Aku baru saja tiba di Semarang. Mobilku mengarah ke hotel yg telah dibooking Anita atas namaku. Perlahan mobilku lajukan memasuki pelataran hotel bintang lima. Salah satu hotel terbaik di Semarang.
Aku mengurus akomodasi di front office. Setelah selesai, segera beranjak menuju kamarku, kamar 511, lantai lima.
Dengan masih mengenakan bathrobe usai mandi, aku membuka notif WA di gawaiku. Dari nomer tak dikenal,
Sore, boss, saya Mahardhika orang yg akan membantu anda.
Kubalas, oke temui saya di lobby pukul 17.30
Siap boss, balasan dari Mahardhika.
Aku berpikir sejenak mengenai Mahardhika. Ia orangnya Oom David atau...? Ah, sudahlah akan lebih jelas setelah bertemu nanti. Aku segera bergegas mengenakan pakaian. Celana jeans dipadu dengan kaus polo hitam. Setelah terlihat rapi aku keluar kamar menuju lobby.
Aku memesan minuman bersoda dan camilan. Sambil menunggu kedatangan Mahardhika aku melihat-lihat akun sosmed-ku. Tak ada yang menarik. Aku mengeluarkan sebatang rokok, menyalakannya. Kuhisap dalam lalu kuhembuskan. Tampak asap putih mengepul.
Selagi menikmati rokok, seorang pria muda akhir 20-an menghampiri ku.
"Sore, boss. Mahardhika! Maaf telat...." sapanya ramah.Aku memperhatikan sejenak lalu mempersilahkan ia duduk. Ku minta ia memesan minuman. Mahardika memesan segelas softdrink.
"Jadi bagaimana?" tanyaku pada Mahardhika.
"Saya sudah menyiapkan data-data perusahaan itu! Transaksi perdagangan atau transaksi keuangan. Bahkan nama-nama karyawan, baik tetap atau kontrak. Valid, sumber terpercaya!" jelas Mahardhika lirih. "Akan saya kirim via email..." lanjutnya lagi.
Aku mengangguk, menatap wajahnya, "ada satu hal yang ingin kuketahui dengan pasti, apa hubungannya dengan Jenar Grup?" tanyaku.
"Dendam....! Persaingan yang menghasilkan dendam...." balas Mahardhika.
Pelan namun teratur Mahardhika menceritakan segalanya. Persaingan antar orang kuat selalu menghasilkan sebuah dendam. Kekalahan adalah hal yang memalukan. Yang kalah akan bersemangat untuk membalas dengan berbagai cara. Keras atau halus, kasar atau lembut bahkan terbuka atau tertutup, semua cara akan dilakukan.
Aku yang mendengar hanya bisa mengangguk. Otakku berpikir keras memecahkan persoalan ini. Sampai aku memutuskan sesuatu, "beritahu padaku, bagaimana aku bisa masuk ke perusahaan itu?"
"Tak perlu, boss. Ada orang saya yang bekerja disana. Boss, tinggal bilang apa yang boss inginkan."
"Aku ingin, orangmu menyelidiki bahan baku obat yang di impor dari Vietnam dan Thailand...?"
"Ok, saya akan jalankan...." jawab Mahardhika tegas.
Kami melanjutkan obrolan ke lain topik. Ada beberapa hal yang kutanyakan padanya tentang Jenar Grup. Mahardika memberi jawaban lugas sepengetahuan yang ia punya. Pukul 20.00 kami pun berpisah. Aku kembali ke kamar hotel sedang Mahardhika kembali ke tempatnya menginap. Kami berjanji akan bertemu kembali besok pagi pukul 8.30.
💦 Terimakasih buat yang sudah vote 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
DI SUDUT SENJA
RomanceCerita romansa khas "penghayal" yg berkelana dalam remang akal. Banyak adegan cerita dewasa, lolos sensor. Alur mengalir cepat lambat, plot maju mundur. Kreasi khayalan belaka, bukan yg sebenarnya. Dibawah 20 tahun tolong untuk tidak mengintip cerit...