PART 20

22.4K 1.4K 94
                                    

"Lo usik gue bantai!"

_Razidan Zein Nasution.

Zidan, cowok dengan wajah lebam itu terus berjalan mondar-mandir di depan ruang UGD

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zidan, cowok dengan wajah lebam itu terus berjalan mondar-mandir di depan ruang UGD. Di dalam, ada Anara yang sedang di tangani oleh dokter. Setelah kejadian tadi, Zidan langsung menyuruh anggotanya untuk membawa Anara ke rumah sakit terdekat.

"Mau sampe kapan Lo muter-muter kayak baling-baling bambu?" Pertanyaan itu membuat Zidan menolehkan kepalanya kearah Azka. Cowok itu bersandar pada tembok rumah sakit dengan kedua tangan terlipat didepan dadanya.

"Sampe gue tau kalo Anara, baik-baik aja!"

"Ck! Batu!"

"Biarin!"

Rifki tersenyum simpul melihat interaksi Zidan dan Azka. Setidaknya, Zidan sudah mau berbicara. Tidak seperti tadi yang hanya berjalan mondar-mandir tanpa sepatah katapun keluar dari mulutnya.

"Awas aja tuh Jeno, kalo ketemu gue sunat tuh burungnya!" Ujar Devan menggebu-gebu, ia tadi sempat bertarung melawan Jeno dan berakhir mendapatkan lebam di hidung mancungnya.

"Dih, kena tonjok gitu aja. Tuh lihat si bos, mukanya sampe ga berbentuk aja biasa aja. Gak lebay kayak lu," seloroh Ilham yang duduk di samping Rifki.

"Mau gue hajar Lo? Hah!" Kesal Devan.

"Gak takut!"

"Awa-

"Dengan keluarga Dek Anara?"

Suara dokter yang baru saja keluar dari ruangan membuat mereka yang berada di sana menatap ke arah pintu UGD. Di sana ada seorang dokter perempuan yang berdiri dan tersenyum manis kearah mereka.

"Saya temennya," kata Zidan berjalan mendekati Dokter dengan name tag Lusia.

"Baik, kondisi pasien Alhamdulillah baik."

"Alhamdulillah,"

"Tidak ada luka serius, hanya ada sedikit memar di pelipis bagian kanan nya. Dan pasien tadi pingsan karena faktor kelelahan juga efek pusing yang terjadi akibat benturan tadi."

"Intinya, tidak ada yang serius. Dan pasien bisa pulang besok pagi." Perjelas Dokter itu.

"Bisa di infus kan dok? Saya gak mau cewek, eh temen saya kenapa-kenapa." Tanya Zidan.

"Tidak perlu dek, pasien hanya perlu istirahat saja untuk malam ini. Besok bisa langsung pulang,"

"Tapi saya maunya dia di rawat inap dok, kalo perlu di periksa lagi. Saya gak mau dia kenapa-kenapa." Kata Zidan yang kekeuh terhadap pendiriannya.

Dokter Lusia tertawa kecil,"baik kalo itu mau adek nya. Saya akan merawat pasien, namun besok pagi sudah bisa langsung pulang, ya."

"Pulang nya malem lagi aja dok, saya mau temen saya benar-benar sembuh, baru keluar dari rumah sakit!"

GADIS KESAYANGAN KETUA ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang