Namjoon baru saja menyelesaikan rapat. Dia keluar dari ruangan dan berjalan ke arah toilet. Namun saat ia ingin masuk ke toilet, pintu toilet perempuan terbuka sedikit. Dan tanpa sengaja dia melihat seorang perempuan yang terlihat menahan sakit. Namjoon langsung masuk ke toilet perempuan tanpa pikir panjang dan melihat keadaan perempuan itu.
"Hey, nona. Apa yang terjadi padamu?" Tanya Namjoon panik. Dia pun melihat kesekeliling dan tidak ada siapa pun disana. Dengan cepat Namjoon mengangkat tubuh Laras dan membawanya pergi dari toilet.
Beberapa orang melihat Namjoon yang menggendong pegawai baru itu. Dia juga terlihat panik dan berlari ke klinik perusahaan. Perempuan itu sudah tidak sadarkan diri. Sementara tangannya seakan memegangi bagian dadanya.
"Ada apa, pak?" Tanya dokter jaga.
"Tadi dia pingsan di toilet," saut Namjoon. Dokter pun segera memeriksanya dan mengetes tekanan darahnya.
"Tekanan darahnya cukup rendah, pak. Mungkin dia kelelahan, atau belum terbiasa dengan musim yang mulai berubah," ucap dokter. Namjoon menganggukkan kepalanya. Dokter pun mengambil beberapa obat yang dapat diminum oleh Laras. Sementara itu Namjoon berdiri diambang pintu seakan ingin memastikan kalau Laras baik-baik saja.
*****
Sekitar lima belas menit kemudian, Laras membuka matanya. Dia merasa pusing dan bingung secara bersamaan. Dadanya masih terasa nyeri, tapi tidak separah tadi. Dia bangun dari posisi tidurnya dan melihat sekitar. Baru saja Laras ingin beranjak pergi, seorang pria masuk dan kembali menyuruhnya untuk istirahat.
"Minum obat ini," ucapnya. Laras terdiam dan melihat Namjoon dihadapannya. Dia terlihat sangat khawatir, tapi berusaha untuk tetap tenang. Laras mengambil obat dari tangan Namjoon dan meminumnya.
Dari luar pintu Jungkook melihat Namjoon yang terlihat sangat dekat dengan Laras. Dia juga sangat memperhatikan perempuan itu. Ada sesuatu yang terasa panas di dada Jungkook. Tapi dia tidak tahu apa yang membuatnya marah. Jungkook menggertakkan giginya dan meninju tembok, lalu pergi dari klinik perusahaan.
****
Laras berjalan dengan perlahan. Dia diizinkan untuk pulang dan beristirahat untuk beberapa hari, sampai keadaannya pulih. Laras merasa tenaganya seperti hampir habis. Sepertinya dia talgi uyu, untuk menambahkan energi untuknya.
Baru saja Laras ingin keluar, tiba-tiba saja seeorang berjalan mendekatinya. Laras melihat Namjoon yang berdiri dihadapannya. Masih terlihat cemas dan khawatir. Laras langsung membungkuk hormat. Tapi saat mencoba berdiri, dia merasa tubuhnya seperti kehilangan keseimbangan. Beruntung Namjoon dengan cepat menahan tubuh Laras.
"Apa kamu baik-baik saja?" Tanya Namjoon. Laras menganggukkan kepalanya. Tapi sebenarnya dia tahu, kalau dia sedang tidak baik-baik saja.
"Kamu mau pulang?" Tanya Namjoon.
"Iya pak," ucap Laras.
"Kalau begitu ikut denganku," ucap Namjoon.
"Ti...tidak pak. Saya bisa naik bus," ucap Laras.
"Berdiri saja kamu belum benar. Sudah , jangan mengelak, ayo ikut aku," ucap Namjoon. Dia menggenggam tangan Laras dan membawanya pergi. Laras hanya menggigit bibirnya, merasa gugup dengan sikap Namjoon padanya.
Pria itu menuntunnya dan membukakan pintu untuk Laras. Lalu berputar ke bangku setir. Laras hanya bisa diam dan memberikan alamat apartemennya pada Namjoon.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE
RomanceLaras datang ke korea hanya untuk mencari dokter jantung yang terbaik di korea. Untuk mengobati penyakit jantung bawaan sejak kecil. Namun semua rencana yang ia atur. Tiba-tiba saja berubah saat ia mengenal 7 pria yang tiba-tiba sama menjadi pelin...