PART 24. GADIS KELAM

6.7K 423 53
                                    

HAII👋

MOHON DUKUNGANNYA DENGAN VOTE DAN COMENT CERITA INI YA!

AKU AKAN BERUSAHA BIKIN CERITA INI SEMENARIK MUNGKIN:)

FOLLOW WP: Iniruangkita
FOLLOW IG: @Iniruangkita.wp
FOLLOW TIKTOK: iniruangkita

SIAP BACA PART 24?

Let's Goooooo! 🏭

Happy Reading!

PART 24. GADIS KELAM

Jika suatu saat tiba waktunya kita saling menyakiti, maka itu konsekuensi. Terima saja dan hadapi.

***

DORR

Suara tembakan pistol begitu keras melesat.

Amora mencengkram kuat jari-jarinya sendiri dibawah kungkungan Altair yang memeluknya.

Badan gadis itu bergetar.

"Sial!" desis Altair.

"AL?!"

"DI LUAR PAGAR! KEJAR!" perintah Altair setelah berdiri.

Para anggota yang berada disekitar situ langsung menghampiri sang ketua, dan sebagian ada yang langsung berlari memanjat pagar markas untuk mengejar pelaku yang berani bertindak dari luar.

Altair membantu Amora berdiri dan turun dari gazebo.

Gadis itu masih menunduk.

"Al?!"

Karel, Ziyan, Virgo yang ada dimarkas datang dengan raut khawatir.

Altair mengangkat tangan menandakan ia baik-baik saja.

Pandangan Altair beralih pada Amora.

"Ra?" ada nada khawatir dari panggilan itu. "You okay?"

Amora diam dengan pikirannya.

"Ra?" ulang Altair mencoba menyentuh bahu gadis itu tetapi Amora langsung menolak mundur.

Gadis itu mendongak, menatap Altair dengan pandangan yang sulit diartikan.

Altair bingung. Amora sangat ketakutan. Mata gadis itu menunjukkan sorot yang berbeda dari sebelumnya.

Ia juga melihat gadis itu yang terus meremas jarinya sendiri.

Altair ingin memegang kedua tangan Amora. Tapi lagi-lagi gadis itu menolak.

"Ra? Lo ngg--"

"I-its okay. G-ue nggak papa, gue nggak papa, Al." napas Amora terasa tercekat mengatakannya.

"Hey...tenang, lo nggak perlu takut." Altair memaksa memegang kedua tangan gadis itu untuk menenangkan. Mencoba menghentikan Amora yang meremas jari-jarinya.

"Heyy...jari lo bisa luka..." ucap Altair lirih.

Amora menelan ludah susah payah. Ia mencoba tersenyum. "G-gue nggak papa Al." yakin gadis itu melepas tangannya dari genggaman Altair. Amora sesekali menyelipkan rambutnya gelisah.

"Gue telpon yang lainnya dulu." ucap Virgo.

"Anjing, pake pistol.." gumam Karel.

Mereka semua mengumpat karena kejadian barusan.

ALTAIRAMORA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang