PART 38. MENUJU PERINTAH HATI

3.4K 156 16
                                    

Tapi ternyata, tidak memilikimu itu sakit. Lebih sakit lagi saat kamu ada di bumi tapi tidak berjalan bersamaku mengelilinginya.

–Baska Galarestu

PART 38. MENUJU PERINTAH HATI

Happy reading!

Rooftop Rumah Sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rooftop Rumah Sakit

Dua orang itu berdiri bersama didekat pembatas, suasana sepi dengan langit yang mulai memunculkan warna jingganya, senja hampir tiba.

"Gue boleh bilang sesuatu?"

Amora menoleh pada Altair. "Apa?"

"Soal Penyerangan Karel."

Amora mendengarkan Altair baik-baik.

Helaan napas pemuda itu terdengar. "Gue bener-bener buta, Ra. Buta sama siapa sebenarnya musuh Esterlion."

"Apa yang dicari sebenernya..."

Amora menunduk sekilas.

"Lo inget kejadian saat kita hampir kena tembakan di halaman belakang markas?"

Amora mengangguk.

"Gue dan anak esterlion tiba-tiba diserang dijalan sebelum ketemu lo yang juga diserang sama orang-orang pakai mobil itu, lo ingat?"

Amora mengangguk. Mengigat kejadian malam itu, Altair menolongnya.

"Lo jatuh dikolam renang saat—"

"Tunggu..." potong Amora. "Gue jatuh, apa hubungannya?"

"Itu disengaja Ra."

Amora sedikit terkejut.

"Lo nggak ngerasa saat ada orang yang sengaja nyenggol lo sampai jatuh?" Jelas Altair langsung.

Amora terdiam, ia berusaha mengigat kejadian kala itu. Saat itu...ia terlalu takut sampai menghiraukan apapun, namun...

Ya, Amora ingat, ia sadar ada orang didepannya saat itu, dengan pakaian gelap, hitam...?

Ya bahunya bersenggolan dengan orang itu, namun Amora tak sadar bahwa orang itu sengaja karena Amora terlalu panik saat itu.

Amora mneghembuskan napas berat, "ya...gue ingat..." gadis itu bergumam. "Iya lo bener, ada orang yang deket banget sama gue waktu itu, bahunya nyenggol gue tapi gue nggak sadar tentang itu..."

"Gue nggak sadar itu sengaja."

Altair mengangguk. "Itu disengaja, Ra."

"Sial..." lirih Amora.

"Dan sekarang, penyerangan Karel."

"Gue nggak tau ini ada kaitannya atau nggak, tapi banyak hal terjadi akhir-akhir ini." Altair menghembuskan napas berat. "Rasanya terlalu tiba-tiba, dan ini bukan Xion atau geng rival lain yang gue kenal."

ALTAIRAMORA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang