Laras baru kembali bekerja setelah tiga hari kemudian. Pihak perusahaan menyuruhnya untuk beristirahat sampai dia benar-benar baikan. Jadi Laras bisa beristirahat sampai tiga hari. Dan hari ini dia sudah kembali bekerja seperti biasa. Jam menunjukkan pukul sebelas siang dan semakin banyak pengunjung yang datang. Laras berulang kali menjelaskan beberapa arti dari setiap lukisan pada pengunjung. Beberapa juga ada yang menanyakan kewarganegaraan Laras. Dan mereka sangat kagum dengan Laras yang bisa berbahasa korea dengan sangat lancar.
"Gamsahabnida..." ucap Laras. Setelah pengunjung itu pergi. Dia pun bersiap untuk melayani pengunjung berikutnya. Namun saat ia melihat pria yang berjalan mendekatinya, dia merasa tidak asing dengan wajahnya. Laras pun mendekat untuk memastikannya. Dan benar saja orang yang ia lihat itu adalah dokter jantungnya.
"Dokter," sapa Laras. Seokjin pun menoleh dan melihat Laras yang berpakaian pegawai di perusahannya dan saudara-saudaranya. Seokjin tersenyum dan mendekatinya.
"Apa kamu sudah bekerja disini?" tanya Seokjin. Laras menganggukkan kepala.
"Berkat dokter, aku bisa diterima bekerja di perusahaan ini. Dan juga aku cukup tertarik dengan karya seni," saut Laras.
"Baguslah. Tapi ingat, jangat sampai kelelahan," balas Seokjin. Wajah Laras terlihat berubah. Dia tampak sedih dan Seokjin langsung menyadari raut perempuan ini.
"Apa kamu mengalami serangan belakangan ini?" tanya Seokjin. Laras hanya menganggukkan kepalanya. Seokjin pun menjadi khawatir. Dia sudah hampir setahun merawat Laras. Dan dia cukup tahu perempuan ini. Dia sebatangkara, berusaha untuk sembuh dan menutupi seluruh ketakutannya dengan senyum yang selalu merekah di pipinya.
"Ikut aku sebentar," ucap Seokjin. Belum sempat Laras mengelak, pria itu sudah menarik tangannya dan membawanya ke klinik kantor. Tanpa sepengetahuan mereka, Namjoon memperhatikan Laras dan Seokjin yang begitu sangat dekat. Namjoon merasa sangat marah pada Seokjin. Dia ingin menghampiri mereka, tapi asistennya mengatakan kalau ia harus segera rapat. Namjoon pun pergi dan melihat Seokjin yang menggenggam tangan Laras dan pergi dari lobby.
****
"Aku sudah katakan berulang kali. Kamu harus istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi. Semua rutinitas kamu mempengaruhi tubuhmu. Dan itu bisa memperburuk penyakitmu," omel Seokjin. Terkadang Laras merasa kalau dokternya ini tidak seperti dokter, melainkan seperti kakak laki-laki yang sangat bawel. Dia baru saja memeriksanya sambil memarahinya.
"Baik dokter," ucap Laras dengan senyum. Seokjin hanya mendengus dan tersenyum sambil menggelengkan kepala. Senyum perempuan ini benar-benar bisa membuat rasa khawatirnya hilang.
"Baiklah, kamu bisa kembali bekerja. Dan jangan sungkan hubungi aku jika terjadi sesuatu," ucap Seokjin. Laras mengangguk dengan senyum yang masih tidak lepas dari pipinya. Perempuan itu pun berjalan keluar. Sementara Seokjin pergi ke lantai atas untuk bertemu dengan Namjoon.
*****
Setelah jam istirahat Laras kembali ke lobby untuk kembali bekerja. Dia baru selesai makan dan sedikit beristirahat. Beberapa pengunjung datang dan pergi begitu saja. Ada beberapa pembelian lukisan dengan nilai yang cukup mahal. Yang mungkin dengan uang itu Laras bisa pakai untuk biaya operasinya.
Jam sudah menunjukkan pukul dua siang, dia merasa tubuhnya sangat kelelahan. Tidak biasanya dia merasa seperti ini. keringat dingin mengalir dari keningnya. Dan perlahan terasa sangat sesak. Tiba-tiba saja rasa sakit itu kembali terasa. Dia mencoba untuk menormalkan napasnya dan berjalan perlahan ke tempat sepi. Laras tetap berusaha untuk senormal mungkin. Dia tidak ingin ada orang yang tahu kalau dia sedang sakit. Namun tiba-tiba saja seorang menariknya.
"Mau kemana kamu? Ini masih jam kerja. Kamu sudah menghilang sejak tadi dan mengabaikan pengunjung," oceh Jungkook yang tidak memperhatikan Laras.
"Maaf pak, saya harus..." Laras menarik napasnya, karena rasa sakitnya yang terasa semakin parah.
"Jangan alasan kamu!" bentak Jungkook. Laras pun tidak bisa lagi menahan sakitnya. Dia jatuh dihadapan Jungkook, pria itu menangkap tubuh Laras dan mengangkatnya. Bersamaan dengan itu Seokjin baru saja turun dari lift. Namjoon dalam keadaan mood buruk, jadi dia lebih memilih untuk meninggalkannya. Dia melihat adik bungsunya itu menggendong seorang perempuan dan membawanya ke ruang kesehatan. Seokjin langsung mengkuti Jungkook, karena dia tahu siapa perempuan yang adiknya itu bawa.a
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE
RomanceLaras datang ke korea hanya untuk mencari dokter jantung yang terbaik di korea. Untuk mengobati penyakit jantung bawaan sejak kecil. Namun semua rencana yang ia atur. Tiba-tiba saja berubah saat ia mengenal 7 pria yang tiba-tiba sama menjadi pelin...