PART 19

19.3K 1.3K 67
                                    

"Lo sentuh dia, Lo mati detik itu juga!"

_Razidan Zein Nasution.

Zidan yang baru saja sampai di markas langsung diberondong banyak pertanyaan dari anggotanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zidan yang baru saja sampai di markas langsung diberondong banyak pertanyaan dari anggotanya. Melihat ketuanya terluka seluruh anggota black carlos heboh sendiri, terlebih Devan dan Ilham.

"Lu habis di patok ayam bos?" Tanya Ilham yang meringis melihat luka di wajah bos nya.

"Gila aja, Lo berantem sama siapa?" Timpal Devan yang berdiri berkacak pinggang memarahi Zidan.

"Ketuanya luka bukannya diobatin malah heboh, minggir!" Devin mendorong tubuh kembarannya dan mulai mengobati luka di wajah Zidan.

"Gibran?"

Satu pertanyaan itu membuat seluruh pasang mata langsung tertuju pada Azka, cowok dengan jaket denim itu duduk santai di atas kursi dengan rokok di sela jarinya.

"Iya," jawab Zidan.

"Diserang atau menyerang?" Azka kembali bertanya setelah menyesap rokoknya dan mengeluarkan asapnya lewat hidung serta mulut.

"Opsi dua."

"Kenapa lagi?" Tanya Rifki mewakili semuanya. Memang Zidan dan Gibran dari dulu tak pernah akur, tetapi Zidan tak mungkin menyerang jika pihak lawan tidak mencari gara-gara.

Zidan diam, membuat seluruh anggotanya kebingungan. Tak biasanya, Zidan menyenderkan tubuhnya di sandaran sofa setelah selesai diobati oleh Devin.

"Dia ngejelekin Anara, gue gak terima." Jawab Zidan membuat keterdiaman anggotanya berubah menjadi decakan kesal.

"Anjir, bulol. Masalah cewek ternyata," seru Ilham.

"Tau, gue kira apaan anjir!" Sahut Zico.

"Udahlah, si bos udah bucin. Gak asik,"

"Itu baru ngejelekin, gimana kalo pegang. Auto jadi mayat," tutur anggota yang lainnya.

"Gimana?" Tanya Azka yang sekarang sudah duduk di samping Zidan. Zidan membuka matanya dan melirik Azka malas."Dia bilang Anara udah gak gadis, gue gak terima langsung gue pukul aja." Jawabnya.

"Ck! Kayaknya dulu ada yang bilang kalo gak bakal suka. Ternyata sekarang malah bucin, tolol." Geram Azka membuat anak-anak lainnya tertawa geli.

"Tau ah, masih kesel gue sama Gibran." Zidan kembali merebahkan tubuhnya di atas sofa.

Anggota yang lainnya pun kembali ke aktivitas nya masing-masing setelah mengetahui ketuanya baik-baik saja dan tidak ada masalah serius.

Drttt drtt

Ponsel Zidan yang berada di atas meja bergetar, karena sang empu tak kunjung merespon Devan yang mempunyai sifat sebelah dua belas dengan Dora pun mengambilnya.

GADIS KESAYANGAN KETUA ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang