Jam berdetak seperti biasa, tapi untuk Laras rasanya terasa sangat cepat. Dia sudah terlambat untuk pergi ke kantor dan ini adalah hari pertama dis masuk kerja. Laras merutuki drama korea yang membuatnya tidak bisa tidur sampai pukul tiga pagi. Dan membuatnya tidak mendengar bunyi alarm.
Berlari dari halte bus, Laras segera memasuki satu kantor. Sebuah galeri seni yang terlihat sangat indah dengan berbagai karya seni. Dari lukisan, seni tembikar, vas, patung seni dan berbagai macamnya. Setahu Laras, pemilik galeri seni ini sangatlah menyukai karya seni. Dia sangat terampil dalam bidang seni. Dan sangat menyukai setiap karya-karya yang ada di galerinya.
Setelah berlari sekitar dua puluh menit. Laras pun sampai diruangannya. Dia mencoba untuk menormalkan detak jatungnya. Yang rasanya berpacu dengan sangat cepat karena berlari. Setelah beberapa saat jantungnya pun mulai normal dan dia mengambil satu obat dari dalam tas. Mengambil kotak obat dan meminumnya. Setelah itu dia pun kembali keluar dan absen. Laras pun bersiap untuk bekerja sebagai kurator seni. Dia masih dalam tahap magang, sebelum menjadi pegawai tetap. Setelah satu minggu penuh, dia belajar tentang seluruh karya seni di galeri ini. Dan mengerti secara keseluruhan. Akhirnya Laras benar-benar di terima.
Dia bertugas untuk menjelaskan pada seluruh pengunjung tentang arti dari setiap lukisan. Seperti lukisan wajah seseorang yang terlihat sedih, dengan berbagai macam warna yang bertebaran disekitarnya. Seakan mengartikan seseorang yang tetap berjuang untuk kebahagiaannya. Walau dia ingin menangis.
Masih ada lukisan lainnya. Dan itu semua lukisan buatan jeon jungkook. Untuk beberapa minggu ini tidak ada pameran, tapi masih ada pengunjung yang datang sekedar ingin melihat-lihat. Seperti saat ini, seorang pria dengan rambut hitam legam, tubuh tinggi dan dada yang bidang masuk ke dalam dan memperhatikan beberapa karya seni disana.
"Selamat datang," sapa Laras dengan ramah. Pria itu pun tersenyum ramah dan kembali melihat sekitar.
"Silahkan, pak," ucap Laras. Pria itu menatap Laras sesaat, lalu mengikutinya dengan perlahan. Dengan sangat teliti Laras menjelaskan beberapa lukisan yang ada disana dengan sangat detail.
Sesekali pria itu menutup mulutnya seakan menyembunyikan senyumannya. Dia seakan ingin berkata sesuatu, tapi menahan dirinya.
"Apa ada lukisan yang paling bapak sukai?" Tanya Laras.
"Saya suka semua lukisan adik saya," ucapnya. Wajah Laras dalam sekejap berubah menjadi pucat. Pria dihadapannya ini bukanlah pengunjung. Melainkan pemilik galeri seni ini, Kim Namjoon.
"Ma... maaf pak... saya tidak tahu," laras berulang kali membungkukkan badannya seakan menyesal dengan kebodohannya.
"Sudah tidak apa. Setidaknya saya tahu, kalau kamu pegawai yang cukup baik. Kamu bisa paham semua arti dari lukisan adikku," ucap Namjoon.
Laras menjadi sedikit canggung dan takut. Tapi pada saat bersamaan dia juga merasa sangat bahagia. Namjoon menepuk bahu Laras dengan perlahan dan berucap," kerja bagus." Sebelum akhirnya dia pergi meninggalkan Laras dengan keterpanaannya dan kekagumannya pada pria tampan itu.
*****
Jam sudah menunjukkan pukul lima lewat lima belas. Laras berjalan keluar dengan perasaan lelah. Dia sudah membayangksn untuk pulang, mandi, menyiapkan makanan dan menonton film drama korea semalam.
Disaat ia sedang bejalan. Tiba-tiba saja satu kaleng soda terlempar dan mendarat tepat di kepala Laras. Dalam waktu beberapa saat dia Laras merasa kepalanya berputar dan kepalanya benar-benar terasa sakit. Lalu ia pun berbalik dan melihat si pelaku yang melemparinya dengan kaleng soda.
Laras pun mengambil kaleng itu dan menggunakan keterampilannya dalam bermain baseball. Tidak perlu ragu, Laras melempar kaleng soda itu dan tepat pada sasaran.
"Ya! Siapa yang melempar kaleng ini padaku?!" Teriak lelaki itu.
"Aku! Kenapa?! Kamu tidak terima?!" Bentak Laras.
"Perempuan gila!"
"Kamu yang tidak punya otak! Seenaknya saja melempari kaleng padaku!! Apa kamu tidak lihat keningku memerah karena kalengmu itu!!" Balas Laras.
"Bukan aku..."
"Kalau bukan kamu, siapa lagi?! Sudah salah, bukannya minta maaf, malah mengelak! Dasar anak kecil!!" Tandas laras yang langsung meninggalkan anak lelaki itu.
Seperginya Laras, cowok itu menatapnya dengan mengerutkan kening. Karena memang bukan dia yang melakukannya.
"Jungkook, apa dia sudah pegi?!" Tanya seorang lelaki.
"Jimin shi! Kamu membuatku dalam masalah tadi!!" Rutuk Jungkook. Jimin menutup mulutnya. Menahan tawanya yang hampir meledak. Tadi dia berniat untuk melempar kaleng itu ketempat sampah. Tapi sayangnya meleset dan mengenai perempuan itu. Jadi dia pun segera bersembunyi, sialnya jungkook baru keluar dari mobil dan berdiri seperti orang bodoh.
"Maaf, nanti aku akan traktir kamu minum," ucap Jimin. Dia merangkul jungkook yang lebih tinggi darinya dan berjalan masuk ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE
RomanceLaras datang ke korea hanya untuk mencari dokter jantung yang terbaik di korea. Untuk mengobati penyakit jantung bawaan sejak kecil. Namun semua rencana yang ia atur. Tiba-tiba saja berubah saat ia mengenal 7 pria yang tiba-tiba sama menjadi pelin...