Jalan Empat Belas

5.1K 64 1
                                    

Tiap kali melakukan itu Dea selalu melenguh keenakan.

Oouuhh.. enakkk, Ghee! Aaahh... sssshh..” terdengar lenguh Dea liar.

Lama-lama gerakakan maju mundur Dea makin cepat apalagi ketika tanganku juga ikut bergerilya di dadanya. Payudaranya begitu menggairahkan sehingga tak rela aku membiarkannya nganggur. Dengan penuh nafsu kuremas-remas payudara Dea sambil kadang kupilin-pilin putingnya. Sepertinya Dea  menikmati itu dan kadang tangannya pun ikut membantu meremas payudaranya sendiri.

Aaaahh.. terusss Ghee...enak banget digituin.. oouuhh...yess...” rintih Dea  ketika kupilin-pilin puting payudaranya.

Tiba-tiba gerakan pacarku itu jadi liar kadang naik turun kadang maju mundur. Kemudian sekonyong-konyong memelukku namun pantatnya tetap naik turun dengan cepatnya..

Ohhh... Ohhh. Aku gak tahan Ghhee...aaahhh, punyamuu... terlalu enak di lobangkuuu...ssssh

Uhh.. Ehmmmm..” Desisku menikmati pompaan lubang senggama Dea terhadap kejantananku, rasanya nikmat banget..

Plakkk..., Plak... Plakk.. bunyi pangkal paha kami berbenturan ketika Dea semakin cepat mengocok kejantananku dengan liang senggamanya....

Aaah...terruusss Deaa....aku mau kell.. luarrr...ssssh....!" desisku meminta sambil meremas pantat Dea yang sekal. Kubantu menekan lebih dalam lagi.. namum gerakan pantat Dea  cepat seperti bergetar sehingga aku pun hanya bisa mengelus-elus pantatnya.. Karena gak tahan udah mau keluar kutekan pantat pacar cantikku itu sekuatnya..

"Ohh..Deaaa....ak..kku gak tahann..” kuremas pantat Dea kuat-kuat sambil menekan lagi lebih dalam. Namun gadis itu masih berusaha mengerakan pantatnya naik turun

"Iyy....ya.. mmm.. aaahh Ghee...akuu jug...ga mau keluar... oouhhh...eehhhhg" balas Dea tak kalah dalam mengerang.

Gerakan Dea kini berganti hanya tinggal menekan-nekan dan menggesek-gesek dengan keras saja, lalu aku merasakan hentakan-hentakan dalam tubuh Dea, dan tubuhnya menjadi hangat..

“Ah..Aghhhh...oouuhhh...aaku..keluarrrr, Gheee...sssh... oouhhh.” desahnya dengan tubuh mengejang menahan nikmat. "Oouhh...sssshh..." erang Dea lagi dengan kedua bola matanya terbeliak saking keenakannya.

Tubuh Dea  masih mengeliat dan aku merasakan suatu yang sangat nikmat telah hampir mencapai puncaknnya. Seketika pantatku juga menegang dan akhirnya menyemburlah lahar kenikmatanku dalam lubang senggama Dea...

Croooott... Croot.....!

Ohhh... Ak..kku juga keluar Dea asa! Aaahhh.. Enak bangettt...” erangku menyusul kenikmatan yg kudapat.

Hening, hanya gemuruh detak jantung dan deru nafas yg saling memburu...

Dea masih memelukku erat-erat. Aku bisa merasakan degup jantungnya masih kencang setelah dia Orgasme tadi. Akupun telah merasakan Orgasmeku yang kedua.. Kami masih diam menikmati sisa-sisa orgasme kami. Himpitan kedua bulatan payudaranya didadaku terasa nikmat membuai jiwa.

Begitu lama kami berpelukan dengan posisi Dea diatasku sampai kudengar nafasnya semakin teratur. Itu pertanda Dea tertidur. Akupun setelah orgasme keduaku juga terasa mengantuk dan akhirnya kami tertidur.
Tak terasa batang kejantananku terlepas dari lubang kemaluan Dea. Spermakupun keluar dari liang kenikmatannya, belepotan di kelamin kami berdua.

Entah berapa lama aku tertidur. Pun begitu dengan Dea. Ketika aku terbangun gadis itu masih memeluk menindihku, tidak lagi tepat diatas badanku namu agak kesamping kanan.
Kaki kanan Dea masih diatasku, pahanya yang mulus tepat di atas kejantananku yg sudah layu. Lubang kenikmatannya pun menempel dipaha kananku, terasa bulu kemaluannya menggesek paha kananku bagian atas. Sementara itu payudara kenyal Dea tetap ketat nempel di dada sebeleh kananku.

Kulirik dia masih tidur dengan tersenyum puas. Aku pun sangat puas waktu itu. Ini adalah pengalaman sex ku yang pertama. Dan yang memberikannya adalah pacar pertamaku. Aku sendiri tak menyangka akan bisa menikmati sex bersama gadis secantik dan semontok Dea. Memang aku bukan yang pertama buatnya tapi pengalaman ini sangat berarti bagiku. Kenyataannya sangat mempengaruhi kehidupan sex-ku di masa datang.

Dea menggeliat manja, dia sudah bangun, kulihat matanya sayu. Gadis itu tersenyum kepadaku. Manis sekali senyumnya itu. Senyuman seorang gadis yg baru saja menikmati kenikmatan sex bersama.

Dea menaikkan kepalanya lalu mengecup bibirku dan berkata, "Kamu puas, Ghe?"

"Sangat puas Dea, kalo kamu?" tanyaku.

"Aku juga sangat puas, sumpah, baru ini aku bisa menikmati sex dengan seluruh jiwa ragaku." Sambil tersenyum Dea mengucapkan itu. Aku tak terlalu mengerti maksud perkataannya yang jelas kurasakan Dea sangat puas.

Aku mencium keningnya, Dea pun meletakkan kepalanya didadaku. Tangannya mengelus-elus dadaku dan aku mengelus-elus punggung parmi yang halus mulus itu. Lama kami melakukan itu dengan diam ketika tiba-tiba parmi bangun dan bilang, "Ghe, kamu nginep ya...?"

Aku bimbang, "tapi De, apa pantas?" balasku berbisik.

"Gak pantas sih tapi lebih gak pantas lagi... punyamu itu, Gheaa!"

"Hah, punyaku gak pantas kenapa, De..." tanyaku bingung.

"Punyamu sudah mulai berdiri lagi...padahal baru juga muncrat!" jawab Dea tertawa lepas meledekku.
Ah, indah sekali....

|000|000|

DI SUDUT SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang