Bab - 49 | Sesuatu tentang Iklas

2.2K 134 12
                                    

Apa arti iklas menurutmu?

Apakah itu berarti rela melepaskan?Atau berhasil melupakah kesedihan? Atau mungkin berhasil memaafkan? Tidak ada yang tahu pasti bagaimana iklas bisa menghampiri. Tapi Kana harap, rasa iklas suatu hari akan menghampirinya. Ia harap, rasa iklas mampu menyembuhkan sedih dan luka yang ia rasakan hari ini. Ia harap rasa iklas mampu membuat langkahnya lebih ringan, malamnya tidak kelam dan paginya tidak suram.

Ketuk palu itu terdengar begitu nyaring membelah kehikmatan ruang pengadilan. Ketuk palu hakim itu juga turut mengakhiri sebuah kisah. Kisah pernikahan Mama dan Papanya berakhir di sini. Kana mengamati raut Papanya. Tidak ada ekspresi berarti di sana. Tapi kelegaan jelas terpantri di wajahnya. Apa sebegitu sulitnya Papa selama ini hidup dengan mereka? Tanpa bertanya lebih lanjutpun, sebenarnya Kana tahu darimana sumber kesulitan Papanya.

Berganti alih mengamati Mamanya, Kana mendapati Mama yang tengah menghapus bulir-bulir air matanya.

Kana sendiri tidak tahu harus berekspresi seperti apa atas perceraian kedua orangtuanya.

"It's okey. I'm here," bisikan di sebelahnya menyadarkan Kana. Kana mengalihkan pandangannya pada pria itu. Benar. Perceraian kedua orangtuanya tidak membuat Kana kehilangan segalanya. Kana hanya kehilangan Papa dan semua ambisi sia-sianya. Tapi dibalik itu, ia mendapatkan Mama dan pria ini di sisinya. Tak apa. Ia akan baik-baik saja.

Setelah keseluruhan para hakim membubarkan diri, Kana melihat Mama berbicara pada pengacaranya sebelum mendatangi dirinya.

"Kamu pulangnya sama Noah dulu ya? Mama mau ke firma hukum pengacaranya Mama. Ada beberapa hal yang harus diurus." Lalu beralih pada Noah. "Tolong ya Noah?"

Noah menjawab dengan sigap. Seakan diberikan tugas kenegaraan. "Siap, Tante."

Tatapan Mama terlihat sangat sendu, namun senyum masih ia paksakan bertengger di sana. Mama menepuk pipi Kana pelan. Mengelusnya seakan menyampaikan, Gak papa, kita baik-baik aja. "Kita ketemu di rumah."

Noah mempelajari raut wajah Kana sepeninggal Mamanya. Gadisnya tampak melirik punggung sang Papa yang tengah berjalan keluar dari ruang persidangan. Setelah sosok itu keluar, Noah mengambil alih. Noah menggandeng Kana berjalan ke luar gedung. "Kemarin tuh aku jumpa Alya loh, Na. Dia tanyain kamu. Mau ke sana gak?"

"Boleh."

Melangkah beriringan menuju parkiran, Kana kembali melihat sosok Papanya yang juga berada di parkiran. Kana mengeratkan genggamannya pada Noah saat menyadari sosok tersebut melangkah mendekatinya dengan cara yang begitu canggung.

"Boleh Papa bicara sebentar?"

Noah melirik pada Kana. Butuh beberapa saat untuk Kana mengangguk pelan mengizinkan Noah menyingkir dari sana untuk memberikan ruang pada pasangan orangtua dan anak itu berbicara.

Setelah kepergian Noah, hanya ada kehingan panjang di antara pasangan anak dan ayah tersebut.

Dehaman pelan Papa menjadi awal dari pemecah keheningan di antara mereka. "Mungkin sudah sangat terlambat, tapi Papa tetap ingin meminta maaf sama kamu." Papa menjeda sesaat. "Maafin Papa. Maaf atas semua kesalahan Papa, Na." Papa mengarahkan pandangannya pada Kana. Namun Kana begitu enggan membalasnya. Ia hanya menunduk melihat ujung sepatunya. "Kana anak baik. Anak yang membanggakan. Papa selalu bangga sama kamu. Selalu. Sekalipun, Kana gak pernah kecewain Papa."

"Kenapa ... Papa gak pernah puji Kana? Am I not good enough?"

"Bukan kamu, Na. Tapi Papa. Papa yang gak cukup pantas untuk memuji kamu."

Kana tersenyum sinis. "Tapi Papa tersenyum untuk nilai 4 matematika?"

"Gak gitu, Na."

"Terus apa? Kana mendapat medali emas di International Innovative Economic Competition (IIEC), AISEEF, YEC, ASEAN MUN... bahkan Kana ... Kana jadi mahasiswa prestasi nasional tahun ini. Apa pernah sekalipun ... sekali aja Pa, Papa hadir lihat Kana menjuarai puluhan kompetisi yang bahkan gak pernah Papa raih sebelumnya! Apa pernah Papa peluk Kana? Senyum sama Kana atas semua pencapaian yang hampir buat aku mati? Sekalipun Papa gak pernah ada. Tapi dengan mudahnya Papa tersenyum untuk nilai 4 matematika?"

CWTCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang