PART 31. TRUTH OR DARE?

4.9K 254 23
                                    

Happy reading!

PART 31. TRUTH OR DARE?

Duniaku kamu, semestaku penuh rindu sebab kamu, kamu yang indah lebih dari semua hal. Berlebihan? bukan kata-kataku, tapi perasaanku untukmu yang tidak terbatas.

Altair

***

Altair, Inti Esterlion, Amora dan teman-temannya, Saka dan beberapa anak Jazion duduk melingkar hingga semua bisa melihat satu sama lain.

Terdapat meja kecil ditengah tengah mereka, ada botol minuman dan cemilan diatasnya.

Setelah melihat perform Altair tadi, mereka memutuskan bersantai dihalaman yang sudah disiapkan panitia acara. Disisi lain pameran masih berjalan di halaman utama.

"Guys... ayo kita main game!" ajak Soyya sedikit berteriak.

"Wah ayo ayo, game apa nih?" semangat Ziyan menimpali.

"Apa lagi yang cocok, Truth or dare lah!"

"Semua wajib ikut ya!" tambah Soyya penuh semangat.

Soyya meraih botol yang sudah kosong, setelah semua setuju bermain.

"Pilih dare harus bener-bener lakuin tantangan apapun itu, pilih truth jawab jujur pertanyaan dari pemain lain." ucap Soyya mengatakan aturan permainan.

"Deal?"

Semua mengangguk.

"Siapa yang mau puter duluan?"

"Gue." Saka mengangkat tangan.

Pemuda itu mulai memutar botol diatas meja.

Dan...

"My Lovii!" senang Milly saat sang pacar terpilih.

"Truth or dare?" tanya Saka.

"Dare."

"Ih kok dare sih, aku kan pengen kamu jawab jujur kalo pilih truth."

"Yaelah, Milll..." Florin geleng geleng kepala.

"Kamu nggak perlu main gini setiap tanya juga aku jawab jujur My Luvi." kekeh Galen membuat Milly malu-malu macan.

"Huwekk, pengen muntah rasanya." jengah Jessica heran.

"Gue yang kasih tantangan." Hema mengajukan diri.

"Jangan aneh aneh lo, Hem." peringat Galen curiga.

Hema tersenyum. "Teriak mirip Tarzan dideket panggung."

"Setuju!!" ungkap yang lain.

"Gila lo!"

Semua tertawa mendengar itu.

"Lo bisa lakuin nanti setelah game." ucap Hema tertawa.

"Parah lo! Nggak mau gue!"

"Cuma gampang, Gal." ucap Ziyan.

"Iya gampang! malunya yang nggak bisa gue tanggung sampe tua!" Galen mulai hiperbola.

"Lo harus lakuin."

"Sabar ya My Lovi." Milly mengelus kepala Galen.

"Kamu nggak ada niat bantuin aku?" ucap Galen menatap melas kearah Milly.

"Sebenernya kasihan, tapi kayanya lucu kalo kamu lakuin itu..." cengir Milly membuat Galen makin lesu.

"Pffffttt...hahaha..." tawa Ziyan pecah, diikuti yang lain juga.

ALTAIRAMORA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang