"Tidak ada yang tahu perihal permainan takdir, hal-hal tak terduga bisa membolak-balikan tujuan manusia"
Altairendra Rey Kara Dermagana, ketua geng motor ESTERLION. Bisa menjadi iblis didepan lawan, sekaligus dewa didepan orang yang membutuhkan. Alt...
Berlarilah sejauh kemampuanmu, kamu perlu mendapat setiap baik buruknya semesta mempermainkan keadaan, karena hidup adalah tentang setiap kejadian yang kita terima apa adanya, bukan tentang tawa saja, mengerti?
***
happy reading!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baska menatap Geri dengan pakaian pelayan itu.
"Pastiin nggak ada yang tertinggal." Ucapnya dibalas anggukan serius oleh Geri.
Kemudian ia menatap 3 penjaga keamanan cctv yang masih tertidur pulas dalam posisi duduk. "Kapan mereka bangun?"
"Mungkin 15 menit lagi." jawab Geri.
Baska mengangguk. Kembali menatap sekitar untuk mengawasi. Sedangkan Geri dengan penuh keahlian mengotak-atik banyaknya komputer untuk menbersihkan cctv berisi Amora dan mereka yang menyusup.
"Nona Amora kelihatan sedih." Ucap Geri saat lewat cctv ia bisa melihat Amora berjalan keluar dari rumah itu.
Baska ikut menyaksikannya.
"Dia...nangis?" Geri menatap Baska yang juga sedang terdiam menyaksikan gadis itu terduduk dan terlihat terisak.
"Dia kelihatan terluka." gumam Baska lirih.
"Bas, apa Nona Amora beneran su—"
"Kerjain aja tugas lo." Baska berbalik menjauh menghiraukan pertanyaan itu.
***
Dark Cafe (Markas bawah tanah Black Swan)
00.00
Dibalik cafe yang sudah tutup semua orang berkumpul diruangan rahasia itu.
Semua orang memusatkan pandangannya diobjek yang sama.
"2 tiruan, dan 1 asli..." Pak Tora bersuara setelah meneliti 3 pin yang dibawa Amora beberapa menit lalu.
Baska mengepalkan tangan. "Permainan apa ini..."
"Yang palsu yang ditemuin Esterlion." Nora bersuara. "Sedangkan yang asli yang ditemuin diruangan Alex Dermagana, apa maksudnya ini?"
"Kenapa dibikin seolah Black Swan nyerang Esterlion?"
"Kalo emang ada kaitannya sama Alex Dermagana, bukannya Esterlion ditangan putranya? Buat apa?"
