Namjoon membaca tulisan tangan berbahasa inggris yang Laras buat. Dia cukup baik dalam berbicara bahasa korea. Tapi dia tidak percaya diri untuk menulis dalam bahasa korea. Dan karena ia tahu Namjoon bisa bahasa inggris dengan sangat baik. Laras pun memutuskan untuk menulis surat pengunduran dirinya.
"Kamu tidak perlu keluar dari rumah ini, hanya karena hubungan kamu dan Jungkook tidak baik-baik saja, Laras," ucap Namjoon.
"Ini pilihanku sendiri," jawab Laras. Namjoon menatap Laras. Mata wanita itu terlihat memerah. Jika memang ia ingin memututskan hubungan dengan Jungkook, kenapa dia menangis? Bahkan matanya terlihat bengkak karena terlalu lama menangis.
"Aku akan membiarakan kamu pergi dari apartemen ini, tapi kamu harus memberitahu dimana kamu tidur," ucap Laras.
"Maaf, aku tidak bisa memberitahumu," ucap Laras. Dia berbalik dan keluar dari ruangan Namjoon. Laras masuk ke dalam kamar dan keluar dengan barang yang ia bawa ke apartemen ini.
"Kenapa kamu tidak membawa pakaian yang lain?" tanya Namjoon.
"Itu bukan milikku," ucap Laras. Dia pun membungkuk dan memberikan salam pada Namjoon. Jujur saja Laras tidak tahu kemana dia akan pergi. Karena tempat terakhir yang ia tempati saja sudah di tempati orang lain. Dia sudah menghubungi pemilik rumah itu dan dia bilang tidak ada kamar kosong lagi.
****
Entah sudah berapa apartemen yang ia masuki, semua tidak sesuai dengannya. Belum ada yang sesuai dengan tabungannya. Laras menarik napas dan dia pun berjalan ke satu aparetemen lagi. Setelah berbicara panjang lebar, apartemen ini memiliki deposit lebih rendah. Dan tempatnya juga sangat bagus. Penghangat ruangan yang sangat bagus dan kamar yang cukup lega.
"Baik, aku ambil," ucap Laras. Dia memberikan pembayaran pada si ibu tua. Karena ia memang tidak membawa apa pun. jadi kamar itu terlihat sangat kosong. Sepertinya dia harus mengisi sedikit ruangan kosong. Laras menaruh beberapa barang ia bawa. Satu foto ia dan ke tujuh pria itu pun ia taruh di meja samping kasur. Sementara foto Jungkook masih setia ada di ponselnya.
Laras sudah mencari pekerjaan di sekitar tempat tinggalnya. Ada beberapa lowongan pekerjaan, tapi di negara ini cukup sulit untuk di terima. Karena dia bukanlah warga asli sini. Tapi Laras tidak menyerah, dia tetap melamar pekerjaan dengan harapan ia bisa di terima. Dan setelah beberapa kali keluar masuk kantor, akhirnya ia di terima bekerja disebuah restoran. Pemilik restoran itu juga orang Indonesia, yang menjual beberapa menu khas Indonesia yang sudah tidak asing untuk Laras. Dia juga membantu si pemilik restoran memasak, merapikan restoran, sampai menyediakan menu untuk pelanggan.
"Laras, sebaiknya kamu pulang. Kamu tidak boleh terlalu letih," ucap wanita paruh baya itu. Laras tidak lagi menyembunyikan penyakitnya. Karena ia takut akan dikeluarkan lagi dari pekerjaannya, jadi Laras lebih memilih untuk menjelaskan penyakitnya pada wanita paruh baya itu.
"Baik bu, sebentar lagi setelah mengantar beberapa pesanan lagi," ucap Laras. Dia mengantar beberapa pesanan terakhir. Baru saja dia ingin bersiap untuk pulang, tiba-tiba ada beberapa pemuda masuk ke dalam restoran. Laras berniat untuk menyapanya, tapi kata-katanya terhenti dan dia pun mematung. Namjoon, hoseok dan seokjin masuk ke dalam restoran dan duduk di bangku yang kosong. Mereka mengetahui keberadaan Laras di tempat itu. Karena tidak sulit untuk Namjoon mencarinya.
Dengan sangat profesional Laras memberikan menu makanan pada mereka. Dan menunggu sampai mereka memesan makanan. Beberapa kali mereka menanyakan menu makanan yang terdengar asing untuknya.
"Seperti apa itu nasi rames?" tanya hoseok.
"Nasi dengan beberapa menu ayam, kentang sambal, beberapa gorengan dan sayuran," jelas Farensa.
"Nasi uduk?" kini Seokjin yang bertanya. Laras kembali menjelaskan dengan terperinci.
"Baiklah, kami pesan nasi rames, nasi uduk dan juga tambahan sambal. Untuk minum kita minta tiga botol soju," ucap Namjoon.
"Kalian harus mengendarai mobil cukup jauh, jangan minum terlalu banyak," balas Laras. Dari tempat ini ke apartemen Namjoon, seokjin dan hoseok cukup jauh. Dan jika mereka mabuk itu akan sangat berbahaya.
"Baiklah, kami hanya minta satu botol," ucap Hoseok, dengan senyum yang sangat manis dan menenangkan. Laras pun kembali ke dapur dan memberikan pesanan mereka.
"Kamu tidak jadi pulang?" tanya ibu restoran.
"Ada pelanggan yang baru datang, kamu akan kelelahan jika aku meninggalkanmu," ucap Laras.
"Apa kamu mengenal mereka?" tanya ibu restoran. Laras tidak menjawab dan hanya mengambilkan satu botol soju untuk mereka. Laras tahu mereka tidak mungkin tidak sengaja mampir. Sudah pasti mereka dengan sengaja datang dan menemuinya disini. Tapi ada satu pertanyaan di kepala Laras. Kenapa Jungkook tidak ikut?
Jimin dan Taehyung sudah pasti memilih mengurusi hobi mereka. Bermain game sepanjang malam. Sementara Suga lebih baik tidur dari pada keluruyuran di malam hari. Sementara Jungkook, dia memang suka bermain game, tapi tidak seperti kedua pria itu. Laras menarik napas dan menghelanya. Dia harus melupakan pria itu. Hubungan mereka sudah berakhir. Dan tidak ada alasan untuknya mengkhawatirkan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE
RomanceLaras datang ke korea hanya untuk mencari dokter jantung yang terbaik di korea. Untuk mengobati penyakit jantung bawaan sejak kecil. Namun semua rencana yang ia atur. Tiba-tiba saja berubah saat ia mengenal 7 pria yang tiba-tiba sama menjadi pelin...