my love part 26

13 2 0
                                    


"Apa kamu membatalkan rencana pernikahan kalian karena penyakitmu?" suara Seokjin membuat Laras menoleh karena terkejut. Dia pun menunduk dan merasa tidak enak pada pria itu. Jungkook adalah adik kesayangannya. Dan kini adik kesayangannya itu sedang marah padanya.

"Kamu tidak perlu melakukan itu. Aku sedang mengusahakan pendonor jantung untukmu," ucap Seokjin.

"Aku tidak bisa, Oppa. Bagaimana kalau aku...." Laras berdeham pelan dan mengerlingkan matanya. Seakan menahan air mata yang hampir saja terjatuh dari pelupuk matanya. Tapi sepertinya itu tidak berguna sama sekali. Dia pun kembali berkata," aku tidak ingin membuatnya lebih hancur. Hanya karena sebuah ekspetasi."

"Laras, aku sudah katakan, aku akan mengusahakan untuk kesembuhanmu," ucap Seokjin meyakinkan Laras.

"Tapi pendonor jantung itu sulit. Dan belum tentu itu bisa cocok padaku. Lalu apa yang akan terjadi jika pada akhirnya aku... mati? Dia akan semakin terluka," balas Laras. Seokjin menarik napas dan menghelanya.

"Lebih baik kamu tidur. Kamu harus istirahat," ucap Seokjin.

"Aku akan menunggunya sampai ia pulang," jawab Laras keras kepala. Seokjin menatap Laras dan dengan perlahan ia membelai rambut perempuan itu.

*****

Jam menunjukkan pukul lima pagi. Laras sudah tertidur di sofa. Pintu apartemen Namjoon pun terbuka. Jungkook masuk ke dalam apartemen itu dan melihat Laras di sofa. Wanita bodoh itu menunggunya. Dia tidak membalas pesannya karena sangat emosi dengan perempuan ini yang membatalkan rencana pernikahan mereka. Dan sekarang ia terlihat sangat nyenyak dengan ponsel yang masih ia genggam.

Jungkook menarik napas dan menghelanya. Dia berjalan mendekati Laras dan membawa gadis itu ke kamarnya. Semua hyungnya sudah menghubunginya dan mengatakan kalau Laras tidak ingin masuk kamar sebelum ia pulang. Dan entah jam berapa ia tertidur, yang pasti seluruh pria sudah masuk ke kamar masing-masing. Dan dia tidur hanya dengan kaos tipis dan celana pendek.

"Apa dia ingin mati kedinginan?" gerutu Jungkook. Dia memindahkan Laras ke kamar dan menutup tubuh mungilnya dengan selimut.

"Jungkook... maafkan aku..." igau Laras. Jungkook menatap perempuan yang masih menutup matanya. Dia meyakinkan kalau perempuan itu belum bangun.

"Jungkook... angkat teleponku..." igaunya lagi. Jungkook kembali menghela napas. Dia mendekati Laras. Tidur di sebelah tubuh kecilnya dan memeluk tubuh Laras. Memainkan rambut halusnya dan berjalan ke wajahnya. Dan tiba-tiba saja perempuan itu terisak. Dia menangis seakan mimpinya sangatlah menyakitkan.

"Hei... Laras. Ada apa? Apa ada yang kamu rasakan?" tanya Jungkook. Laras tidak menjawab apa pun. Dia masih menangis dan memeluk Jungkook. Jungkook pun harus menahan sakit saat merasakan cengkraman jemari perempuan itu di bahunya. Dengan sangat lembut Jungkook membelai punggung Laras. Membuat perempuan itu dengan perlahan merasa lebih tenang. Tangisannya pun terhenti dan ia kembali tertidur.

Jungkook menatap Laras yang masih berada di pelukannya. Cengkramannya sudah menghilang. Tapi tetesan air matanya masih tersisa. Dia terlihat sangat sedih dan terluka. Jungkook membelai rambut Laras, menangkup wajah perempuan itu dan menciumnya. Seakan berharap ciumannya dapat memberikan mimpi indah untuknya.

*****

Laras terbangun dan dia bingung karena berada di kamarnya. Padahal semalam dia tidur di ruang tengah menunggu Jungkook. Dengan perlahan dia turun dari kasur dan berjalan keluar. Baru membuka pintu kamar, Laras mendengar pembicaraan ketujuh pria itu. lebih tepatnya Jungkook yang bicara dan ke enam hyungnya mendengarkan.

"Aku akan tetap memaksa dia untuk menikah denganku. Aku ingin dia tetap menjadi pengantinku. Walau pun perempuan itu keras kepala, aku akan tetap meyakinkannya," ucapnya.

"Kamu tahu, memaksanya hanya akan membuat dia akan semakin marah," sahut Taehyung.

"Dia juga sudah membuatku kesal karena membatalkan rencana kita begitu saja," balas Jungkook.

"Apa tidak sebaiknya kalian bicarakan dulu pelan-pelan? Bukankah memaksakan kehendak dalam sebuah hubungan juga akan berakibat buruk ke depannya?" kini Namjoon pun bersuara. Dan Jungkook membenarkan perkataan hyungnya itu. Dia tidak bisa menemukan cara untuk membuat Laras mau menikah dengannya.

"Dia terlalu mengkhawatirkan penyakitnya. Dan dia takut akan meninggalkanmu suatu hari nanti. Apa yang akan kamu lakukan jika dia benar-benar tidak bisa selamat?" tanya Seokjin. Laras menatap pria itu kesal. Kenapa dia harus mengatakan itu pada Jungkook? Laras memperhatikan Jungkook. Dia terdiam beberapa saat, wajahnya tertunduk dan raut wajahnya terlihat sangat sedih.

"Setidaknyaaku sudah berusaha untuk membahagiakan dia," jawab Jungkook. Para pria ituterlihat berdiri dan meneriaki nama kecil Jungkook," Kookie kita sudah besar." Keenam pria itu mendekati Jungkook dan memukul punggungnya. Jungkook pun terlihat menghindar.

MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang