PART 24

18.2K 1.3K 87
                                    

"Sesad, sesad aja. Gak usah ngajak orang lain."

_Razidan Zein Nasution.

Minggu pagi, udara pagi terasa sejuk karena semalam diguyur hujan yang lumayan deras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minggu pagi, udara pagi terasa sejuk karena semalam diguyur hujan yang lumayan deras. Daun-daun hijau bergerak diterpa semilir angin dan aroma tanah yang khas menguar. Pagi ini terasa sejuk sekali, membuat siapapun tak ingin meninggalkan kamar mereka.

Zidan, cowok dengan kaos putih itu masih bergelung di atas kasurnya. Tidak tidur, cowok itu asik memainkan ponselnya dan sesekali tertawa kecil. Wajah bantalnya masih melekat, namun tak mengurangi kadar ketampanan cowok itu.

"BUNDA, KAK AZIKI KATANYA MAU KESINI!" Teriaknya keras. Setelahnya ia tersenyum kecil, teriakannya begitu kencang dan ia yakin bundanya pasti mendengarnya.

"ZEIN! TURUN SARAPAN!" Zidan tersentak kaget saat mendengar teriakkan bundanya, jarang sekali bundanya mengeluarkan khodam nya.

"ZIDAN AYO MAKAN! BIAR GAK MATI!!"

Demi apa.

Zidan langsung melompat dari atas kasurnya saat mendengar teriakan Anara. Gadis itu berdiri di daun pintu kamar Zidan dengan wajah tanpa dosanya.

"Gak usah teriak juga bocil! Prik!" Gerutu Zidan.

"Makan yuk, biar nggak mati." Ujar Anara.

"Siapa yang ngajarin ngomong gitu?" Tanya Zidan heran, berbulan-bulan tinggal dengan gadis aneh itu baru kali ini ia melihat sesuatu yang aneh dari Anara.

"Al, katanya kita harus makan biar gak mati." Jawabnya polos.

"Alvaro sialan!" Dumel Zidan dalam hati.

🍒

Hujan kembali mengguyur bumi, hawa pagi ini benar-benar sangat dingin. Zidan dan Anara duduk di sofa sembari menonton siaran televisi. Zidan duduk bersandar di sofa dengan selimut tebalnya, juga Anara yang duduk di depan Zidan menyandarkan kepalanya di dada bidang Zidan.

"Dingin ya," ujar Anara sekilas.

"Hmm, mau peluk?" Tanya Zidan menatap wajah Anara dibawahnya.

Anara mendongak menatap wajah tampak Zidan."Gamau, nanti hamil."

"Anjing! Siapa yang bilang gitu?" Kaget Zidan sekaligus bertanya-tanya, siapa yang sudah meracuni otak polos gadisnya.

"Devan, katanya kalo cewek sama cowok pelukan itu nanti bisa hamil." Katanya jujur.

"Anjing itu bocah, kagak ada. Kalo cuma pelukan gak bakal bisa hamil, kecuali..."

"Kecuali apa?" Anara menatap wajah Zidan yang terlihat emosi dari bawah sana.

GADIS KESAYANGAN KETUA ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang