PART 5. INSTING YANG SAMA

11K 643 5
                                    

HAII👋

MOHON DUKUNGANNYA DENGAN VOTE DAN COMENT CERITA INI YA!

AKU AKAN BERUSAHA BIKIN CERITA INI SEMENARIK MUNGKIN:)

*Cerita ini murni dari pemikiran aku sendiri. Jadi, kalau pun ada unsur kesamaan dari segi apapun dengan cerita lain, maka itu benar-benar diluar dugaan dan kendali aku, ya!

Happy Reading!

PART 5. INSTING YANG SAMA

Banyak pemikiran diluar kendaliku dan itu karena kamu.

***

"Nah, itu mereka disana."

Hema dan Amora berjalan bersama namun langkah Amora terhenti tiba-tiba, ia menatap Hema yang sudah berjalan mendahuluinya. Badannya bergerak gelisah.

Gadis itu menatap sekeliling, yang tinggal beberapa murid berkeliaran.

Amora memejamkan mata, ia menajamkan pendengarannya, mengurangi gerakan. Tangannya terkepal kuat saat bisa merasakan sesuatu yang janggal.

Belati?

Goresan belati

Amora membuka mata kasar, ia tidak mungkin salah, dengan cemas gadis itu meneliti sekiling dan...

Tepat.

Ia tertegun  melihat seseorang dari jarak kurang lebih 15 meter dari tempatnya berdiri memakai hodie navy dan masker sedang berdiri, bersembunyi dibalik tembok sana dengan menggosok-gosokan belati ketembok itu. Seolah menajamkan ujungnya.

Matanya membulat sempurna saat orang misterius itu mengarahkan belati ke arah lapangan seolah akan membidik seseorang.

Mata Amora mengikuti arah belati itu.

Oh Shit!

Ia tidak tahu siapa targetnya. Tapi yang jelas.... belati itu mengarah ketempat dimana teman-temannya berkumpul.

Tidak ada waktu lagi belati itu akan melesat beberapa detik lagi.

"Gila!"

Amora berlari sekencang mungkin sambil terus mengawasi arah belati yang begitu cepat melesat.

"AWASS!!"

Srettttt

Semua orang berteriak histeris saat kejadian mengerikan itu begitu cepat terjadi.

Semua orang tertegun.

"AMORA!"

Hening.

Seketika semuanya seperti berhenti dimata Altair.

Pemuda itu mematung saat pandangannya terfokus pada jari lentik yang berlumur darah karena menggeggam erat belati yang kemungkinan besar akan menusuk punggungnya.

Darah mengalir begitu saja. Tetes demi tetes darah terjatuh kelantai lapangan saking derasnya.

Mata gadis itu menatap kosong tangannya yang terluka. Perlahan genggaman kencang pada belati itu melemah.

Ting

Belati terjatuh kelantai.

Amora mengerjap melihat belati itu. Seperti melihat kejadian beberapa tahun lalu, dimana belati orang yang ia sayangi terjatuh begitu saja.

ALTAIRAMORA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang