PART 37. INI KELUARA

4.8K 202 46
                                    

Sebagai keluarga tidak ada yang ingin melihat saudaranya terluka.

—Karelio

PART 37. INI KELUARGA

Happy reading!

"Black Swan lebih tepatnya." sambung pemuda yang dikenal pendiam mulai bangkit dari duduknya, Krishna.

Tubuh Amora rasanya seperti tersengat aliran listrik. Jantungnya berdegup kencang. Dengan cepat mata itu menatap sahabatnya dengan tangan spontan terkepal disisi rok. Ia seperti mengisyaratkan,

Diam, jangan gerak.

Itulah yang Amora katakan lewat tatapannya kepada Baska yang terlihat menahan emosi, pemuda itu ingin maju mendebat.

Namun Amora tidak akan membiarkan hal itu.

Semua orang menatap Krisna seolah ingin menunggu kelanjutannya. Terutama para gadis yang merasa bingung.

"Nggak asing." Komentar Jessica tiba-tiba.

"Itu...organisasi kan?" Ujarnya ragu. "Yang dibangun keluarga Grishara, keluarga konglomerat."

Inti esterlion mengangguk perlahan.

"Organisasi Black Swan, dibangun Evander Grishara, salah satu konglomerat Jakarta, perusahaannya dimana mana, bahkan sampai luar negeri."

"Wahh, paham juga lo Jess." Virgo lumayan terkejut.

"Dulu Om gue salah satu polisi yang tugas setelah insiden dimansion Grishara."

"Serius?" Ziyan cukup kaget.

Jessica mengangguk. "Tapi sekarang udah pensiun."

"Setahu gue juga kasus Grishara itu nggak dilanjut karena pihak keluarga milih untuk ditutup." Ujar Jessica sedikit ragu, ia mengigat dimana ia masih terlalu muda saat mendengar ucapan orang dewasa kala itu.

"Gue jadi takut deh." Ujar Soyya lirih. "Itu organisasi bahaya nggak?"

"Harusnya enggak, buktinya dapet persetujuan dari Pemerintah."

"Nggak ada yang tahu kan?" Jeff menyela. "Black Swan identik ada dilingkaran bahaya, keras dan gelap."

"Bisa jahat bisa baik."

Baska mengepalkan tangan, ingin rasanya memukul mulut Jeff.

"Gimana kalian bisa bilang itu pin organisasi Black Swan?" Amora menatap Esterlion. "Lambang Angsa hitam bisa aja cuma kebetulan atau yang lain mungkin?"

"Untuk sekarang gue rasa itu valid, Ra." Hema bersuara.

Ia membuka telponnya, menunjukkan gambar.

"Ini foto pin yang kita temuin." Pemuda itu kemudian menggeser foto lain. "Dan ini foto yang gue temuin lewat google, foto salah satu anggota Black Swan. Didadanya ada pin, sama persis sama yang kita temuin. Bentuknya, lambangnya. Foto ini dari situs lama Black Swan dulu."

"Itu emang kelihatan sama..." Soyya yang mendekat melihat ponse Hema pun mencoba meneliti.

Amora tak berkedip melihatnya, lidahnya kelu.

Baska mengetatkan rahangnya.

"Ini masih perkiraan. Jangan banyak berspekulasi." tutur Altair membuat ketegangan berkurang.

"Tapi buat apa juga Black Swan lakuin ini kekita? organisasi itu juga bubar semenjak kena perampokan." Ujar Ziyan.

"Itu bukan perampokan."

ALTAIRAMORA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang