my love part10

16 3 0
                                    


Seperginya Jungkook. Laras dihadapkan pada Namjoon yang masih memperhatikannya. Pria itu menatap Laras yang membawa beberapa barang.

"Kamu ingin pergi kemana?" tanya Namjoon.

"Sa...saya akan pulang, pak," jawab Laras.

"Pulang? Apa kamu sakit lagi?" tanya Namjoon lagi. Laras dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Saya dipecat, karena menyembunyikan penyakit saya," jawab Laras. Namjoon menghela napas dan dia tahu siapa yang melakukan ini. Dia menatap Laras yang sudah kembali berniat untuk pergi. Dengan cepat dia menahan Laras dan membuat perempuan itu terlihat bingung.

"Apa kamu butuh pekerjaan?" tanya Namjoon. Laras yang memang sangat membutuhkan pekerjaan pun langsung menganggukkan kepala.

"Ikuti aku," ucap Namjoon. Laras menatap Namjoon untuk beberapa saat, sampai akhirnya pria itu membawa barang-barangnya. Pria itu membuka pintu mobil seakan menyuruh Laras untuk masuk. Perempuan menatap ke tempat Jungkook menghilang beberapa saat, sampai akhirnya dia sadar bosnya menunggu ia masuk ke dalam mobil.

*****

Laras sangat cemas saat Namjoon membawa mobil ke basement apartemen. Dia memarkirkan mobil dan keluar dari mobil. Dengan ragu Laras pun keluar dan masih mengikuti Namjoon. Jujur saja dia sudah berpikir yang tidak-tidak. Apa yang akan dia pekerjakan padanya di apartemen ini? Dia tidak mungkin bertindak yang tidak-tidak, kan? Laras masih merasa khawatir, tapi langkahnya terus mengikuti Namjoon. Mereka berada di satu lift khusus dan berhenti di satu lantai.

Saat lift itu terbuka, Laras tercengang melihat ruangan yang sangat mewah. Didominasikan warna hitam dan abu-abu dan beberapa furniture yang sangat mewah. Perhatian Laras tertuju pada meja bar yang tidak jauh dari lift. Ada beberapa botol yang tertata di lemari kaca dan membuat Laras sedikit penasaran dengan rasa alkohol mahal itu.

"Ba...bapak kenapa bawa saya kesini?" tanya Laras.

"Saya butuh seseorang untuk membersihkan apartemen saya. Dan saya pikir kamu bisa mengerjakannya," ucap Namjoon.

"Jauh-jauh gue dari Jakarta, malah jadi babu," rutuk Laras dalam bahasa indonesia.

"Kamu berkata apa?" tanya Namjoon. Laras menggelengkan kepala. Tapi dia tidak punya pilihan.

"Apa kamu mau bekerja disini?" tanya Namjoon lagi. Laras pun menganggukkan kepalanya.

"Baiklah. Kalau kamu mau bekerja disini, kamu harus tinggal disini," ucap Namjoon.

"Hah? Apa?!" teriak Laras.

"Aku tidak mungkin kan meneleponmu, jika membutuhkan sesuatu. Dengan kamu tinggal disini, aku rasa itu lebih baik," ucap Namjoon. Laras menggaruk kepalanya. Tinggal di apartemen dengan pria berotot seperti bosnya ini. Rasanya ini bukan pilihan yang baik. Laras menarik napas dan tersenyum seperti orang bodoh.

****

Laras benar-benar pindah ke apartemen Namjoon. Pekerjaannya tidak terlalu sulit, dia hanya perlu membuatkan sarapan dan mencuci piring. Karena pria itu sudah memiliki alat pembersih otomatis. Yang paling sulit adalah mencuci. Karena orang korea bisa mengganti handuk setiap hari. Jadi cucian baju tidak pernah kosong. Laras baru saja memasukkan seluruh cucian kotor ke mesin cuci dan berniat untuk meminum obat.

Tapi tiba-tiba saja seseorang masuk ke dalam apartemen tanpa permisi, membuat Laras terkejut. Dan seluruh obatnya pun berserakan. Jungkook yang melihat Laras menunduk di kitchen. Pria itu langsung mendekati Laras dan menyentuh tangannya.

"Ada apa?" tanya Jungkook khawatir. Laras yang merasa sangat aneh dengan sentuhan Jungkook, langsung mendorongnya.

"Karena kamu yang tiba-tiba masuk dan membuatku terkejut!" ucap Laras. Dia pun kembali merapikan obat-obatnya. Jungkook pun membantunya dan membantu Laras untuk berdiri. Laras benar-benar merasa seperti orang bodoh saat ini. jantung yang berdetak cepat, tapi tidak terasa sakit. Dan dia juga merasa sangat gugup.

"Sedang apa kamu disini? Kalau kamu mencari bapak Namjoon, dia sudah pergi ke kantor," ucap Laras.

"Ini apartemen kakakku, jadi urusanku kapan aku akan datang dan pergi!" ucap Jungkook. Laras hanya menghela napas dan tidak menyahut perkataannya. Karena sudah pasti yang ada mereka akan bertengkar seperti orang bodoh. Tidak berapa lama pintu depan kembali terbuka, tapi kali ini terdengar lebih santai. Dua orang kembali datang. Mereka terlihat sangat tampan, tapi bagi Laras merasa salah seorang dengan rambut berantakan terlihat lebih tampan. Dia selalu menyapu rambutnya kebelakang. Dan salah seorang lagi memiliki badan yang sangat lentur dan mengikuti gerakkan salah satu penari.

"Hyeong, yang lain mana?" tanya Jungkook.

"Sedang dijalan. Apa dia..."

"Sebaiknya kita langsung ke ruangan!" ucap Jungkook. Namun pria itu tidak mau mempedulikan perkataan Jungkook dan mendekati Laras.

"Hai, i'm Jhope," ucapnya, seraya mengulurkan tangan pada Laras.

"Laras," sahut perempuan itu dengan senyum yang manis.

"Aku suka senyummu," sahut Jhope.

"Hyeong!" panggil Jungkook. Jhope pun menyudahi pembicaraannya dengan Laras dan masuk ke ruangan khusus. Yang Laras tahu ruangan itu seperti ruang tamu yang cukup mewah. Ada beberapa botol sampanye yang tertata disana dengan sofa yang cukup luas. Dan tidak tinggal kulkas mini yang tersedia beberapa soda, beer dan juga soju. 

MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang