Laras pergi ke rumah sakit bersama dengan Seokjin. Yang lain terlihat sedang sibuk dengan pekerjaan mereka, terutama Jungkook yang sedang mempersiapkan pameran karyanya. Jadi dia meminta Seokjin untuk memberi kabar padanya setelah pemeriksaan. Rasanya sangat melelahkan dengan pemeriksaan ini. Tubuhnya menjadi sering lelah dan sulit untuk melakukan hal berat. Bagaimana pun dia harus merapikan apartemen Namjoon. Karena dia bekerja di rumah itu. Walau Namjoon tidak mempermasalahkan apa pun padanya. Setidaknya ia harus tahu diri.
Setelah semua pemeriksaan selesai, seorang suster mengantar Laras ke dalam ruangan dokter Seokjin. Dan ternyata disana sudah ada Namjoon. Dari luar Laras mendengarkan pembicaraan mereka.
"Bagaimana? Apa dia bisa langsung operasi? Aku akan mengeluarkan biaya berapa pun untuk operasi itu," ucap Namjoon.
"Kamu tahu, disini bukan masalah uang. Sedangkan donor jantung itu tidak mudah di dapat," jelas Seokjin.
"Tapi hyung, kamu bilang dia hanya bisa bertahan beberapa bulan saja. Apa tidak bisa kamu meminta dari rumah sakit di luar negri?" tanya Namjoon.
"Aku sudah mengusahakannya, Namjoon. Tapi ini memang tidak mudah. Dan lagi juga kita tidak bisa sembarangan mengambil jantung untuk Laras. Jantung itu harus sehat," jelas Seokjin.
"Tapi hyung..."
"Kita semua sudah berusaha semaksimal mungkin, Namjoon," ucap Seokjin. Dari depan pintu Laras menutup mulutnya. Dia menahan tangisannya, tapi rasanya itu sangat sulit. Dia tidak mendapatkan donor jantung. Dia tidak akan bisa hidup lebih lama dengan Jungkook. Dan pernikahan yang mereka rencanakan? Dia tidak mungkin meninggalkan Jungkook begitu saja. Dia pasti akan hancur.
"Laras..." Namjoon dan Seokjin menyadari perempuan itu di depan pintu. Mereka pun mendekatinya. Membawa Laras masuk ke dalam ruangan dan menenangkannya.
"Semua kemungkinan itu pasti ada, Laras. Kamu tidak perlu takut..."
"Tapi dokter mengatakan kalau pendonor jantung itu sangat sulit. Berarti itu sangat mustahil untukku," balas Laras.
"Husst... hey! Kamu tidak boleh berprasangka buruk," ucap Seokjin.
"Oppa, aku mohon pada kalian. Jangan katakan ini pada Jungkook. Aku... aku tidak ingin dia menjadi khawatir," ucap Laras. Mereka pun terdiam. Karena menutupi ini dari Jungkook sama saja seperti membuat bom waktu. Dia pasti akan marah besar jika mengetahui belakangan.
"Bersumpahlah, kalian tidak akan mengatakan ini pada Jungkook," ucap Laras lagi. Dan kedua pria itu pun melakukan yang Laras inginkan. Dengan resiko Jungkook akan marah besar pada mereka.
****
Jungkook mengumpulkan semua orang di ruangan khusus. Bahkan ia pun membawa Laras ke sana. Karena sangat jarang Jungkook mengizinkan Laras untuk bergabung dengan mereka. Karena setiap mereka disana, mereka akan minum-minum. Dan Jungkook tidak ingin Laras berada disana. Tapi untuk hari ini dia sendiri yang mengumpulkan mereka di dalam ruangan dan membawa Laras.
"Ada apa? Kenapa tiba-tiba kamu mengumpulkan kita disini?" tanya Namjoon.
"Kamu tidak hamil kan?" tanya Jimin pada Laras. Laras menggelengkan kepala dengan cepat. Jungkook selalu membawa menyiapkan pengaman setiap kali mereka berhubungan.
"Aku ingin mengumumkan sesuatu yang penting," ucap Jungkook. Dia menggenggam tangan Laras dengan erat. Membuat perempuan itu menoleh padanya.
"Aku akan menikah dengan Laras," ucapnya. Semua terkejut dengan perkataan Jungkook. Laras pun terlihat terkejut. Dia menarik tangannya dari Jungkook dan keluar dari ruangan. Jungkook pun segera mengikuti Laras dan melihat perempuan itu yang terlihat pucat. "Kamu baik-baik saja?" tanya Jungkook.
"Jungkook, sepertinya.... kita harus memikirkan ulang untuk sebuah pernikahan," ucap Laras.
"Kenapa? Bukankah kamu sudah setujuh menikah denganku," balas Jungkook, seraya menahan emosinya. Laras mengalihkan tatapannya dari Jungkook. dia pun terluka denganpilihannya ini. Tapi ini lebih baik, dia tidak ingin Jungkok lebih hancur ketika ia tahu kalau kemungkinan Laras untuk mendapatkan donor sangat kecil.
"Saat itu aku hanya terbawa oleh perasaan. Aku... aku belum siap untuk menikah," ucap Laras. Jungkook menarik napas dan menghelanya. Dia mencoba untuk menggenggam tangan Laras. Dan menatapnya dengan sangat lembut.
"Itu hanya kegugupanmu. Kita akan menjalani semuanya bersama-sama," tutur Jungkook. Menenangkan perasaan Laras. Perempupan itu pun hampir luluh dengan perkataan Jungkook. Dia ingin hidup bersamanya. Dia ingin menikah dengannya. Tapi dia takut dirinya akan meninggalkan Jungkook. Laras pun menggelengkan kepalanya.
"Tidak. Aku tidak bisa, Jungkook. Aku mohon kamu mengerti," ucap Larasa.
"Apa yang harus aku mengerti?! Kamu merubah semuanya begitu saja!!" bentak Jungkook. Dia sudah tidak bisa menahan emosinya. Laras pun mengerti dengan sikap Jungkook yang menjadi sangat emosi. Dia hanya bisa menunduk dan menahan air matanya. Pria itu yang melihat air mata Laras pun melepaskan jemarinya dan memilih untuk pergi.
"Jungkook! Kamu mau kemana?" teriak Laras. Namun pria itu tidak menjawabnya. Yang terdengar hanya bantingan pintu yang cukup keras. Laras menarik napas dan menghelanya. Dia mencoba untuk menghubungi Jungkook dari ponsel, tapi ia tidak juga menjawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE
RomanceLaras datang ke korea hanya untuk mencari dokter jantung yang terbaik di korea. Untuk mengobati penyakit jantung bawaan sejak kecil. Namun semua rencana yang ia atur. Tiba-tiba saja berubah saat ia mengenal 7 pria yang tiba-tiba sama menjadi pelin...