❌Bijaklah dalam memilih❌ ❌bacaan❌ ⚠️Mengandung unsur kekerasan⚠️ ===== ~~~ =====
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
------
" Happy Reading "
------
Setelah mengantarkan jennie dan sana ke mansion kim taehyung tidak tinggal lama karena taeyong yang tidak berhenti menghubunginya saat mereka masih dalam perjalanan tadi.
Taehyung pikir mungkin itu sesuatu yang mendesak dan tidak bisa di tunda karena tidak biasanya taeyoung menghubunginya sebanyak itu jadi setelah mengantar jennie kekamarnya dan menyempatkan memberi ciuman selamat malam di kening gadisnya taehyung langsung pamit pulang pada orang tua jennie.
Sebenarnya daddy dan mommy kim ingin bertanya banyak hal pada taehyung tapi melihatnya yang langsung pamit pulang mereka sangat yakin kalau taehyung memiliki urusan penting yang tidak bisa di tunda.
Taehyung Pov
Kini aku sudah berada di halaman depan markas menerobos masuk kedalam seperti orang kesetanan karena tidak sempat menjawab panggilan taeyong karena di dalam mobil ada gadisku yang tertidur dan juga sana noona yang sibuk berbicara padaku mengungkapkan semua keresahannya.
Aku sangat gusar melihat panggilan taeyong yang berulang kali itu tapi takutnya kalau aku mengangkatnya gadisku terbangun dan sana noona akan bertanya banyak hal padaku dan juga suasana hatinya yang saat ini sedang buruk takutnya tambah buruk lagi kalau aku mengangkat panggilan itu dan mengabaikannya saat dia mau berbagi denganku nanti sana merasa aku tidak peduli padanya.
" taeyong! taeyong! dimana kau " panggilku dengan suara menggema di seluruh mansion.
Taeyong muncul dengan nafas tak beraturan tepat dihadapanku.
" aa-apa! kk-kenapa berteriak seperti itu bos kau kan bisa menghampiri kami di ruang kendali tempat ten. Astaga! " jawabnya dengan mengatur nafasnya agar stabil kembali.
" aku sedang buru - buru. Jadi kenapa kau menghubungi ku berulang kali seperti tadi apa ada sesuatu yang kalian temukan " mataku memicing menatapnya meminta jawaban dengan tidak sabaran.
" ayo keruang kendali aku pikir kau perlu melihatnya sendiri dan kami perlu memastikan sesuatu terlebih dahulu " dia membawaku keruang kendali tempat ten melakukan tugasnya setiap hari.
Saat aku masuk mereka memberi hormat ternyata hampir semua dari mereka ada di sini dan sibuk melihat layar monitor yang banyak itu dengan berbagi macam aktifitas di dalamnya.