PART 11. MEREKA MERUSUH

9.5K 563 3
                                    

-

-

-

PART 11. MEREKA MERUSUH

Kami berada pada masa remaja yang sama. Bedanya, kami melewati beberapa hal bahaya yang justru membuat masa putih abu-abu itu terasa lebih luar biasa.

***

Lapangan berumput yang luas, digelari beberapa tikar menjadi tempat lesehan bagi para pengunjung untuk menikmati makanan dan minuman yang dijual berbagai pedagang pinggiran, lampu kerlap-kerlip menghiasi sekitar.

Mungkin itu khas tempat ini, dengan segala kesederhanaannya.

Tempat yang terkesan sederhana nyatanya menjadi pilihan para remaja dengan jaket berlambang singa itu.

Jam menunjukkan pukul 18.00 WIB.

Motor anak Esterlion terparkir rapi dipinggiran jalan. Tempat ini cukup sepi tidak terlalu ramai seperti pusat kota.

Anggota Esterlion yang beragama islam beberapa menit lalu pergi untuk mulai melaksanakan sholat dimasjid terdekat.

Sedangkan para anggota non islam memilih menunggu ditempat lesehan sambil melanjutkan makan dan minum.

Disisi lain, Amora dan Florin yang sedang datang bulan juga duduk disalah satu tikar.

Amora menatap sekeliling, ia tidak pernah ditempat seperti ini. Hal baru namun sangat menyenangkan. Esterlion benar benar membuktikan bahwa hidup dimanapun tetap sama nyamannya, walau ditempat biasa sekalipun tidak masalah bagi mereka, asalkan tetap satu dan damai.

Florin dan Amora duduk dengan Jeff dan anggota lain, Jeff mendapat pesan dari Altair untuk menjaga para gadis yang sedang tidak sholat. Tapi pemuda itu sendiri yakin, bahwa sebenarnya permintaan Altair lebih mengarah untuk menjaga Amora.

Amora meniup-niup teh yang masih panas digelasnya.

"Kalian udah izin orang tua kalo pulang malam?" tanya Jeff tiba-tiba pada Amora dan Florin.

"Kalo gue sih udah, terus dibolehin." jawab Florin, gadis itu menatap Amora "Kalo lo, Ra?"

Amora terdiam sejenak "Udah, gue udah izin orang rumah."

Semua manggut-manggut.

Sedangkan Amora merutuki kebodohannya karena baru saja ingat bahwa lupa mengecek ponsel sejak berangkat baksos.

Gadis itu melirik Florin yang sedang sibuk dengan ponsel dan cemilan, sedangkan Jeff sibuk berbincang dengan beberapa anggota Esterlion lain.

Amora segera merogoh ponsel ditasnya.

Ia membuka ponsel kemudian 'baru' menghidupkan data. Catat! Amora adalah tipe orang yang sering kali memati hidupkan data ponsel.

Kedua mata indah gadis itu membulat kala melihat banyaknya pesan dari WhatsAapp dan dm dari orang yang sama, Baska.

Amora menggaruk pelipisnya merasa bersalah kala melihat pesan Baska yang awalnya masih tenang namun kelamaan mulai emosi karena tidak mendapat balasan kabar darinya, Baska tidak tahu jika Amora ada acara seperti ini. Mati sudah, pemuda itu pasti khawatir. Amora bahkan tidak memberi tahu Bi Runi jika ia akan pulang malam.

Ia yakin Baska kesal sekarang, untung saja pemuda itu sedang tidak di Jakarta. Jika tidak, pasti Baska akan mencari keberadaannya saat ini juga.

Baska dan Amora  itu seumuran, Pemuda itu menjalani pendidikan di salah satu sekolah luar negeri yang menjadi relasi Papanya, namun secara homescooling sampai saat ini, seperti ia dulu.

ALTAIRAMORA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang