PROLOG

67.5K 2.6K 20
                                    

Hallo, ketemu lagi sama akuu

Doain semoga nanti proses penerbitan nya lancar ya

Note : Cerita ini udah Revisi beberapa kali, jadi maklum kalo ada beberapa komen yang gak sinkron. Jadi abaikan saja ya. Anggap aja kalian lagi baca cerita baru

Semoga suka

Happy Reading
🦟

Honey, hurry up or you'll miss your flight!!” teriakan keras itu terdengar dari bawah sana.

Gadis itu menunduk lalu tertawa saat melihat ibunya berdiri berkacak pinggang memandanginya yang sedang menikmati semilir angin pagi.

Okay Mom, I'll go take a shower soon.” balasnya lalu pergi memasuki kamar mandi.

Sepertinya tidak baik pagi-pagi seperti ini memancing amarah sang Mama. Bisa-bisa uang sakunya akan di kurangi, walaupun itu sedikit mustahil.

🦟


Sesampainya di bandara, gadis itu langsung berpamitan dengan Papa dan kakaknya. Sayang sekali hari ini mereka tidak bisa mengantarkannya hingga benar-benar masuk ke dalam pesawat.

“Hati-hati ya Sayang, kalau udah sampe rumah Bunda langsung kabarin Papa.” ujar pria setengah tua yang sedang memeluk anaknya.

“Iya, Papa. Aku tunggu Papa di Indonesia, ya.”

Of course, you have to wait for Papa," katanya melepaskan pelukan. “In two months, papa's work will be finished.

Gadis itu mengangguk paham, “Yeah, I Know.

Gadis itu beralih menatap kakaknya yang bersandar pada pintu mobil. Laki-laki tampan itu menaikan sebelah alisnya saat adiknya menatap dirinya lekat.

I will miss you, big brother.” lirihnya nyaris tak dapat terdengar. Matanya berkaca-kaca saat mengatakan kalimat itu.

Laki-laki tadi terkekeh gemas, lalu membawa adik kecilnya ke dalam pelukannya.

Don't be sad,” -mengusap air mata di wajah adiknya- “two months is not a long time for you to wait dear.

Gadis itu menangis sesenggukan, “I know, and I will still miss you.

“Cengeng,” ejek laki-laki itu mencubit pipi adiknya. “Udah, sana masuk. Takut telat, ini hari pertama kamu terbang sendiri.”

Gadis itu melepaskan pelukannya lalu menggeleng. “Why?” tanya kakaknya.

“Ada banyak orang di pesawat, aku gak sendirian Bang.” jawabnya tersenyum jahil.

Laki-laki itu tak kuasa menahan tawanya saat di jahili oleh sang adik, sepertinya itu lebih baik daripada harus menangis.

“Gak melulu harus menangis saat berpisah, ada kalanya kita harus bahagia saat perpisahan itu datang.” ujar papa gadis itu.

“Tunggu Abang di sana ya, Abang janji kamu aman sama temen Abang.” ujarnya mengelus kepala sang adik.

I will miss you too.

“Udah, kalian ini kebanyakan drama.” kesal sang ibu menatap kelakuan anak-anaknya.

“Ayo Sayang, bentar lagi pesawat kamu berangkat.” katanya menarik lengan anak gadisnya sembari membawa koper.

Bye, Abang. Papa.”

Bye Honey.

Gadis itu terus tersenyum saat berjalan menuju ke pesawatnya. Gadis itu akan menempuh perjalanan selama 22 jam untuk sampai ke Indonesia. Ini penerbangan pertamanya, tetapi ia harus yakin ia bisa selamat sampai tujuan.

“Sayang, Mama kayaknya ikut aja deh ke Indonesia. Mama takut kamu kenapa-kenapa,” Mama gadis itu menatapnya sendu.

Gadis itu tersenyum lalu menyakinkan Mamanya jika ia akan baik-baik saja. “Aku bisa sendiri, Ma.”

“Jaga sopan santun kamu di sana, ya. Selama kamu di rumah Bunda kamu jangan nakal, jangan bikin repot, dan harus selalu nurut sama Bunda ya ... ”

“ ... Pokoknya kalo ada apa-apa harus selalu kabarin Mama, jangan bikin Mama khawatir di sini.”

“Mama tenang aja, aku pasti nurut kok sama Bunda.”

Ibu gadis itu tersenyum hangat, mengusap kepala anak gadisnya lama lalu mencium pipinya lembut.

“Hati-hati,”

“Iya, Ma.”

Ibunda gadis itu melambaikan tangannya ke arah anaknya yang berjalan menaiki tangga khusus untuk sampai ke dalam pesawat. Dan pesawat itulah yang nantinya akan membawa gadis itu sampai ke tanah kelahirannya, Indonesia.

🦟

Publish
M

inggu/21/11/2021

Revisi 
Selasa, 06 Desember 2022

GADIS KESAYANGAN KETUA ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang