PART 7

27.1K 2K 103
                                    

“Teruntuk mantan gue, jaga mata jaga hati. Nanti kapan-kapan kita balikan lagi.”

_Devan Narendra Wijaya.

🦟

Sinar matahari memaksa masuk lewat celah-celah jendela, mengusik ketenangan tidur Anara. Gadis itu terbangun lalu menatap jam dinding yang baru saja menunjukkan pukul 05:45. Masih pagi, tapi kenapa matahari sudah seterik ini?

Merasa nyawanya sudah kembali, Anara lantas pergi ke kamar mandi dan bersiap untuk kembali ke sekolah. Ia tak sabar untuk bertemu teman-teman sekelasnya yang ternyata sangat welcome kepadanya.

“ZEIN, BANGUN!!”

Itu suara Aziki, yang sedang berusaha membangunkan Zidan yang tertidur nyenyak. Bisa-bisanya cowok satu itu masih enak-enak tidur, sedangkan dirinya sudah selesai joging.

“Bangun Zein, udah jam tujuh!!” teriaknya lagi.

“Ganggu!”

Aziki menahan amarahnya saat melihat Zidan kembali mengeratkan selimutnya. Ia mempunyai ide yang sangat bagus, laki-laki itu berjalan menghampiri Anara dan mengiming-imingi gadis itu dengan dua bungkus es krim untuk membangunkan Zidan.

Anara kini berdiri di samping Zidan yang masih terlelap, lalu tanpa aba-aba berteriak.

“ZIDANN BANGUN!!”

“Astaghfirullah!” Zidan terlonjak kaget hingga terjungkal dari atas tempat tidurnya. Lalu ia menatap Anara yang sudah cekikikan.

“I'am sorry Zidan, di suruh kak Aziki.”

“AZIKII SETAN!!”

🦟

Suasana sekolah pagi ini masih seperti pada hari biasanya. Anara, gadis itu berjalan sendirian di koridor sekolah kelas sebelas.

“Anara!”

Mendengar namanya di panggil, gadis itu menoleh ke asal suara. Tepat dibelakangnya, ada seorang gadis dan satu cowok yang cukup tampan.

“Iya, siapa?”

“Kenalin, aku Keyla Salshabilla. Kamu murid baru di kelas kan?”

Anara mengangguk, membalas uluran tangan gadis bernama Keyla tadi. “Anara.”

“Hehe, udah tau.”

“Ekhem! Kenalin, nama gue Alvaro Adijaya. Temen sekelas Lo juga, dengar-dengar Lo katanya habis masuk rumah sakit?” cowok tampan di sebelah Keyla bertanya dengan sebelah tangan berada dalam saku celananya.

“Iya, aku boleh temenan sama kalian kan?” Anara menatap dua orang di depannya secara bergantian.

Keyla tertawa kecil lalu merangkul pundak Anara.“Boleh dong, mulai sekarang kita sahabat!” serunya.

Sudut bibir Anara terangkat, ia dan Keyla saling bergandengan tangan menuju kelas mereka paling ujung sana. Meninggalkan Alvaro sendirian.

“Gini nih, kalo udah ada yang baru. Yang lama dilupain!”

“ALVARO GANTENG, CEPETAN!!”

GADIS KESAYANGAN KETUA ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang