Laras memperhatikan beberapa bahan di apartemen besar itu. Ada beberapa bahan yang sudah terlihat kosong dan harus ia isi. Seperti soju yang sudah mulai menipis, wine yang biasa Suga pakai untuk masak, mie yang memang menjadi stok Namjoon jika dia sedang malas makan. Dan cemilan yang sering di makan oleh Jungkook. Laras membuat catatan untuk ia berikan pada Namjoon. Kalau tidak salah dibawah ada supermarket besar dan dia bisa belanja disana. Itu pun jika Namjoon mengizinkannya untuk pergi. Karena dia sudah sangat bosan di dalam apartemen.
Laras menaruh catatan di meja, tepat di samping makanan yang sudah ia siapkan untuk semua anggota keluarga. Sebenarnya mereka bertujuh sudah memiliki apartemen masing-masing, hanya saja karena mereka terbiasa bersama, jadi terkadang beberapa sering menginap di tempat Namjoon. Seperti Suga, jimin dan Jungkook. Sementara yang lain, seperti Taehyung, Jhope dan Seokjin memilih pulang ke apartemen.
"Laras, apa ini semua sudah habis?" tanya Namjoon yang melihat catatan. Perempuan itu menganggukkan kepala.
"Baiklah, aku akan suruh..."
"Boleh aku yang pergi belanja? Aku merasa bosan di apartemen," ucap Laras.
"Kamu bisa kelelahan, Laras," jawab Namjoon.
"Aku akan baik-baik saja. Aku mohon," saut Laras dengan tegas. Namjoon menatap Laras dan menghela napas. Dia pun menganggukkan kepala, lalu berkata," baiklah." Dia pun mengeluarkan satu kartu berwarna hitam dan memberikannya pada Laras. Mata laras membulat saat melihat kartu yang Namjoon berikan.
"Beli apa pun yang dibutuhkan. Dan jika ada yang kamu perlu, sekalian beli. Seperti baju hangat, atau apa pun," ucap Namjoon. Laras hanya menganggukkan kepala. Dia mengambil kartu itu dan menaruhnya di dalam kantong baju.
****
Ternyata di bawah apartemen itu bukan hanya ada supermarket. Melainkan mall dengan barang-barang ternama. Laras membatalkan niatnya untuk membeli baju hangat. Lebih baik dia membelinya setelah mendapatkan gaji. Karena harga baju disini sangatlah mahal.
"Laras!" perempuan itu menoleh saat ada sebuah suara memanggilnya. Dia melihat pria yang terlihat imut tersenyum ramah padanya. Jimin berlari ke arahnya sambil melambaikan tangannya.
"Siang pak," ucap Laras.
"Jangan memanggilku seperti itu. Aku bukan bosmu," jawab Jimin.
"Tapi... aku tidak mungkin memanggil anda dengan nama," saut Laras dengan takut.
"Kamu bisa memanggilku 'oppa'. Sudah lama aku ingin memiliki adik perempuan," ucapnya. Laras merasa ragu dengan saran pria ini. Karena bagaimana pun dia keluarga Namjoon yang tidak lain adalah kakaknya.
"Jangan terlalu kaku, santai saja," ucap Jimin seraya membelai rambut Laras. Perempuan itu pun tersenyum dan menganggukkan kepala.
"Kamu ingin kemana?" tanya Jimin.
"Supermarket, belanja bulanan," ucap Laras. Jimin melihat kertas yang Laras bawa.
"Yasudah, ayuk kita pergi kesana," ucap Jimin. Mereka pun pergi ke supermarket dan mengambil beberapa daftar. Setelah mengecek semua belanjaan dan di tambah beberapa hal yang Jimin ambil. Mereka pun berjalan ke kasir.
"Kamu tidak membeli apa pun?" tanya Jimin. Laras menggelengkan kepala.
"Tidak usah takut, uangnya tidak akan habis," saut Jimin Laras tetap menggelengkan kepalanya. Jimin pun hanya menganggukkan kepala dan membayar seluruh belanjaan.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE
RomanceLaras datang ke korea hanya untuk mencari dokter jantung yang terbaik di korea. Untuk mengobati penyakit jantung bawaan sejak kecil. Namun semua rencana yang ia atur. Tiba-tiba saja berubah saat ia mengenal 7 pria yang tiba-tiba sama menjadi pelin...