Pintu apartemen kembali terbuka. Kali ini dokter masuk dengan pria imut yang sangat manis. Seokjin langsung mendekati Laras. Dan dari Namjoon, Seokjin tahu kalau perempuan ini bekerja dengannya. Dan itu cukup baik untuknya, setidaknya dia tidak terlalu kelelahan. Walau ada kemungkinan serangan dadakan.
“Bagaimana keadaanmu?” tanya Seokjin.
“Beberapa minggu ini cukup baik,” jawab Laras. Seokjin tersenyum dan memperkenalkan Jimin. Salah satu saudara mereka. Dari Namjoon, Laras baru tahu kalau mereka bukanlah saudara kandung. Tapi karena masalalu mereka yang cukup rumit, membuat mereka tumbuh bersama dan menjadi saudara. Setelah berbicara santai dengan Laras, mereka pun masuk ke dalam ruangan. Dan tidak berapa lama pemilik apartemen pun masuk dari lift bersama dengan seorang pria yang berkulit putih. Tapi terlihat dia sangat acuh. Jangankan menatap Laras, melirik dan tersenyum sedikit seperti saudara-saudaranya saja tidak.“Mereka sudah datang?” tanya Namjoon. Laras menganggukkan kepala.
“Mereka sudah ada di ruangan,” jawab Laras. Namjoon pun mengangguk.
“Apa ada yang bisa saya bantu?” tanya Laras lagi. Namjoon menggelengkan kepala.
“Sebaiknya kamu istirahat,” ucap Namjoon. Laras pun menganggukkan kepala dan ia pun pergi ke kamar. Setelah membaca beberapa buku yang Namjoon berikan, akhirnya Laras pun merasa mengantuk dan tertidur.
****
Pukul dua Laras terbangun. Dia keluar dari kamar dan berjalan ke kamar mandi. Setelah selesai, Laras pun keluar dan berniat kembali ke kamar. Tapi langkahnya terhenti saat melihat seorang pria yang berjalan dengan langkah sempoyongan. Laras tahu pria itu mabuk, dia sudah berniat untuk kembali ke kamar. Tapi saat melihat pria itu hampir terjatuh, membuat Laras dengan cepat mendekatinya.
“Kamu baik-baik saja?” tanya Laras. Jungkook menatap Laras dan perlahan berusaha untuk mengendalikan tubuhnya. Dia berdiri dan masih menatap wanita dihadapannya ini. Tanpa permisi pria itu mendekati Laras, menarik pinggangnya dan mencium bibir Laras. Detik awal wanita itu mematung, saat mendapati kesadarannya dia pun berusaha untuk melepaskannya. Namun, pada akhir dia seakan terbuai pada ciuman jungkook.
Pelukan Jungkook terasa semakin erat, tangan Laras pun memeluk kerah baju Jungkook, sementara bibir mereka saling memagut satu sama lain. Mencecap. Menggigit. Dan merasakan manisnya sebuah ciuman. Laras hampir saja kehilangan akal sehat, dia merasakan jemari Jungkook yang berjalan pada kaos tipisnya dan membelai perutnya yang sedikit berlemak. Dan perlahan berjalan semakin menanjak, hingga akhirnya ia menyentuh sesuatu yang amat sensitif.
Laras seakan tersadar, dia melepaskan ciuman itu dan mendorong jungkook. Keduanya saling bertatapan untuk beberapa saat, lalu Laras pun berbalik dan kembali ke kamar. Dia menutup pintu kamar dan menguncinya. Jantungnya berdetak dengan cepat, tapi tidak terasa sakit. Hanya napasnya yang terasa putus-putus. Tangannya menyentuh bibirnya dan matanya pun terpejam. Seakan ciuman Jungkook masih terasa dibibirnya.
“Jangan gila, Laras!!” ucapnya dengan bahasa indonesia.
“Lo harus sadar! Dia siapa dan lo siapa! Dan lo juga gak akan bertahan lama,” ucap Laras. Dia merebahkan tubuhnya ke kasur dan memeluk bantal dengan erat. Kenapa rasanya begitu menyakitkan? Laras meringkuk seperti bayi. Dia menangis sepanjang malam atas perasaan yang tidak bisa dia paham.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE
RomanceLaras datang ke korea hanya untuk mencari dokter jantung yang terbaik di korea. Untuk mengobati penyakit jantung bawaan sejak kecil. Namun semua rencana yang ia atur. Tiba-tiba saja berubah saat ia mengenal 7 pria yang tiba-tiba sama menjadi pelin...