Aku menerima notifikasi email di gadget ku. Segera kubuka, ceklak ceklik. Ku baca lampiran email itu dengan seksama, cermat dan teliti. Tak ada satupun yg terlewat. Geleng-geleng kepala membacanya. Selesai membaca, aku menghubungi seseorang yg sama dengan kemarin.
"Yakin?" tanyaku tegas.
"Sangat yakin, bisa dipertanggungjawabkan!" balasnya mantap.
"Oke, thanks..." Kumatikan hubungan telepon.
Ia memang selalu bisa diandalkan.
Pantas saja perusahaan sebesar itu tidak ada informasinya di dunia maya. Permainan gila!||000®000||
Jakarta...
"Aaahh...terusss babee! Oohh...sssh..." erang seorang wanita dilanda kenikmatan. Tubuhnya menggelinjang, pinggulnya bergoyang kesana kemari mengimbangi tusukan kejantanan seorang pria di liang senggama nya.
"Aaahh, iya sayang...akuu mau keluar...ssss..." lenguh si pria lebih mempergencar sodokan kemaluanny ke lubang cinta pasangannya.
"Eeehhg....aku juga... terusss, babe! Lebih cepattt... aaahhh..."
Keduanya bergumul penuh gairah menuju puncak kenikmatan. Tubuh mereka basah oleh keringat yang menetes. Erang dan desah bergantian menambah gelora. Dan akhirnya, croottt...seerrr...
"Ooouhh...enakkk..nyaaa! Aku keluarrrr babe...oooh...ssshhh..." erang si wanita dengan tubuh mengejang dan mata terbelalak. Menerima kenikmatan duniawi.
"Aaahhh...aku, sampaiii...sayang..." balas si pria dalam lenguh diantara kepuasan yg digapainya.
Hening, hanya deru nafas terdengar saling memburu. Berkejaran. Tubuh si pria ambruk diatas tubuh sintal si wanita. Keduanya sedang meresapi puncak gairah bercinta yg panas. Tak peduli pada tubuh mereka yg berkeringat. Segalanya syahdu merindu. Perlahan kobaran itu lenyap menghilang.
Si pria bangkit, meraih pakaiannya. Kemudian mengenakannya satu persatu. Begitu pun si wanita meski tampak malas-malasan akibat nikmat yg didapat.
Keduanya telah rapi kembali. Keduanya berpelukan erat seakan enggan untuk terlepas. Kesadaran mulai menguak menerpa mereka.
"Aku harus kembali ke kantor, babe...!" ucap si wanita.
"Hmm...iya, jaga anak-anak sayang. Aku rindu sekali pada merek...." balas si pria.
"Pasti, apalagi mereka cepat sekali besar..." terang si wanita sambil mengecup bibir si pria.
Si pria mengeluarkan sebuah amplop dari saku celana, "tolong jangan ditolak, ini buat mereka dari aku ayahnya...hmm.."
Si wanita tersenyum manja, "tidak, kau berhak membiayai mereka. Mereka anak-anak mu..."
"Terimakasih, meski ku tahu uang mu lebih banyak dari ku..."
"Uang keluarga ku bukan uangku sepenuhnya...!" bisik si wanita lirih, "aku harus kembali, babe..."
"Yah, hati-hati....sayang!"
💕💞💞💞💞
Tomy membuat janji bertemu dengan owner dan dewan Direksi untuk sore ini. Lewat sekretaris pribadi owner ia ngotot minta dijadwalkan. Ia duduk di hadapan sang sekretaris tak akan beranjak bila tidak dipenuhi permintaannya. Nekad, tapi memang harus. Akhirnya janji bertemu disetujui jam 17.30. Tersenyum Tomy bergegas kembali ke ruangannya.
Aku dan Tomy duduk di sofa tak jauh dari ruang kerja owner. Tak lama tiba pak Robert, pak Santo dan ibu Fransisca dari dewan direksi. Mereka juga duduk di sofa menunggu.
Terlihat pak Santo dan ibu Fransisca terlibat pembicaraan serius. Sedang pak Robert, presiden direktur, asik dengan gadgetnya. Aku memejamkan mata saat Tomy mulai khusyu pin dengan gawainya. Aku lebih senang mengistirahatkan otak dan mata bila harus menunggu.
15 menit menunggu, Oom David, membuka pintu ruangannya. Ia menyuruh kami semua masuk ke ruang kerjanya. Untuk kemudian duduk mengelilingi meja meeting besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
DI SUDUT SENJA
RomansaCerita romansa khas "penghayal" yg berkelana dalam remang akal. Banyak adegan cerita dewasa, lolos sensor. Alur mengalir cepat lambat, plot maju mundur. Kreasi khayalan belaka, bukan yg sebenarnya. Dibawah 20 tahun tolong untuk tidak mengintip cerit...