My love part34

4 0 0
                                    

“Aku mau pulang. Ini sudah lebih dari satu minggu aku ada disini,” gerutu Laras untuk kesekian kalinya. Jungkook ingin sekali membekap perempuan ini di dalam pelukannya. Sampai ia tidak bisa merengek seperti anak kecil.

“Aku sudah lebih baik! Aku bisa menjaga diriku! Lagi juga aku masih harus bekerja di tempat Ibu Rahma,” ucap Laras.

“Siapa yang mengizinkanmu untuk bekerja?” tanya Jungkook dengan nada yang menyebalkan.

“Memangnya siapa kamu melarangku bekerja?!” balas Laras. Mereka kembali bertengkar seperti anak kecil yang tidak pernah mau mengalah satu sama lain. Seokjin yang sudah sering melihat ini pun tidak berkata apa pun. Dia masuk ke dalam untuk memeriksa Laras.

“Aku sudah katakan, kamu tidak perlu bekerja. Aku akan memberikan apa pun yang kamu mau!” ucap Jungkook.

“Aku bukan pengemis yang meminta-minta!” balas Laras. 

“Bisa kecilkan suara kalian?! Pertengkaran kalian membuat suster di depan tidak berani masuk!” protes Seokjin. Keduanya pun terdiam dan saling menghindar untuk bertatapan. 

“Laras, kamu bisa pulang besok. Tapi dengan syarat kamu harus benar-benar beristirahat. Tidak boleh bekerja keras, karena kondisimu yang semakin melemah.,” ucap Seokjin.

“Lalu apa yang boleh aku lakukan?!” protes Laras.

“Kamu bisa membuatkanku makanan setiap hari. Merapikan apartemenku. Dan menonton drama terbaru di apartemenku,” balas Jungkook mengejek. Laras mendelikkan matanya tidak suka dengan jawaban Jungkook. Seakan dia merasa menang dengan perdebatan bodoh ini.

“Tapi, oppa! Aku sudah terbiasa bekerja, aku akan merasa bosa jika hanya berada di dalam rumah,” rengek Laras. 

“Kamu tinggal memilih, pulang menjadi anak baik-baik, atau tetap disini,” sahut Seokjin. Laras menatap kedua pria dihadapannya, dia tahu Jungkook sangat menyebalkan, tapi dia baru tahu kalau Seokjin bisa menjadi lebih menyebalkan. 

“Kalian menyebalkan!” seru Laras, sambil menarik selimut. Kedua pria itu tertawa dengan tingkah Laras yang seperti anak kecil. 

*****

Lagi-lagi Laras masuk ke apartemen Namjoon. Jungkook dan Seokjin membawanya ke apartemen ini dan seluruh pria sudah menunggu di apartemen. Laras kembali tidur di kamarnya yang lama. Dan semua terlihat sama. Seakan Namjoon tidak mengutak-atik kamar ini sedikit pun dari saat ia pergi. 

“Kenapa Laras harus tinggal disini?” tanya Jungkook kesal. Dia sudah berniat untuk membawa Laras ke apartemennya. Tapi semua menolak dan terpilih apartemen Namjoon.

“Pertama, karena apartemen ini menjadi tempat kita berkumpul. Kedua, tempat ini lebih aman dibandingkan apartemenmu. Dan ketiga, tempat ini lebih dekat dengan rumah sakit,” sahut Heosok. Semua pun membenarkan perkataan Heosok, membuat Jungkook tidak bisa mengelak. 

“Terserah kalian saja! Kamu istirahat dulu,” ucap Jungkook. Dia mengantar Laras ke kamar. Jungkook membuka selimut dan menyuruh Laras untuk tidur. Perempuan itu pun menurutinya dan langsung tidur di kasur. Benar kata Seokjin, tubuhnya benar-benar hampir tidak memiliki tenaga. Dia menjadi mudah sakit dan dadanya sering terasa sesak. Apa Tuhan akan segera mengirim malaikat maut untuknya. 

“Apa yang kamu pikirkan?” tanya Jungkook. 

“Apa aku akan mati?” tanya Laras balik. Jungkook menaiki kasur, tidur disamping wanitanya dan membelai rambut wanita itu dengan perlahan. Lalu berjalan ke pipi wanita itu. Wajahnya yang kuning langsat terlihat memucat dan matanya yang terlihat sangat kuyu. 

“Kamu harus percaya, kalau kamu pasti akan sembuh. Kami sedang mencari jalan untuk jantung barumu,” ucap Jungkook.

“Aku tahu kalian memiliki banyak uang dan kalian bisa mendapatkan segalanya dengan mudah. Tapi...” perkataan Laras terhenti karena ciuman Jungkook. 

“Pasti akan ada jalan. Percayalah. Berhenti berpikir dan tidurlah. Aku akan memelukmu sampai kamu terlelap,” ucap Jungkook. Laras meringkuk lebih dekat pada tubuh Jungkook dan ia pun mulai memejamkan matanya. 

Jungkook masih membelai rambut Laras dan membelainya. Dia tidak ingin menunjukkan ketakutannya. Dia pun takut kehilangannya. Dia takut seluruh uang yang ia miliki tidak mampu menolong wanita yang ia cintai. Dia hanya bisa memberikan keyakinan pada Laras kalau ia pasti bisa sembuh. Dan dia menanamkan keyakinan itu pada dirinya sendiri. 

***

MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang