Berjalan pelan memasuki rumah mewah di kawasan Darmo. Seperti tak peduli tetap terus berjalan dan berhenti di ruang keluarga. Dilihatnya seorang wanita berwajah cantik lembut keibuan berusia menjelang setengah abad. Sedang asyik membaca majalah.
OMG! Hari gini mama masih saja suka baca majalah...gelengnya pelan."Hai, siang ma...kapan datang?" sapanya ramah seraya mendekati wanita itu.
Wanita itu tersenyum, "Hei, sore juga sayang...!" jawabnya, "tadi jam 10 dari Juanda mama langsung kesini, kangen sama anak ganteng mama..." lanjutnya.
Keduanya mama dan anak berangkulan hangat."Ampun Ghea, itu rambut gondrong begitu sih! Emang gak ada salon disini?" tegur mamanya sambil geleng-geleng.
"Yaelah, ma, lagi pengen gondrong ma. Ntar bosen juga aku potong..." balasnya.
Wanita hampir setengah abad itu cuma mengelus dada akan kelakuan anak bungsunya itu. "Heh, ya sudah temani mama makan! Mama lapar nungguin kamu..."
"Ok, mam, aku juga lapar liat mama geleng-geleng...hahaha"
"Dasar!"Makan siang telah tersaji diatas meja. Keduanya menyantap makanan dengan lahap.
"Gimana dengan pekerjaanmu, apa kamu suka? tanya sang mama."Eeh...baik ma, suka? Gak juga ma, kerjaku cuma mondar-mandir aja kok!" jawab si anak, "tapi okelah buat permulaan ma..." lanjutnya.
"Salah kamu sendiri, lulus kuliah kecepetan! Kakak-kakakmu masih menimba pengalaman, belum mulai usaha sendiri."
"Mereka salah, mencari pengalaman harusnya di luar perusahaan sendiri. Setelah cukup baru lebih membesarkan bisnis papa!"
"Lha, kamu sendiri juga ikut-ikutan..."
"He-he-he, maaf ma. Aku coba ngelamar ke perusahaan lain dan diterima, maaf ya ma"
"Hmmm...kamu emang suka bikin kejutan nak! Kapan mulai aktif, perusahaan apa?"
"Dua minggu lagi, PT Jenar Utama Pharmindo, ma"
"Jenar? Lho, itu bukannya perusahaan Oom David ya?"
"Iya, tapi aku gak bawa-bawa nama Oom David kok ma. Murni keringat sendiri."
"Ya, sudah kerja yg bener ya sayang, jangan bikin malu papa mama!" pesan sang mama, "satu lagi, cukup 3 tahun kamu disana nak. Setelah itu bantu kakak-kakak mu, melanjutkan bisnis keluarga!" lanjutnya.
"Siap ma! Tolong kasih penjelasan ke papa ya ma... mama cantik!"
"Gak usah ngerayu, nanti mama bilang ke papa..."
Usai makan siang, keduanya segera beringsut dari ruang makan. Keduanya berjalan beriringan saling berpelukan, akrab sekali mama dan anak itu. Mereka duduk berdekatan di sofa ruang keluarga.
"Eh, nak, kamu tau tante Ninin kan?" tanya si mama.
"Tante Ninin...?"
"Iya, anaknya eyang Dewo yg bungsu? Dulu SD kamu sering diantar sama dia..."
"Oo, iya ma tau, kenapa emang ma?" Sudah pasti aku tau...
"Nanti sore dia akan datang, buat bantu-bantu urus rumah ini!"
"Kan ada bik Nah, cak Tohir, mbok Min, bik Sum yg ngurusin rumah ini! Lagian emang tante Ninin mau jadi pembantu ma?"
"Pembantu, ngaco kamu!" balas sang mama. Lantas menerangkan segalanya dengan sabar.
Tante Ninin, putri bungsu Eyang Dewo. Usianya menapak 25 tahun, lulusan D3 Pariwisata universitas negeri terkenal. Berkulit sawo matang khas orang Jawa. Berwajah cantik ayu mempesona dengan dekik pipi yg terlihat jelas manakala gadis itu tersenyum. Pernah gagal membina rumah tangga, bercerai. Sang suami dengan tega berselingkuh dengan wanita yg menjadi tetangga rumah. Biadabnya si wanita juga telah memiliki suami dan seorang anak. Ninin, panggilan akrabnya. Nama aslinya Anindya Reswari Putri.
(ilustrasi Anindya)
Tak mau tenggelam dalam kesedihan dan kekecewaan akibat perceraian, ia langsung menerima tawaran bekerja di luar pulau. Bekerja sebagai supervisor front desk di sebuah hotel bintang 4.
3 tahun bekerja dan telah mampu melupakan segala kepedihan, ia lantas kembali ke Jawa. Kembali ke rumah Eyang Dewo di Malang.Beberapa minggu yang lalu ia ditawari oleh istri saudaranya untuk membantunya mengurus rumah, istilahnya sebagai kepala urusan rumah tangga. Ninin menerima dengan senang hati. Dan sebentar lagi ia akan tiba di rumah tujuan tempatnya bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
DI SUDUT SENJA
RomanceCerita romansa khas "penghayal" yg berkelana dalam remang akal. Banyak adegan cerita dewasa, lolos sensor. Alur mengalir cepat lambat, plot maju mundur. Kreasi khayalan belaka, bukan yg sebenarnya. Dibawah 20 tahun tolong untuk tidak mengintip cerit...