"Hargai orang yang menghargaimu."
_Razidan Zein Nasution.
Deru motor terdengar menggema di sepi nya jalanan malam dan ditengah kegelapan. Zidan, dan setengah dari seluruh anggotanya berbaris rapi di jalanan menggunakan motor kesayangan mereka. Laju motor mereka sangat cepat, seperti sedang mengejar bidadari didepan sana, namun faktanya tidak.
Setelah Zidan keluar dari dapur tadi, tidak ada lagi percakapan diantara mereka semua. Mereka mengikuti Zidan yang berjalan keluar dan melajukan motornya membelah keheningan malam dengan diam. Tidak berani bertanya karena melihat raut wajah Zidan yang tak sedap di pandang.
Dua puluh menit berlalu, akhirnya mereka tau penyebab wajah suram ketuanya. Didepannya ada gedung yang tidak asing lagi bagi mereka, menambah kecepatan motornya mereka segera masuk ke area gedung itu dengan menggeber-geber motornya, tidak semuanya hanya si sinting Devan dan Ilham saja.
"Kalian tunggu disini," itu kata yang keluar dari mulut Zidan saat mereka sampai di depan gedung itu. Tak mau menambah masalah, mereka mengangguk patuh dan berdiam diri di motor masing-masing.
Zidan berjalan dengan tatapan tajamnya, tangannya mengepal memperlihatkan urat-urat tangannya yang menonjol. Dengan tidak sabar ia menendang pintu dengan kakinya hingga menimbulkan suara yang begitu nyaring.
"JANGAN PERNAH LO SENTUH DIA BANGSAT!!" Zidan berteriak keras melempar vas bunga yang berada di meja dekat pintu.
Pyarrr
Percahan vas bunga itu berceceran di lantai mampu menghentikan aksi orang didepannya. Orang didepannya itu berdiri, tersenyum miring dengan samar kemudian melangkah mendekati Zidan.
"See? Gue berhasil bawa cewek lo kesini, lagi." Kata orang itu dengan wajah tengilnya. Idih, sok ganteng pikir Zidan.
Mendengar itu, tangan Zidan semakin mengepal dan bersiap melayangkan pukulannya kepada orang dihadapannya itu sebelum sebuah suara menghentikannya.
"Cewek Lo mulus juga," katanya melirik seorang gadis yang tidur bersandar pada sofa.
Habis sudah kesabaran Zidan, cowok itu menghantam wajah orang dihadapannya dengan keras hingga membuatnya terjatuh ke samping.
"Gue udah pernah bilang sama Lo Gibran, jangan pernah Lo sentuh cewek gue!" Emosi pada diri Zidan membawa cowok itu pada puncaknya. Menarik keras baju yang dikenakan Gibran dan kembali melayangkan pukulannya ke wajah jelek itu.
Ya, orang itu adalah Gibran. Zidan dibuat emosi saat memasuki ruangan dan melihatnya sedang mengusap bahu gadis kesayangannya, Anara.
"Tapi dia terlalu cantik, gue suk---
"DIA MILIK GUE BANGSAT!!"
Gibran terbatuk, ia menyeringai."Objek yang bagus,"
"JANGAN PERNAH NGELIBATIN DIA DALAM MASALAH KITA, SIALAN!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS KESAYANGAN KETUA ( SUDAH TERBIT )
Fiksi RemajaSUDAH TERBIT! NOVEL TERSEDIA DI SHOPEE FIRAZ [Link ada di Bio] Ini tentang Zidan, ketua geng motor terkenal. Zidan tidak pernah menyangka sebelumnya jika ia akan bertemu dengan seorang gadis dan mereka harus tinggal satu rumah. Awalnya Zidan kesal...