PART 28. ANTARA CINTA DAN PERANG

7.9K 327 43
                                    

HAII👋

MOHON DUKUNGANNYA DENGAN VOTE DAN COMENT CERITA INI YA!

AKU AKAN BERUSAHA BIKIN CERITA INI SEMENARIK MUNGKIN:)

FOLLOW WP: Iniruangkita
FOLLOW IG: @Iniruangkita.wp
FOLLOW TIKTOK: iniruangkita

SIAP BACA PART 28?

Let's Goooooo

Happy Reading!

PART 28. ANTARA CINTA DAN PERANG

Jika suatu saat aku benar-benar tidak mampu jujur tentang perasaanku, bisakah pertahankan perasaan milikmu? yakinkan aku bahwa kita ada untuk bersama dan saling bersedia hidup bersama selamanya.

***

Amora makan dengan perlahan makanan didepannya.

Setelah dipaksa Altair berkali-kali akhirnya gadis itu mau mengunjungi salah satu restoran untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan.

Jujur saja, Amora memang sangat lapar.

Tapi suasana hatinya memang sedang buruk. Gadis itu hanya diam, dan Altair membiarkannya.

Biarkan Amora menenangkan diri dahulu, sampai selesai makan.

21.30

Mereka berjalan beriringan menuju parkiran setelah selesai makan.

Amora sedikit terkejut kala Altair menghentikan langkahnya tepat didepan mobilnya terparkir.

Pemuda itu meraih tangannya.

"Apa?" tanya Amora.

Altair diam, membuat Amora menatapnya bingung.

"Lo bisa pulang, gue bisa pulang sendiri." ucap Amora enteng sambil melepas genggaman tangan Altair.

"Perlu gue pesenin taxi?" tawar Amora, mengigat Altair yang meninggalkan motornya dan memaksa naik mobil Amora untuk menyetir dan memastikan gadis itu aman.

Mungkin motor pemuda itu sudah diambil salah satu temannya.

"Thanks bantuannya." ucap Amora tak lupa.

Amora menatap kearah lain saat Altair bukannya menjawab malah mmenatapnya lebih dalam.

Jujur itu membuat Amora salah tingkah.

"Lihat gue."

Tatapan mereka beradu.

Amora menyadari luka dibagian wajah Altair."Lo luka...maaf gara-gara gu–"

"Bukan gara-gara lo." Potong Altair. "Sebelum ketemu lo gue sama Esterlion habis berantem sama orang-orang asing, dan luka ini karena itu. Bukan gara-gara bantuin lo tadi."

Amora mengangguk pelan. "Jangan lupa diobatin."

"Berhenti jauhin gue, Amora."

Amora terdiam mendengar kata-kata Altair.

Altair memegang kedua pundak Amora, menatap dalam manik mata indah gadis itu.

"You need me."

Tangan pemuda itu beralih menangkup pipi Amora.

ALTAIRAMORA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang