PART 44

11.6K 1K 250
                                    

"Bagaimana pun keadaannya, makan tetap nomor satu."

_Queenikaaa.

_Queenikaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2446 Kata

300 Vote + 315 Komen

Untuk Next!!

Spam next disini👉💬

Absen pakai emot 🔥😎

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_


"Anara di culik."

Tiga kata berhasil membuat seisi ruangan terdiam, Zidan mengepalkan tangannya erat hingga urat-urat nadinya terlihat. Setelah selesai membereskan kekacauan di Markas ia mendapat kabar dari Devan jika gadisnya hilang, kemungkinan besar di culik.

"Gue ke sana sekarang." Pungkas Zidan mengakhiri panggilan telefon.

Zidan berdiri dari duduknya dan menyambar kunci motornya di atas meja. Berjalan keluar markas bersama dengan Gevan di sampingnya.

"Bang, Lo tetep bawa mobil buat jaga-jaga. Biar gue yang bawa motor, kita ke cafe Dandelions' sekarang." Terang Zidan sebelum memakai helmnya dan melesatkan motornya pergi.

"Kali ini apa lagi? Gibran lagi atau orang lain?" Gumam Rifki tak habis pikir.

"Kalo sampe ini ulah Gibran lagi, emang nyari mati itu anak!" Sahut Devin geram.

"Kita ikutin gak nih?" Ilham bertanya kepada Azka.

Azka menggeleng. "Gak usah, kita disini dulu. Ada perintah baru kita nyusul."

"Gue nyusul aja deh, takutnya kembaran gue di slebew sama bos." Ujar Devin khawatir.

"Ya bagus lah, saingan Lo buat dapetin saham perusahaan berkurang." Kata Ilham.

"Ya iya sih, tapi....akh! Tau ah, gue mau tidur, ngantuk." Gerutu Devin menaiki lift ke lantai dua.

"Gue ikut." Kata Rival menyusul Devin.

"Kira-kira motif Gibran ngerusak markas apa ya?" Heran Zico.

"Karena kalah balapan beberapa hari lalu mungkin." Terka Nuri.

"Kayaknya enggak." Ujar Miko menggantung. "Kalo emang karena kalah balapan, gak mungkin dia baru bales sekarang."

"Iya juga, Gibran kan emang orangnya gak bisa tinggal diam. Seandainya emang karena balapan, udah dari kemarin-kemarin dia kayak gini." Aldi menimpali.

"Gak usah dipikirin, kalian masuk aja. Jangan ada yang pulang, takutnya Zein butuh bantuan kita." Pungkas Azka memasuki markas.

🍒

GADIS KESAYANGAN KETUA ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang