SUDAH TERBIT!
NOVEL TERSEDIA DI SHOPEE FIRAZ [Link ada di Bio]
Ini tentang Zidan, ketua geng motor terkenal. Zidan tidak pernah menyangka sebelumnya jika ia akan bertemu dengan seorang gadis dan mereka harus tinggal satu rumah.
Awalnya Zidan kesal...
" Saat aku marah jangan lihat wajahku, karena aku akan tertawa."
_Anara Khatulistiwa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
D' Cafe>>>
Keyla dan Anara kini tengah berada di sebuah cafe sekitaran Jakarta. Tak banyak waktu yang mereka tempuh dari rumah Zidan tadi, setelah sampai mereka berdua langsung memesan meja VIP dan memesan makanan.
"Oh, ya Abang Lo itu udah punya pacar?" Tanya Keyla.
"Udah, pacarnya cantik."
"Mereka tinggal di Kanada sama mamah papah Lo?"
"Iya, dulunya aku juga tinggal di sana. Cuma karena pekerjaan mamah papah disana tinggal beberapa bulan aja, aku disuruh pindah ke Indonesia dan tinggal sama bunda Sherly." Keyla mengangguk-anggukkan kepalanya sembari menyesap jus mangga miliknya.
"Sebenarnya rumah Anara juga gak jauh kok dari sini, ada di jalan Kemuning komplek Rose Blouses Residence nomor 25." Katanya lagi.
"Demi apa? Itukan perumahan paling mahal di Jakarta?" Keyla menatap tak percaya ke arah sahabatnya, sultan anjir.
"Bukannya komplek perumahan Zidan juga mahal ya? Perumahan kamu kan juga Key," ujar Anara.
Keyla menyengir lebar kearah sahabatnya itu."hehe iya sih, tapi kan ditempat Lo itu paling mahal Ra. Kapan-kapan ajak gue kesana ya," pintanya.
Anara tersenyum menanggapinya."Iya, Minggu depan bang Ken pulang. Anara bakal tinggal dirumah papah sama bang Ken,"
"Lain kali gue nginep deh disana, gue pengen deh kita nanti maraton nonton Drakor bareng, sekalian pdkt sama Abang Lo." Kata Keyla bergurau.
Anara tertawa."Iya deh, paling nanti kamu kena Jambak sama kak Amel."
Keduanya tertawa sangat lepas malam ini, mereka saling bertukar cerita dan membuat cerita dengan tingkah konyol mereka. Keyla yang blak-blakan dan Anara yang polos dan lugu, mereka saling melengkapi seperti sudah bersahabat lama.
Malam mulai larut, jam menunjukkan pukul setengah sembilan. Mobil Keyla kini telah berjalan menyusuri jalanan kota Jakarta yang remang-remang.
"Oh ya, Lo beneran gak mau nginep di rumah gue?" Tanya Keyla untuk kesekian kalinya.
Anara terlihat bingung, sebenarnya ia mau sangat mau bahkan. Namun ia harus meminta izin terlebih dahulu kepada bunda Sherly."Aku coba izin ya sama bunda Sherly," katanya diangguki Keyla.
