13. Awkward

371 58 3
                                    

      Beberapa hari pun berlalu, dan tersisa satu hari lagi bagi Bara untuk menjauhi Thea, yaitu hari ini. Tentu saja, Bara merasa sangat senang, apalagi akhir-akhir ini Thea sering memperhatikannya membuatnya merasa semakin senang.

Thea saat ini sedang mencari Bara, rupanya laki-laki yang dicarinya itu sedang berada di kelasnya Adi yang Thea ketahui karena kebetulan lewat dan tak sengaja melihatnya dari jendela kelas.

"Bara!," panggil Thea dari pintu kelas.

Bara yang sedang bercanda dengan Adi dan temannya yang lain pun menoleh. Beberapa detik kemudian ia langsung turun dari meja yang ia duduki dan menghampiri Thea.

"Apa?"

"Gue... Ganggu, ya?," tanya Thea dengan ragu.

"Nggak kok," jawab Bara dengan singkat.

Thea pum menatap Bara sejenak dan menarik satu tangannya, membuat Bara bingung.

"Eh? Mau dibawa kemana gue?," tanya Bara dengan bingung dan tidak langsung dijawab oleh Thea hingga ia berhasil membawa Bara ke belakang sekolah dan mendudukkannya di bangku panjang yang ada dibawah pohon besar.

"Gue mau ngasih lo ini, liat nih, gue tadi masakin nasi goreng buat lo," ucap Thea sambil mengeluarkan kotak bekal dari paper bag yang ia bawa lalu membuka tutupnya. "Lo makan, ya, gue suapin," timpalnya.

"Gak usah, lagian gue udah sarapan sama Adi, tadi," tolak Bara membuat Thea kecewa.

"Padahal gue belain bangun dari jam empat loh, cuma buat masakin nasi goreng yang enak buat lo," ujar Thea sambil menunduk.

Bara jadi merasa tidak enak dan kasihan pada Thea, ia tau jika Thea tidak pandai memasak, dan Bara harus menghargai usahanya.

"Yaudah sini gue makan, sedikit aja ya tapi," ucap Bara sambil mengambil alih kotak bekal ditangan Thea.

"Hehe... Iya gapapa kok, mau gue suapin?"

"Tangan gue masih berfungsi normal, kok."

"Um... Oke," ucap Thea lalu tidak bicara lagi dan memilih untuk memperhatikan Bara makan. Bibirnya pun mengukir senyuman dikala melihat ekspresi Bara setelah memakan satu suapan nasi goreng buatannya itu, karena ekspresi Bara seolah menunjukkan bahwa nasi goreng itu sangat enak.

Beberapa menit pun berlalu, Bara yang awalnya mengatakan hanya akan memakan nasi goreng buatan Thea itu sedikit saja tapi akhirnya malah ia habiskan.

Thea terus mengumbar senyuman sambil memberikan sebotol air mineral pada Bara dan langsung diminum olehnya.

"Katanya udah sarapan, dan tadi bilang mau makan sedikit aja, kok abis?," tanya Thea lalu tertawa renyah.

"Ah, itu... Sebenernya gue belom sarapan, jadi gue habisin," jawab Bara dengan sedikit gugup. Memang benar, dirinya yang mengatakan sudah sarapan tadi adalah bohong. "Makasih, ya, gue ke kelas dulu kalo gitu," ucap Bara. Ia baru ingat perjanjiannya dengan Adi belum usai, berarti ia tidak boleh berdekatan dengan Thea dulu sampai besok. Halah, tak apalah, kan hanya sekedar menerima bekal dari Thea dan mengirit uang jajannya.

"Bareng," ucap Thea yang menyusul Bara berdiri.

"Nggak mau," tolak Bara dan berjalan lebih dulu.

"Iihhh Bara!," sahut Thea kesal dan menyusul Bara tanpa mengemas kotak bekalnya yang sudah kosong lebih dulu.

Bara sempat menoleh sekilas kebelakang, lalu mempercepat langkahnya. Tentu membuat Thea berlari untuk menyeimbangkan langkahnya dengan Bara.

"Bara, kalo habis makan gak boleh jalan cepet-cepet kaya gitu, nanti perut lo sakit," ucap Thea memperingati, tapi juga agar Bara memperlambat langkahnya.

Chase with You [completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang