my love part 20

18 2 0
                                    


            "Jangan berisik! Nanti dia terbangun," sayup-sayup Laras mendengar suara Jungkook. Dia merasa sangat nyaman dengan tubuhnya yang terasa melayang. Tubuhnya sangat mengantuk dan matanya terlalu berat untuk di buka.

"Ingat, kamu hanya perlu menaruh di kamar. Jangan melakukan hal lebih dari itu!" ucap Seokjin. Laras masih mendengar suara mereka. Sebenarnya ada apa? Bukankah dia hanya sedang tidur?

"Aku tahu, hyung!" balas Jungkook.

"Kamu tahu, tapi kamu sudah..."

"Aku akan segera kembali!" potongnya. Laras tidak bisa mengerti dengan pembicaraan mereka. Dengan perlahan Laras membuka mata dan yang ia lihat adalah dada bidang seorang pria. Dan saat Laras melihat lebih jauh, Jungkook sedang menggendong tubuhnya. Dan dalam sekejap detak jantung Laras berdetak begitu cepat. Dia benar-benar merasa pipinya pun memerah.

Laras kembali menutup matanya dan merasakan pria itu merebahkan tubuhnya di kasur. Sepertinya dia tertidur di mobil tadi. Karena perjalanan dari seoul ke busan cukup lama, kurang lebih sekitar empat jam.

"Aku tahu kamu sudah bangun," ucap Jungkook. Laras pun membuka matanya dan menggigit bibirnya karena gugup. Dengan tiba-tiba Jungkook menyentuh bibirnya.

"Jangan menggigit bibirmu. Hanya aku yang boleh menggigitnya," ucapnya. Dengan spontan Laras merasa perutnya tergelitik. Dia benar-benar gugup dan bodoh.

"Istirahatlah! Aku akan kembali jika masakan sudah matang," ucap Jungkook. Laras hanya menganggukkan kepala. Pria itu pun beranjak dan Laras pikir ia akan pergi. Namun ternyata dengan sangat tiba-tiba Jungkook mencium bibirnya. Memagutnya dengan perlahan dan menggigit bibirnya. Laras mencengkram kerah baju Jungkook dan melenguh dalam lumatannya. Dengan perlahan ia melepaskan ciumannya dan meninggalkan Laras dengan degup jantung yang tidak karuan.

*****

Tanpa terasa jam menunjukkan pukul tiga sore. Laras keluar dari kamar dan berjalan ke rumah utama. Vila ini sangat besar. Dengan beberapa bagian kamar yang seperti paviliun. Laras membuka pintu geser dan berjalan keluar. Hoeseok sedang di halaman dan menyalakan panggangan bersama Suga. Jimin dan Taehyung sedang membawa beberapa makanan dari dalam ke meja makan di halaman belakang. Laras mengedarkan pandangan dan mencari Jungkook.

"Kamu sudah bangun?" panggil Hoeseok.

"Apa ada yang bisa aku bantu?" tanya Laras.

"Tidak usah, kamu istirahat saja," jawab Suga. Laras hanya tersenyum dan berjalan ke rumah utama. Dia melihat Namjoon di ruang tengah dengan buku bacaannya. Jimin dan Taehyung yang bermain. Dan Seokjin juga Jungkook sedang di dapur. Laras memperhatikan Jungkook yang terlihat serius dengan masakannya. Dia melihat pria itu menjadi lebih tampan.

"Kamu sudah bangun? Aku sedang membuat dak galbi," ucap seokjin. Laras mendekat dan mencoba masakan Seokjin. Dokternya ini sangat lihai memasak dan selama di apartemen Namjoon, dia selalu memasak untuk seluruh adik-adiknya. Laras hanya lebih sering membantu masakannya.

Laras masih memperhatikan Jungkook yang belum menyapanya. Dia terlihat sangat serius dengan masakannya. Padahal dia sangat berharap pria itu menyapanya. Atau sedikit memeluknya. Entahlah, dia hanya ingin Jungkook bersikap lebih manis padanya. Tidak hanya menciumnya dengan tiba-tiba, tapi juga memeluknya di depan hyungnya.

"Laras, biarkan mereka memasak. Ayo kita ke depan. Suga hyung dan hoeseok hyung sedang memanggang daging," ucap Jimin sambil memeluk bahunya. Laras masih melihat Jungkook, karena pria itu tidak menegurnya sama sekali. Dia pun berbalik dan kembali keluar.

Seperginya Laras Jungkook menoleh pada perempuan itu. Apa dia tidak bisa menanyakan dirinya sedikit pun? Bahkan perempuan itu pergi sebelum menegurnya. Jungkook menghela napas dan melanjutkan masakannya. 

MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang