PART 23

18.2K 1.3K 65
                                    

"Jaga selagi ada, bahagiain selagi bersama jangan nunggu hilang baru sadar."

_K.Gevan Mahendra.

Malam menjemput, kini Anara tengah makan malam bersama Ayah dan Bunda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam menjemput, kini Anara tengah makan malam bersama Ayah dan Bunda. Mereka terlihat begitu senang, diselingi dengan canda tawa yang mengiringi makan malam mereka malam ini. Ayah dan Bunda sudah menganggap Anara sebagai putri mereka sendiri, begitu juga sebaliknya.

"Bunda, tau nggak tadi Anara ada beli permen di minimarket. Bungkusnya gede, terus gambarnya bagus." Kata Anara, Zidan yang mendengar cukup terkejut.

"Oh ya, permen apa sayang?" Tanya bunda dengan lembut.

"Gatau, kata Zidan permennya kadaluarsa jadi gak boleh di makan." Katanya dengan lesu.

Tio, ayah Zidan menatap putranya dengan alis terangkat."Permennya orang dewasa Yah, Nara yang maksa beli." Pungkas Zidan pada akhirnya.

Tio terlihat menyembunyikan senyuman geli nya, ia memberi kode Zidan untuk mendekat dan membisikkan sesuatu."Buat ayah aja Zein, nanti kamu Ayah kasih uang jajan."

Zidan melototkan matanya kaget, apa-apaan ini? Tetapi dalam sekejap Zidan tersenyum lebar dan memberi acungan jempol kepada ayahnya.

"Siap Yah, 1 juta ya."

"Ayah transfer,"

🍒

Jam menunjukkan pukul delapan malam, langit terlihat mendung malam ini mungkin sebentar lagi akan turun hujan. Di balkon kamarnya Zidan sedang bermain gitar sembari bernyanyi kecil menikmati udara malam yang sejuk.

Zidan melamun kan banyak hal di sini, tentang masa lalunya yang awalnya ia bukan siapa-siapa, hingga kini ia menjadi ketua kebanggaan Black Carlos. Mengenang masa lalu memang tak akan ada habisnya, cowok itu tersenyum kecil mengingat kembali pertemuannya dengan Gevan kala itu.

Lamunannya buyar kala mendengar suara pekikan yang cukup keras hingga suara tawa girang dari kamar disebelahnya."Pasti lagi nonton Opa-opa itu," gumamnya.

"Aaaaaaa Zidan!!"

What?

Zidan terperanjat kaget dan langsung berlari ke kamar Anara. Membuka pintunya tanpa mengetuk dahulu, dan Langsung menjumpai Anara yang meringkuk di samping kasur.

"Kenapa Ra?" Tanya Zidan terlihat panik.

Anara menatap Zidan dengan tatapan sendunya. Tangan kanannya terulur, Zidan pun menarik tangan kecil Anara membantu gadis itu berdiri dan duduk di kasur.

GADIS KESAYANGAN KETUA ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang