Jalan Tiga Belas

5.4K 65 0
                                    

"Iya De...." jawabku malu menundukkan kepala.

Dea tersenyum paham sambil melucuti celana jeans dan celana dalamku.  Dengan menggunakan celana dalam itu pula Dea membersihkan sperma yang belepotan di bawah perutku.

“Tadi kog cepet kali keluar, Ghe” tanya Parmi sambil tersenyum

“gak tau juga De, aku sangat terangsang dan bergairah sejak ketemu kamu tadi.” jawabku

“Kamu sudah pernah ML belum?” tanya Dea terbuka.

“Belum pernah De, kalau onani pernah tapi udah lebih 1 bulan aku nggak onani!" kataku

“Ooo.. makanya tadi cepet keluar mana banyak lagi!" ujar Dea sambil mengecup bibirku, "beneran kamu belum pernah bercumbu ma cewek?” lanjut Dea bertanya disertai senyum

“Belum pernah Dea, pacaran aja baru sama kamu...” terangku malu-malu. Merasa tidak laku...!

Dea tersenyum kembali dia mengecup bibirku dan kemudian rebah disampingku. Kulirik Payudaranya menantang keatas. Tubuhnya yang putih mulus itu benar-benar menggairahkanku. Aku balik miring ke arahnya dan kemudian memeluknya erat. Dea menoleh kearahku, kami berciuman lagi, Tanganku mulai gerilya lagi di payudaranya dan Dea mulai merintih kenikmatan. Penisku yang habis orgasme tadi sudah berdiri lagi dan terasa menyentuh paha Dea yang mulus. Tangan Parmi pun bergerak kebawah dan mulai mengocok kejantananku.

“Ghea, punyamu udah bangun lagi nih..cepet banget” kata Parmi sambil ngelus-elus kejantananku, "mana besar lagi...kayak punyanya orang negro!" lanjut Dea. Entah aku tak tahu maksudnya.

“He-eh De, enak banget elusan kamu di punyaku.” kataku sambil meringis enak, "tetek kamu juga lembut banget.” Kuremas dengan lembut payudara Dea, kulihat ada bekas cupanganku tadi memerah diatas payudaranya sebelah kanan.

“Nikmati tetekku sepuasmu, Ghee” kata Dea sambil menyodorkan susunya kemulutku. Mulutku pun langsung menyambar punting susu pacar cantikku ini, kuhisap-hisap dan kujilat-jilat bagian aerolanya, berpindah dari kiri ke kanan, tanganku pun terus bekerja meremasi sebelahnya sambil kadang memilin-pilin punting susu Dea. Gadis cantik itu terlihat menikmati seranganku di payudaranya kadang dia membantu menekan kedadanya. Dengan pahanya dia juga berusaha menekan batang penisku yg kaku.

“Punyamu keras banget nih, padahal baru aja keluar” kata Dea sambil menjepit batang kejantananku dengan kedua pahanya sambil miring.

“Kamu mau ML sama aku, Ghe?” tanyanya pelan.

“Aku mau De, tapi gak apa-apa ya ntar klo cepet keluar lagi, soalnya aku belum pernah ML”

“Gak apa-apa, Ghe...”

“Nanti kamu gak puas?”

“Aku pasti puas kok, lagian masih bisa besok-besok kan?” jawab Dea yakin, tersenyum manis. Aku membalas senyuman nya.

Dea mulai menarik kaosku keatas, dan aku kini telanjang bulat. Sesaat kemudian gadis itu menindihku, mencium bibirku.

Mmmhh.. slurrrpp.. bunyi ciuman lembut kami semakin merangsang dan kami saling bertukar saliva. Lidah kamipun saling mengait. Begitu hebatnya ciuman Dea sampai aku tak kuasa meladeni keganasannya. Ciuman Dea mulai merembet kebawah keleherku dan mengekplorasi bagian sana sampai aku benar-benar merinding, kemudian turun ke dadaku. Puntingku dijilat-jilat dan digigit2 kecil sampai aku menggeliat-geliat tak tahan. Kurasakan geli-geli enak sampai kadang-kadang kutahan kepala pacar cantikku itu. Kejantananku yang teetindih perut Des yang rata semakin menegang dan berdenyut-denyut. Aku merasa Dea dapat merasakan itu.

