Jalan Tujuh

11.3K 112 2
                                    

Sambil berbaring di ranjang, Bella memberanikan diri mengelus batang kejantananku yang masih tersembunyi di balik celana dalam.

Tangannya yang lembut bergerak naik turun dgn perlahan, bikin sekujur tubuhku merinding keenakan. Merasakan gairah yg kian berkibar-kibar.

Siapa yang tidak mau batang kemaluannya dikocok wanita semolek Bella? Hanya dgn melihat pandangan mata Bella yang berbinar, aku tahu kalau Bella menginginkan permainan cinta yang panas.

Aku akan membuat si cantik nan montok ini menikmati seks yang indah bersamaku. Perlahan aku menurunkan celana dalamku.

Batang kemaluanku berdiri menegak kencang di hadapan wajah cantik Bella.
"Ghea....aku ingin...menyentuhnya boleh...?" pinta Bella malu-malu namun penuh gairah birahi. Belum kujawab, tangan kanannya sudah mencekal kejantananku.

"Besarrr...banget, Gheaa? " Bella tidak melanjutkan kata-katanya saat gadis itu melihatku mengernyit keenakan.

Elusan lembut jemari bella pada batang kemaluanku membuatku kembali bergetar dan menggelinjang tak kuasa menahan nafsu.

Hal itu bikin Bella tersenyum tertahan, seperkasa apapun laki-laki, dia tidak akan tahan dgn jari-jarinya yang lembut.

Sembari menikmati elusan lembut jemari Bella pada kejantananku,  aku melucuti celana dalamku sendiri.

Aku sangat haus ingin bersentuhan langsung dgn kulit mulus Bella, tanpa terhalang apa-apa .

Seakan mengerti kemauanku, Bella pun melucuti celana dalamnya. Dia berhenti sebentar mengelus kejantananku untuk membuka G-String nya.

Aku melenguh kecewa ketika Bella berhenti menyentuh kejantananku.  Namun mendapati Bella sudah telanjang bulat ketika aku tak mengeluh sedikitpun.

Aku kagum menikmati keutuhan tubuh molek Bella Benar-benar seorang bidadari yang turun dari langit, sempurna tiada duanya.

Bila dibandingkan dgn bintang sinetron, mungkin Bella lebih cantik dan seksi, kini bayangkan jika tubuh sesempurna itu dipersembahkan untuk ku. Pandangan mataku tak ingin lepas dari kesempurnaan Bella, wajah cantik lembut dgn rambut yang terurai indah, kulit mulus seputih susu yang memancarkan keharuman mewangi, buah dada sempurna yang sintal dan menggairahkan, pinggang ramping, pantat bulat, semua-untukku malam ini.

Bella diam saja tanpa mempedulikan kekagumanku pada tubuh telanjang nya. Ia lebih suka meneruskan 'pekerjaannya' memainkan batang kemaluanku.

Aku baru tersadar dari rasa kagumku manakala wajah Bella tepat berada di depan kejantananku yg berdiri tegak mengacung. Sedang wajahku tepat berhadapan langsung selangkangan Bella. Selangkangan yg terbuka tanpa ditutupi apapun. 69 style.

Aku mulai menciumi kedua belah paha Bella bergantian. Kedua tanganku pun meremas-remas bongkahan pantat gadis itu.
Bella meringis keenakan saat aku beraksi, menciumi daerah selangkangan nya. Tak cuma kuciumi pun kujilati di bagian-bagian tertentu.

Bella tak kuasa menahan desahan demi desahan yang terus menerus keluar dari bibir mungilnya, "Auhm, Gheaa, geliii..ehhh!" tangan Bella tak beranjak dari batang kemaluanku, terus meremas dan mengocoknya.

"Aahh, Gheaa...kamu jahat! Geliii tau... Gheaa, udah! " keluh Bella meminta. Saat dengan lincah lidahku menjilat-jilat lekukan pangkal pahanya. Aku abaikan, terus melanjutkan ciuman dan jilatanku tanpa memperdulikan desahan manja Bella. Gadis cantik itu memejamkan mata menahan nafsunya yang menggelegak hebat karena foreplay yang kulakukan.

DI SUDUT SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang