my love part9

18 3 0
                                    


Cinta itu datang begitu saja di dalam hatinya, tapi langsung terenggut begitu saja. Namjoon menelungkupkan wajahnya dan mencengkram rambutnya yang selalu tertata dengan rapi. Dengan perlahan dia pun kembali berdiri dan melangkahkan kakinya menuju kamar Laras. Dia membuka pintu kamar dan masuk ke dalam.

Perempuan itu tidur dengan wajahnya yang sedikit memucat. Tapi itu tidak menghilangkan sedikit pun kecantikan dan ketegarannya. Senyum yang selalu ia tunjukkan untuk para pengunjung. Dia sering melihatnya diam-diam dan dia sangat suka dengan senyumnya.

"Apa yang hyeong lakukan disini?" tanya Jungkook yang sudah kembali ke ruangan Laras.

"Aku rasa itu bukan urusanmu," balas Namjoon.

"Dia adalah urusanku," ucap Jungkook.

"Apa yang membuatmu merasa kalau dia adalah urusanmu? Aku rasa tidak tertulis namamu di kening perempuan ini," saut Namjoon. Kedua pria itu berdiri saling berhadapan. Jungkook sudah mencengkram tangannya, merasa kesal dengan kakaknya. Namjoon pun terlihat sama. Dia akan berjuang untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Dan dia tidak akan menyerah dengan sangat mudah. Begitu juga dengan Jungkook sebagai anak bungsu yang selalu menginginkan apa yang ia inginkan.

Suara bising yang terdengar di kuping Laras membuatnya membuka matanya. Dan dia melihat dua pria dihadapannya sedang saling tatapan. Kedua bosnya itu terlihat sedang tidak baik-baik saja. Keduanya seakan sedang bersiap untuk bertengkar, tapi apa yang membuatnya menjadi seperti itu? Apa mereka memiliki masalah dipekerjaan? Tapi Laras pun menjadi bertanya-tanya, untuk apa kedua bosnya berada di ruangannya?

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Laras. Namjoon pun menoleh dan melihat Laras yang menatap mereka dengan wajah bingung.

"Ti...tidak ada apa-apa," saut Namjoon. Jungkook memperhatikan tatapan Laras pada Namjoon. Dia bisa melihat dengan jelas ada keterpanaan diwajah perempuan itu pada Namjoon. Dan jujur saja itu membuat hatinya hancur. Jungkook pun pergi keluar dengan bantingan pintu yang cukup keras.

*****

Laras harus menelan pil pahit saat keluar dari rumah sakit. Atasannya memutuskan untuk memecatnya hanya karena kebohongan Laras atas kesehatannya. Laras pun harus menerimanya dan keluar dari gedung. Bersamaan dengan itu, dia berpapasan dengan Jungkook. Pria itu terlihat berbeda. Dia terlihat lebih angkuh dan seakan mengacuhkan Laras setiap kali mereka bertemu. Dan entah kenapa dia merasa sangat sedih karena itu.

Laras berusaha untuk tidak mempedulikan Jungkook. Dan karena pikirannya yang sangat kacau, tanpa sengaja Laras tersanduk dan membuatnya terjatuh. Dia mendengus kesialan yang selalu mampir dalam hidupnya. Dia pun berdiri peralahan, sampai seorang pria dengan tiba-tiba menyentuh tangannya.

"Kamu ini bodoh atau gimana? Apa kamu anak kecil yang tidak bisa melihat jalan dengan baik?!" rutuk Jungkook. Tapi dia tetap memegang tangan Laras. Jungkook membawa Laras pergi. Bersamaan dengan itu Namjoon datang. Laras yang berusaha untuk melepaskan tangan dari Jungkook. Melihat perempuan itu yang berusaha untuk melepaskan diri dari Jungkook, Namjoon pun segera mendekati mereka.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Namjoon

"Pergi, ini semua bukan urusan hyeong," jawab Jungkook dengan angkuh.

"Lepas! Kamu menyakitinya!" ucap Namjoon. Jungkook masih tidak mau melepaskan Laras. Namjoon pun masih berdiri dihadapannya seakan ingin merebut perempuan itu. Membuat Jungkook menatapnya dengan kelas.

"Aku mohon lepas, pak! Tangan saya sakit," pinta Laras. Jungkook menatap Laras dengan perasaan marah, dia pun melepaskan tangannya pada Laras. Dia menatap perempuan itu dengan rasa marah dan meninggalkannya. Laras merasa sangat bersalah dan hatinya terasa perih saat melihat tatapan pria itu. Dia ingin memanggilnya, tapi lelaki itu sudah lebih dulu menghilang. 

MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang