AL : 8. Kesal 2

824 44 0
                                    

"DIAM!!" Ucap orang itu dengan penuh penekanan jangan lupaka aura yang sangat dingin.

    Semua langsung menatap sumber suara yang tengah bangkit dari tidurnya.

"Ara!!" Kaget disana.

"Jika kalian ingin tawuran jangan disini" ucap gadis itu.

"Lo juga cewek, berani-beraninya lo sama gue" ucap Bara kesal dengan sikap Ara.

    Sedang Ara hanya mendengarnya sebagai angin lalu, dan langsung berjalan pergi dari sana.

     Devan sedari tadi merasa takut, jika terjadi sesuatu pada adek kecilnya itu, adek?? Dia saja tak pernah menganggap Ara sebagai adeknya.

"Woi lo denger gue kagak!!' Teriak Bara, sedang Ara langsung menatapnya dengan dingin.

"Ra, lo ngapain di sini??" Tanya Rena yang khawatir saat Bara sudah berjalan kearahnya.

"Selangkah lo maju, habis lo di tangan gue" ucap Devan membuat Alaska dan Kenzo serta yang lain menatapnya dengan tatapan bertanya.

"Lo mending diem, atau cewek yang di depan gue bakal tau akibatnya" sedang Ara hanya terdiam walau beberapa langkah lagi Bara sudah ada di depannya.

"Ara, gue mohon lo lari" ucap Arya, entah mengapa ia menghawatirkan cewek itu.

"Lebih baik anda berhenti" ucap Ara masih mempertahankan ekspresinya.

"Kalau gue gak mau" ucap Bara menantang.

    Hingga Bara di tepat di depannya, semua yang ada disana khawatir dengan gadis itu.

"Lo cantik dan unik" ucap Bara sambil ingin mengelus pipi Ara dengan sigap Ara menghajar Bara dengan membabi buta.

   Jangan salah Ara telah menguasai beberapa bela diri sejak dini, karena menurutnya siapa lagi yang akan melindunginya karena tak ada satupun abangnya yang mau.

   Semua yang disana terperangah karena menyaksikan itu, Ara yang di kenal dingin dan tertutup bisa menjadi seperti itu.

"Lebih baik anda semua pergi sebelum saya melaporkan ini pada pihak berwajib, kesabaran memang tak ada batasnya, tapi semua manusia bisa kehilangan kesabaran suatu waktu" ucap Ara pergi dan memberikan. Kotak P3K pada salah satu teman Bara.

"Obatin" ucap Ara dan pergi, walaupun pipinya sedikit merah dan tergores oleh pukulan Bara tadi.

   Sedang yang lain hanya dapat melihat Bara yang sudah terkapar, dan tak bisa lagi bergerak.

"Bawa bos kemarkas, dan untuk lo semua hari ini kalian beruntung" ucap Aldi dan pergi bersama gengnya.

"Siapa takut!!!" Teriak Reno dengan keras.

"Lo pada tau Ara bisa beladiri???" Tanya Arya pada mereka semua, dan mendapat gelengan dari semuanya, bisa dimaklumilah kalau untuk Alaska dkk nya-Arya yang baru masuk tapi untuk yang lain.

"Lo juga gak tau Ren??" Ucap Daniel pada Rena dan diangguki oleh Rena.

"Kemana dia sekarang" ucap Devan yang khawatir melihat lebam di pipi Ara tadi.

"Uks, mungkin??" Ucap Lionel dengan Ragu.

***
    Sedang Ara sedang berada di uks, ia ingin beristirahat. Mungkin sekarang pelajaran di semua kelas akan kosong atau free class, karena kejadian tadi.

"Ah..." hembusan nafas Ara.

     Ia merasa damai di dalam uks ini karena hanya dialah yang ada didalam.

Tring

    Sebuah pesan masuk, ke hp Ara dengan cepat Ara membukanya, benar saja itu dari Bi Surti.

Ara life (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang