AL : 47. Festival 7

358 25 9
                                    

Saat ini semua sudah berkumpul termasuk kedua geng tersebut, minus Alaska yang sudah mulai tadi bersamanya.

    Jangan lupakan sekelompok penganggu yang selalu bersama Kenzo dang teman-temannya.

"Bang ngapain lo tadi sama Ara??" Tanya Rena dengan penuh selidik.

"Gak ngapa-ngapain kok" ucap Alaska pada sang adek.

"Beneran Ra??" Tanyanya yang masih curiga pada Alaska.

"Hn" jawab Ara, membuat Alaska menghembuskan nafas lega.

"Dek abang capek" ucap Arya yang saat ini bersandar pada bahu Ara jangan lupakan juga Devan yang sama.

"Istirahat" ucap Ara sambil mengelus kedua kepala itu.

"Ukh...ukh..." Kenzo yang sengaja batuk, membuat semua perhatian kearahnya termasuk Vina sang pacar.

"Kamu kenapa yank??" Tanya Vina khawatir.

"Nih Vin gue punya minum" ucap Rika menyodorkan air pada Vina.

"Thanks, minum dulu" ucap Vina menyodorkan air kemulut Kenzo, terpaksa Kenzo meminum air itu.

"Lo beneran ikut Ren??" Tanya Ana padanya.

"Iya, kenapa?? Gak boleh??" Ketus Rena yang tak suka pada mereka.

"Kok kamu gitu sih. Van lihat tuh Rena" ujar Ana yang tak di gubris oleh Devan yang sedang asik bersandar di bahu Ara.

"Lo berdua posesif banget sih sama Ara" ucap Kevin yang jengah melihat sikap Arya dan Devan.

"Ya, suka-suka gue lah kok lo yang sewot" ucap Devan membalas Kevin. Sedang Kevin kesal karena jawaban dari Devan.

"Gimana nanti kalau Ara punya cowok" ucap Nathan membuat Alaska tegang dan begutu juga Kenzo.

"Gue gak bisa bayangin gimana nantinya" ucap Adam membayangkan ekspresi wajah Devan dan Arya yang menyeramkan.

"Bakal gue sembelih orangnya, yang deket adek gue" ucap Devan dengan wajah psikopatnya.

"Habis itu dagingnya gue jadiin sate" ucap Arya dengan smirik yang menyeramkan.

"Tuh baru aja di omongin, sekarang reaksinya nakutin" ucap Lionel pada mereka.

"Saya gak bakalan mau punya pacar" ucap Ara pada mereka membuat Arya dan Devan bernafas legi tapi tidak untuk Kenzo.

   Jika kalian tanya Alaska dia biasa saja karena sudah tau tadi, sebenarnya sih sakit tapi dia bakalan berjuang buat dapetin hati Ara.

"Alah, ngibul mulu lo" ucap Vina jengkel dengan ucapan Ara.

"Ceper mah gitu Vin" ucap Rika juga.

"Kalau lo ngomong sepatah kata lagi lo habis di tangan gue" ucap Daniel kesal akan ucapan mereka.

"Lo bela dia?? Perempuan sok suci kayak dia??" Tanya Ana yang sudah sangat kesal karena banyak yang membela Ara.

"Iya gue sama yang lain bakalan bela Ara, dibandingkan lo" ucap Reno yang juga kesal.

    Sejak tadi memang Ara berniat pergi tapi dihalangi oleh Alaska, dia mengatakan 'gue bakalan lindungin lo kalau ada masalah'

    Membuat seorang Kinara Salwa Azzahra harus pasrah dengan kenyataan itu.

    Sedangka Arya dan Devan saat ini lengan mereka di tahan oleh Ara, karena ia tak ingin ada keributan.

"Udah cukup lo semua di sini, pergi" usir Alaska, memang ini yang tak diharapkan Alaska sejak awal.

"Lo usir kita karena dia??" Tanya Vina yang madih tak percaya.

