

“Hn...” respon Ara walaupun dengan rambut yang masih di tarik keras.

“Yank, kamu juga pengen ikutan???” tanya gadis pertama pada Kenzo Zivaro Lazuardi salah satu ketua geng abangnya.

“Gak, kamu Ay aja yang bully aku lagi males” ucap Kenzo pada pacarnya Itu yang bernama Vina, entah mengapa Ara menjadi bosan disini.

    Tiba-tiba saja Ara melepaskan tangan yang menggenggam rambut serta hijabnya itu dan memelintir tangan wanita itu.

“Auw... sakit!!! Lepas dasar wanita murahan!!!”marah wanita itu

“Lepasin Rika sekarang juga!!!” ucap Anabella Natasya Putri Saitama.

    wanita berambut pony tail itu, Ara pun langsung melepas lengan Rika Novalia januar dan memberi sedikit dorongan membuat Rika tersungfkur ketanah.

“Lo berani banget ya sama cewek gue!!!” ucap seseorang yang tak terima Nathan Zivano Atlanta setau Ara, Nathan adalah ketua tim basket.

     Sedangkan Ara sudah jengah dengan Ini semua, ia pun berjalan pergi tapi tangannya di tahan oleh seseorang.

    Mau tak mau ia harus menoleh kebelakang dan yang membuatnya terkejut adalah abangnya yang menahan tangannya itu.

“Apa??” tanya Ara padanya sambil mengankat salah satu alisnya.

“Minta maaf” ucap Devan pada Ara tapi tak dijawab.

“Minta maaf gue bilang!!” ucap dewan dengan marah, padahal ia tau kalau Vina dkknyalah yang bersalah dan bukan dia.

    Sedang Ara yang tau saat ini Devan sedang marah hanya menghempaskan tangannya agar terlepas dari cengkraman Devan.

‘Plak’

   Satu tamparan mulus mengenai pipi Ara, ara terkaget bukan Ara saja tetapi Devan juga. Karena yang menampar Ara adalah Kenzo.

    Meskipun Devan selama ini membenci Ara tapi ia tak pernah sekalipun main tangan pada adiknya itu, itu pun membuat Devan ingin sekali memukul Kenzo saat ini juga.

‘bugh’
‘bugh’
‘bugh’

   Tiga pukulan mengenai wajah dan perut Kenzo, yang membuat disana terkejut adalah orang yang memukul Kenzo adalah Ara.

“Saya diam bukan berarti Saya lemah” ucap Ara dan pergi dari sana.

    Saat ia berjalan ingin keluar dari tempat itu dia melihat Rena yang mematung, Ara paham akan hal itu lalu dia berhenti tepat di samping Rena.

“Lupakan” ucap Ara tepat di telinga Rena dan pergi menuju uks.

   Sedangkan Rena yang mendengar ucapan Ara, hanya dapat mematung apalagi aura yang Ara keluarakan sangat berbeda jauh dari biasanya.

   Sedang di tempat Devan dkk serta Vina dkk hanya dapat mematung sambil melihat Ara pergi dari tempat itu.

‘Dia berubah’ batin seseorang

“Lo gak papa Zo??”tanya Kevin yang sudah sadar dari lamunannya.

“Gak” ucapnya datar.

      Ia heran dari mana Ara mendapat semua keberanian itu.

    Meskipun ia tau kalau Ara orang yang tertutup dan dingin, meskipun begitu Ara akan menerima apapun yang ia terima mulai dari bullyan sampai terkadang hinaan dari semua.

“Uks” ucap Devan sambil memapah Kenzo menuju uks.

   Sedangkan Vina dkk yang akan mengikuti Kenzo serta yang lain ditahan oleh sebuah suara dia adalah Rena.

“Hei!!! Beraninya main kroyokan. Lo tau gak???percuma lo bully Ara yang ada lo kena batunya” ucap Rena pada mereka.

“Apa hubungan lo sama cewek murahan itu!!” geram Ana.

“Belum ada untuk sekarang, dan ya lo ngatain dia muran terus lo pada apa??? Gratisan gitu??”ucap Rena pada mereka.

“Dari pada lo, udah di tolak masih aja ngarep” ucap Vina dengan nada mengejeknya.

“Ternyata masih ada yang ngemis-ngemis minta di jadiin temen, kalau lo mau lo bisa aja jadi temen kita secara lo anggota geng motor siapa tau kita bisa deket sama mereka juga” ucap Rika padahal statusnya saat ini telah berpacaran dengan Nathan tapi masih tak tau diri juga.

“Gue?? Temenan sama lo pada?? In your dream!! Mana mau gue temenan sama bic** kayak lo pada” ucap Rena membuat mereka geram.

“Udah mau kita ajak gabung di geng kita eh, malah nolak” ucap Vina dengan sinisnya.

“Siapa juga yang mau masuk geng lo, gue juga ogah” ucap Rena penuh penekanan.

“Dan satu lagi, bully? No, gue gak akan pernah ikut geng pembully kayak lo camkan itu” ucap Rena dan langsung pergi dari tempat itu untuk mencari keberadaan Ara.

   Sedang Vina sekarang hanya dapat menahan kekesalannya dua kali pertama terhadap Ara dan kedua terhadap Rena.

Ara life (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang