Ibu Rahma menghubungi Seokjin saat ia melihat keadaan Laras semakin tidak baik-baik saja. Seokjin pun langsung datang. Keadaan Laras sudah tidak baik-baik saja. Dia harus segera di bawa ke rumah sakit. Seokjin pun segera menghubungi ambulance untuk segera datang. Tidak sampai tiga puluh menit, ambulance pun datang. Mereka segera membawa Laras ke dokter. Ibu Rahma pun menutup restorannya dan ikut ke rumah sakit.
Seharian ini keadaan Laras benar-benar memburuk. Dia harus memakai selang oksigen, monitor untuk deteksi jantung dan beberapa peralatan lainnya pun sudah terpasang di tubuhnya. Seokjin memperhatikan keadaan Laras seharian penuh.
"Dokter, bagaimana keadaan Laras?" tanya ibu Rahma.
"Saya masih memantaunya. Saat ini sudah cukup stabil, tapi dia masih harus dalam pantauan," ucap Seokjin. Tidak berapa lama Namjoon, Jhope, Taehyung dan Jimin pun datang. Sama seperti Ibu Rahma, mereka juga menanyakan keadaan Laras. Dan Seokjin menjelaskan dengan cara yang sama.
"Apa tidak sebaiknya kita memberitahu Jungkook keadaan Laras?" tanya Jimin.
"Aku sudah menghubunginya, tapi dia tidak mau mengangkat panggilanku," ucap Namjoon. Taehyung pun segera pergi dari rumah sakit. Dia tahu kemana adiknya itu pergi. Sudah pasti dia ada di bar. Pria itu menjadi sangat bodoh dan tidak mau mendengarkan siapa pun.
****
Taehyung menemukan Jungkook yang seperti biasa menghabiskan dirinya dengan mabuk-mabukkan. Bahkan dia hampir melewatkan hari pamerannya, karena berada di tempat ini. Taehyung mendekati Jungkook dan mengambil gelas yang dipegang adiknya itu.
"Ikut aku sekarang!" ucap Taehyung.
"Pergi! Aku bisa mengurus diriku sendiri!" balas Jungkook.
"Kamu mau ikut aku sekarang, atau kamu akan menyesal selamanya?!" bentak Taehyung. Dia tahu adiknya ini setengah mabuk. Tapi dia yakin adiknya itu masih bisa mendengarkannya.
"Laras masuk rumah sakit! Dan dia dalam keadaan darurat!" ucap Taehyung. Jungkook hanya menatap Taehyung sekilas, lalu ia pun berlalu begitu saja. Seakan tidak peduli dengan wanita itu. Walau sebenarnya ia merasa sangat khawatir, dia takut terjadi sesuatu pada Laras. Tapi perempuan itu yang menginginkannya. Dia yang ingin perpisahan. Dan Jungkook tidak ingin mengganggunya lagi.
****
Beruntung keadaan Laras masih bisa diselamatkan. Dia sudah dipindahkan ke ruang rawat inap dengan perawatan yang cukup ketat. Namjoon, Jin, Taehyung, Jimin dan Heosok bergantian menjaga Laras. Ibu Rahma pun selalu datang dan membawakan makanan indonesia, agar Laras kembali pulih.
"Kamu tidak pergi kerja?" tanya Laras, pada Namjoon yang sedang membaca buku di sofa.
"Aku bisa bekerja dari mana pun," sahut Namjoon. Pria itu memperhatikan Laras yang berusaha untuk bangun. Namjoon segera beranjak dari sofa dan membantunya. Bersamaan dengan itu pintu rumah sakit terbuka, disaat Namjoon sedang memeluk Laras untuk membantunya duduk.
"Jungkook, akhirnya kamu datang," ucap Heosok. Namjoon pun menoleh kebelakang dan melihat adiknya itu sedang menatap dirinya dan Laras. Tatapannya terlihat sangat marah. Heosok yang tidak tahu apa yang terjadi pun hanya terdiam. Belum sempat ia menahan Jungkook, adiknya itu sudah lebih dulu mendorong dan pergi begitu saja.
Namjoon berusaha untuk mengejar Jungkook dan menjelaskan apa yang terjadi. Tapi tangan Laras menahannya. Seakan membiarkan Jungkook salah paham dengan apa yang dilihatnya. Ada rasa hancur dihatinya, tapi itu lebih baik. Dari pada ia harus melihat air matanya, di hari kepergiaannya nanti.
"Apa kamu sengaja melakukannya?" tanya Namjoon. Laras tidak sengaja, sama seperti Namjoon, ia pun tidak mengetahui kehadiran Jungkook. Tapi dia tidak ingin Namjoon menjelaskan apa pun.
"Biarkan saja. Itu lebih baik untuk dia," jelas Laras. Namjoon melepaskan tangan Laras. Dan bergumam," aku tidak bisa mengerti apa yang ada dipikiranmu sekarang." Dia pun pergi begitu saja dan meninggalkan Laras.
Heosok pun masuk melihat Laras yang menahan air matanya. Perempuan itu terlalu kuat sampai-sampai dia bisa menahan air matanya, disaat hatinya sudah sangat hancur. Heosok tidak berkata apa pun, dia menarik Laras dan membiarkan perempuan itu menangis dalam pelukannya.
****
Namjoon berusaha untuk menjelaskan pada Jungkook, tapi adiknya itu terlihat tidak mau mendengarkan. Dia seakan tidak peduli dengan apa pun yang Namjoon katakan. Saat tadi di rumah sakit Namjoon tidak bisa menemukan adiknya itu, karena itu ia berinisiatif pergi ke apartemen Suga. Dan benar saja adiknya itu ada disana. Dengan wisky yang selalu tersedia.
"Jungkook dengarkan aku..."
"Kamu bisa mengambilnya jika kamu memang mencintainya. Aku sudah tidak peduli lagi dengannya. Dia seperti sampah yang tidak berarti untukku saat ini," ucap Jungkook.
"Jungkook! Tolong dengarkan aku, keadaannya tidak baik-baik saja saat ini. Keadaannya bisa dibilang kritis! Dia sengaja menghindar dari kamu, karena..."
"Aku sudah katakan! Aku tidak peduli dengannya lagi!" ucap Jungkook yang masih terus memotong perkataan Namjoon. Dengan kesal Namjoon menarik Jungkook dan memukulnya. Jungkook tidak terima dengan pukulan Namjoon, ia pun membalas pukulan pria itu. Keduanya terus bertengkar sampai akhirnya Suga datang dan memisahkan keduanya.
"Berhenti kalian!!" bentak Suga. Namjoon dan Jungkook pun berhenti karena teriakan Suga.
Dia menatap dua orang bodoh yang sudah babak belur. Dia pun menelepon Jin untuk datang dan melihat kelakuan adik mereka yang bodoh ini. Jin pun datang dan untuk tidak ada luka serius. Dia hanya harus memberikan obat agar lebam di wajah mereka tidak membekas dan hilang dengan cepat.
"Kalian ini umur berapa! Kenapa kalian seperti anak kecil yang merebutkan mainan!! Kalian benar-benar bodoh!!" oceh Jin selama mengobati kedua anak lelaki itu.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE
RomanceLaras datang ke korea hanya untuk mencari dokter jantung yang terbaik di korea. Untuk mengobati penyakit jantung bawaan sejak kecil. Namun semua rencana yang ia atur. Tiba-tiba saja berubah saat ia mengenal 7 pria yang tiba-tiba sama menjadi pelin...