Tiba-tiba Dea berdiri dan mencopot celananya. Aku cuma bisa melotot sambil meneguk air liur ketika aku melihat tubuh sintal Dea telanjang bulat. Lalu jongkok diatas pahaku, menarik kejantananku, di usap-usapkan ke lubang senggamanya.

“Uhh...” desisku merasakan geli nikmat ketika kepala penisku diusap-usapkan kelobang senggamanya yang lembut.

“Aaaahh.. oouuhhh.. enak banget Ghe...” desis Dea pula. Tanganku coba meraih paha Dea dan mengelus-elusnya. Lalu dengan pelan-pelan Dea menurunkan pantatnya, batang kemaluanku pun pelan masuk ke lobang kemaluannya. Aku merasakan sedikit-demi sedikit gesekan antara batang kejantananku dan dinding senggama Dea. Gesekan itu begitu lembut dan menimbulkan nikmat yang luar biasa. Kerja keras mengejar hasrat birahi.
Akhirnya seluruh batang kejantananku amblas ke lobang vagina Dea, pacarku.

“ouuhh...sssh enak banget, Ghee?” erang Dea.

“enak banget De, Uhhh...baru kali ini aku merasa kenikmatan luar biasa” Kurasakan sebuah sensasi kelembutan lubang kemaluan Dea, ini pertama kalinya penisku masuk ke lubang vagina perempuan. Dan perempuan itu adalah pacarku, gadis paling cantik dan seksi menurutku..

“Ooouuhh.. aaahhh.” desah Dea.

Tiba-tiba aku merasakan bantang kejantananku seperti diurut-urut dalam liang senggama Dea. "Eeehhg, ehhhh..!" lenguhku. Rupanya pacarku iyu melakukan kegel, berpengalaman. Nikmat sekali rasanya... dinding senggama Dea  yang lembut itu seperti mengurut penisku.

“Ahhh.. punyamuu...enak baaanngget, Dee!" lenguhku

Dea tersenyum menatapku, tatapan yang sungguh menggoda, matanya sayu dengan bibir dan lidah yang dibentuk sedemikian rupa sehingga nampak seksi. Akupun semakin terangsang, kucoba menyodok-nyodok keatas karena dorongan kenikmatan yang naluriah meminta kepuasan seksual.

“ Ahhh... Mhhmmmm...punnyaa mu enak juga, Gheee.... gemuk......,kaku... dan sangat keras.” erang Dea keenakan, “aaahh.. punyamu besarrrr... Oouhhh berdenyut-denyut terus di punyaku. Enakkk banget rasanya” kata Dea merem melek

Beberapa lama Dea cuma memainkan liang vaginanya dengan kegel-kegel, sementara aku hanya menikmati namun ternyata kata Dea, kejantanaku selalu berdenyut-denyut yang membuat keenakan liang senggamanya.

“Aku goyang ya, Ghee?” pinta Dea dengan tatapan memohon

Aku cuma mengangguk menahan gelora nafsu yang kian membuncah. Sementara Dea mulai menaik turunkan pantatnya pelan-pelan. Kadang ditekannya sangat dalam kadang Cuma setengah batang kemaluanku saja yang masuk. Namun apa yang dilakukannya menimbulkan rasa nikmat yang luar biasa.

“Shhsss... Ahhh.. enak banget Deaa....” aku meracau.

“Iyaa, Ghee, aku juga  keenakannn.. oouuhhh...oohhh..” balas Dea disertai desah manjanya.

Dari goyangan naik turun Dea merubah goyangan maju mundur. Kadang ditekannya liang senggama bagian depannya sehingga kelentit gadis itu menekan tulang kemaluanku.

next chapter...

DI SUDUT SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang