yang mau komen, vote dipersilahkan. yang gak mau juga no problem, suka-suka aja.
💦💦💦💨Pukul 21.30
Aku rebahan tengkurap di kasur masih menemani Bella dengan drakor-nya. Bosan, jenuh, jemu menghinggapi rasaku. Pengin pulang tapi gak enak. Disini terus bosan, apalagi nonton drakor yg aku gak ngerti. Sempat kusesap wine yg diberikan Bella. Rasanya lembut namun memabukkan. Sempat kubaca kandungan alkoholnya 10 persen. Hmmm..."Aku ke kamar mandi dulu jangan diganti!" seru Bella, berlari kecil menuju kamar mandi. Aku cuma tersenyum, kuraih remote dan mencari acara tv yg lain. What, kulihat dilayar kaca sepasang pemuda pemudi berlarian di tepi pantai. Keduanya mengenakan pakaian ala kadarnya, film The Blue Lagoon. Film zaman old yg dibintangi Brooke Shields.
Aku menontonnya, masa bodo dengan Bella yg bakalan protes. 5 menit berlalu, Bella kembali, langsung rebahan disisiku. Saat menatap ke layar kaca, "ya kok diganti sih! Gheaaaa....!" teriaknya. Beringas ia mengacak-acak rambutku.
"Bentar, bosen aku nonton drakor mulu! Gak ngerti..." balasku.
"Lagi seru tau, lagian ini film apaan, bokep ya?"
"Lah, mana ada sih bokep di tv?"
"Ada kali?" bantahnya cemberut.
"Nggaklah, paling double X aja, nggak vulgar kayak bokep!"
"Bodo, ganti nggak!" sambil meraih remote. Aku mencegahnya
"Jangan, nanti dulu!"
Kami jadi saling rebutan remote. Bella meraih bantal, melemparkannya ke arahku. Kutangkap, kukembalikan kepadanya. Gadis itu melemparkannya lagi begitu terus sampai lima kali. Lantaran kesal, Bella bergegas pindah ke sofa dengan wajah merengut. Masih cantik. Mungkin ia marah, aku tau diri. Segera kudekati Bella.
"Maafin aku ya, ini remotenya..." kataku lirih menyerahkan remote pada Bella.
"Iya, aku maafin. Makanya jangan rese, nyebelin tau?" balasnya masih cemberut meraih remote dari tanganku.
Aku yg dilanda kebosanan, menjadi ingin pulang saja. Percuma juga kalau cuma nonton drakor. Tanpa berkata aku berlalu pelan menuju pintu apartemen. Bella kebingungan akan tindakan ku.
"Loh, mau kemana?" tanyanya.
Aku masih diam, saat sudah diambang pintu, "mau pulang udah malam..." balasku tanpa menoleh. Bella segera bangkit berlari ke arahku.
"Nanti aja...!" ujarnya seraya memeluk ku dari belakang. Aku kaget akan ulahnya. Tapi jujur aku senang dipeluk gadis cantik."Bosen, Bell..." jelasku lirih.
"Aku tau, tapi jangan pulang dulu.." pintanya dengan desah halus.
Aku membalikan tubuh dalam pelukannya, berhadapan dengannya. Kutatap kedua bola mata Bella, sayu penuh harap.
Ia mendongakkan kepalanya, juga menatapku.
"Terus mau ngapain...? tanyaku yg menikmati pelukannya. Juga menikmati kenyalnya kedua buah dada Bella yg menggencet tubuhku. Hehehe...."Terserah...." balasnya pasrah, melempar senyum manisnya.
Aku tak tahu harus apa, tanpa tersadari menjalar gairah ke seluruh tubuhku. Entah gairah apa. Bella memejamkan matanya dengan bibir sedikit terbuka. Ada dorongan dalam syaraf otakku untuk berbuat lebih pada bibir kemerahan tanpa polesan itu. Aku menatap sejenak, dorongan itu kian kuat.Bibir-bibir kami saling berlumatan lembut. Aku menyedot bibir atas Bella, gadis itu membalasnya dengan menggigit bibir bawahku lembut. Pelukan Bella kian erat, kuluman bibir kami pun kian menghangat.
Aku pun membalas pelukan hangat Bella.Paru-paru kami bekerja lambat menangkap oksigen, lumatan bibir kami pun terlepas. Deru nafas Bella terdengar jelas, menampar wajahku. Gadis itu berusaha mengatur nafasnya. Kami saling bertatapan. "Kamuuu..."bisikku terpotong.
"Sssttt...!" potong Bella. Gadis cantik itu kembali melumat bibirku lembut, hanya sesaat, "buat malam ini..." bisiknya. Entah apa arti ucapan Bella, aku tak mengerti. Ada yg tersamar dalam kata-katanya.Tanpa memikirkan lagi ucapan Bella tadi, aku melepas pelukanku. Tubuh sintal Bella kugendong ala bridal style menuju ranjang. Aku meletakan tubuh montok itu perlahan ke ranjang, "kamu yakin...?" tanyaku tegas nan lirih. Bella tersenyum tipis kemudian menggangguk pelan namun pasti.
KAMU SEDANG MEMBACA
DI SUDUT SENJA
RomanceCerita romansa khas "penghayal" yg berkelana dalam remang akal. Banyak adegan cerita dewasa, lolos sensor. Alur mengalir cepat lambat, plot maju mundur. Kreasi khayalan belaka, bukan yg sebenarnya. Dibawah 20 tahun tolong untuk tidak mengintip cerit...