"Yank, kamu bilang donk sama Alaska aku ini pacar kamu" ucap Rika mengadu pada Nathan.

"Pergi!!" Ucap Natahn dengan dingin tapi tak diidahkan oleh mereka bertiga.

"Kamu juga ngusir aku??" Tanya Rika yang tak percaya.

"Ya, dia ngusir lo. Dan lo juga Vina mendingan lo juga pergi" ucap Kenzo dengan kesal.

"Kamu lupa kalau aku ini pacar kamu??" Tanya Vina tak percaya akan hal itu.

"Lo semua lebih berpihak sama jal**** itu ketimbang kita yang sejak awal ada hubungan sama kaluan" ucap Ana yang tak terima.

"Apa lo bilang?!" Ucap Alaska dengan marahnya.

    Ana langsung berjalan kedepan Ara, tanpa rasa takut. Dia ingin menampar pipi Ara.
  
     Semua yang ada di sana hanya dapat terdiam, begitu pula Ara. Karena ia tak akan membalas tamparan yang tak seberapa itu.

    Tapi saat ingin menampar pipi Ara tangannya di tahan oleh sebuah tangan, mereka pun langsung melihat kearah orang yang menahan tangan Ana.

"Jangan pernah nyakitin senpai kami!!" Ucap Lina yang mulai tadi melihat pertengkaran itu.

Plak

   Pipi Ana di tampar dengan kerasnya, hingga berdengung hebat. Pelakunya adalah Sinta yang berada di samping Lina.

   Semua murid Ara menghalangi mereka untuk menyakiti Ara, begitu pula Rena.

"Sampai gue lihat lo bertiga nyakitin Nara senpai habis lo" ucap Putri pada mereka.

    Sedang para cowok hanya melihat tanpa ingin melerai mereka, termasuk kedua geng tadi.

   Mereka berpikir mengapa mereka melindungi Ara, padahal Ara mendidik mereka dengan cara yang sangat kejam.

"Lo bilang apa sen-senpai?? Hahah" tawa Vina mengelegar, untung saja belum ada guru, pengawas maupun pemilik sekolah.

"Dia gak pernah pantas untuk gelar apapun, karena satu-satunya gelar yang cocok untuknya hanya jal&***" ucap Rika dengan sinisnya.

Plak

Plak

   Pipi Vina dan Rika di tampar juga dengan keras tapi pelakunya saat ini adalah Putri dan Adel.

    Mereka menggeram kesal karena ucapan yang tak pantas Ara dapatkan, apalagi menurut mereka Ara adalah seorang pelatih dan senpai yang sangat baik.

    Meski Ara tak pernah menunjukkannya pada mereka, tapi mereka mengerti kasih sayang Ara berbeda dengan yang lain.

"Mending lo bertiga pergi dari pada tulang lo pada patah semua karena gue" ucap Rena dengan senyum menakutkannya.

"Lo kira kita bakalang takut??" Tanya Rika tersenyum sinis.

"Dasar jal&***!!" Kesal Lina.

"Berhenti" ucap Ara mencoba menghentikan mereka.

"Lo mending diem, beraninya keroyokan" ucap Ana padanya Ara.

"Lo bilanga Apa??" Tanya Rena kesal dan Rena pun melanyangkan pukulan pada pipi Ana.

   Semua yang disana menutup matanya, karena mereka tau kalau Rena salah satu anggota geng Tunder Wolf.

    Pukulannya pasti tak akan main-main jika terkena siapapun, berbanding terbalik dengan anggota dan ketua dari kedua geng tersebut.

    Mereka hanya menatap sinis mereka bertiga, meskipun mereka pernah dekat dengan salah satu geng tapi sekarang mungkin tidak akan.

    Mereka ingin tau seberapa berkembangnya Rena saat ini, apalagi untuk menghabisi mereka bertiga menurut Alaska adeknya cukup mampu

***
Aku gak tau mau bilang apa

Semoga hari kalian menyenangkan😘

Ara life (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang