PART 4. TIBA-TIBA

10.7K 573 0
                                    

HAII👋

MOHON DUKUNGANNYA DENGAN VOTE DAN COMENT CERITA INI YA!

AKU AKAN BERUSAHA BIKIN CERITA INI SEMENARIK MUNGKIN:)

*Cerita ini murni dari pemikiran aku sendiri. Jadi, kalau pun ada unsur kesamaan dari segi apapun dengan cerita lain, maka itu benar-benar diluar dugaan dan kendali aku, ya!

Happy Reading!

PART 4. TIBA-TIBA

Takdir mampu merenggut dan mempertemukan, sedangkan kita hanya bisa menjalankan. Berakhir indah atau menyedihkan, jangan pernah salahkan Tuhan karena goresannya punya kebaikan tersendiri jika manusia mampu melewati.

***

SMA VICTORIA SASTRA

VS

SMA NUSA DHARMA


Tulisan itu terpampang di spanduk dan beberapa poster yang tertempel diarea SMA Victoria Sastra, selaku tuan rumah untuk final pertandingan basket tahunan se-DKI Jakarta.

Tiga minggu lalu, Victoria Sastra dan Nusa Dharma berhasil lolos ke babak final.

Dan inilah puncaknya untuk melihat siapa yang akan menjadi pemenang tahun ini.

Pertandingan Victoria Sastra dan Nusa Dharma memberi aura yang cukup panas. Tentu, karena banyak orang yang sudah tahu jika geng di dalam masing-masing sekolah ini adalah rival.

Memungkinkan bahwa hari ini akan menjadi pertandingan sengit, karena beberapa anggota tim basket masing-masing sekolah terdapat anggota gengnya, terutama sang ketua.

Sorak-sorak penuh semangat dan riuh nya para suporter begitu memekikan telinga. Dari masing-masing pendukung membawa spanduk besar dan berbagai poster sebagai bentuk semangat.

"SEMANGAT GALEN MY LOVI!" teriak Milly dari tribun penonton memberi sinyal hati ke arah Galen dibawah sana yang dibalas oleh pemuda itu.

"OMAYGAT, OMAYGAT, OMAYGAT. NGGAK SABAR GUE!" antusias Soyyara berjingkrak heboh.

"ITU ALTAIR?!"

Semua orang tambah heboh ketika para ketua dari tim basket sudah memasuki lapangan indoor.

"ALTAIR SEMANGAT!"

"ALTAIR GANTENG BANGET!"

Pekikan pekikan kagum terdengar kepenjuru lapangan.

Altair berjalan tegas memasuki lapangan, aura dan ketampanan dari pemuda dengan headband hitam dikepalanya itu membuat semua orang menggigit bibir bawah. Setiap langkah kakinya menunjukkan aura kepemimpinan luar biasa.

Sedangkan diarah lain ketua tim basket Nusa Dharma, sekaligus ketua geng Xion juga berjalan memasuki lapangan dengan senyum angkuh, Zigo Pranaga.

Altair dan Zigo saling berhadapan.

Pekikan histeris makin keras.

ALTAIRAMORA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang