AL : 48. Festival 8

329 22 5
                                    

     Akhirnya pertandingan bela diri dimulai, pertandingan ini akan di awali dengan pertandingan putra dan diahkiri oleh pertandingan putri.

     Peserta pertama yang akan bertanding dari sekolahnya adalah Alaska, entah mengapa pria itu melihat kearahnya terus.

    Bukan hanya itu, sebulum dia pergi kearah lapanagan di membisikkan seseuatu di telinga Ara.

"Semangatin gue"bisik Alaska dan tak ada satupun yang melihatnya.

    Alaska tampak sangat fokus, memang dalam semua bela diri kita diajarkan untuk fokus.

    Tapi masalahnya dia bukan fokus kearah lawannya tetapi pada dirinya, yang membuat Ara hanya dapat mengalihkan pandangan di Alaska.

    Pertandinganpun dimulai, Ara hanya melihat pertandingan ini dengan raut wajah yang menunjukkan ketidaksukaan.

"Kenapa dek??" Tanya Devan yang melihat pandangan tajam adeknya.

"Gak" ucap Ara membalas.

"Udah jawab aja sih Ra, abang tau tatapan kamu itu" ucap Arya yang tidak sengaja mendengar ucapan Ara dan Devan.

"Lawannya curang" ucap Ara membuat mereka berdua termasuk Nathan melihat Ara.

"Lo juga tau kalau tadi curang??" Tanya Nathan dan diangguki oleh Ara.

"Kok bisa curang??" Tanya Arya yang tak mengerti.

"Gak tau ngejelasinnya pokoknya dia curang" ucap Ara, dan diangguki oleh mereka bertiga.

"Kenapa gak lo aja yang jadi wasit" ucap Nathan pada Ara.

"Gak" langsung ditolak oleh Ara.

   Setelah pembicaraaan lecil itu mereka kembali fokus ke pertandingan.

Ting

0821xxxxxxxx

Dia mengawasimu

(Read)

    Ara yang mendapat pesn seperti itu langsung meligat kesegala penjuru, matanya menyapu hampir semua bagian tenpat pertandingan.

"Buk bos lo ngapain??" Tanya Sinta yang menoleh ke belakang, dan mendapat Ara sedang melihat semua orang dengan tajam.

"Gak" ucap Ara, tapi matanya terus melihat satu persatu orang yang ada di sana.

"Beneran??" Tanya Sinta yang tak yakin dengan jawaban Ara.

    Sedang Ara menganggukkan kepalanya, menyakin kan Sinta pada dirinya.

   Ara menerawang sesuatu yang jangggal tapi ia belum tau apa itu, semoga saja tak ada yang membahayakan.

    Sekarang Alaska telah selesai pertandingan, di gantikan Nathan yang tengah fokus dalam pertandingan.

     Sebelum pergi tadu Ara mengingatkan Nathan untuk fokus karena banyaknya kecurangan, sedang Nathan mendengar perhatian itu dari Ara hanya mengangguk.

    Dia menganggap Ara seperti adeknya, walau Ara tak pernah menyadarinya. Begitu pula Nathan yang tak pernah memperlihatkannya pada Ara.

"Jangan buat gue cemburu" ucap Alaska tepat di telinga Ara saat ia akan duduk.

"??" Ara hanya menatapnya dengan tanda tanya.

    Siapa yang membuatnya cemburu, Ara saja tak memiliki perasaan dengan Nathan dan apa untungnya buat Ara jika membuat Alaska cemburu.

     Mereka pun fokus kembali ke pertandingan, benarsaja musuh yang melawan Nathan juga berbuat kecurangan.

    Pertandinga terus berlanjut hingga bersisa Alaska dan Arka, kalian taukan salah satu murid dan pengajar di tempat Ara dan Alaska berlatih.

Ara life (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang