Aku merasa baru saja bangun dari mimpi yang buruk. Di mimpi itu, aku sedang di dalam masalah, aku ditinggalkan oleh seseorang, dan aku menjadi korban penusukan. Begitu mengerikan sampai-sampai aku sangat lega ketika terbangun.
Namun ketegangan itu langsung berlalu ketika aku membuka mataku, di depanku ada wanita tercantik yang pernah ada, beruntungnya lagi dia adalah milikku. Wajah cantiknya dengan rambut tergerai, bahkan tetap cantik ketika sedang tertidur. Tak lama, ***** juga membuka matanya, dia lalu tersenyum.
"Engga bisa tidur?" Tanya*****.
"Mimpi buruk, lagi.." sahutku.
"Ya sudah, ayo tidur lagi.."
***** lalu mencium bibirku dan mendekap kepalaku ke dadanya, dia memang jagonya dalam menenangkan diriku. Tetapi aku sudah tidak merasa mengantuk lagi, karena itu secara bertahap, aku mencumbunya, dan melakukan hubungan intim yang biasa kami lakukan pada pagi hari.
Setelah selesai, kami masih berpelukan sampai alarm pagi mengingatkan kami. Waktunya untuk kami berdua bersiap untuk berangkat kerja. Aku merasa tidak bisa lepas darinya, bahkan saat mandi bersama, kami masih mencuri-curi waktu untuk bermesraan. Dia memang wanita terbaik dalam hidupku.
Kami berangkat menggunakan sedan BMW yang aku kendarai sendiri, entah kenapa aku lebih suka daripada duduk di belakang. Sampai di tengah kota, aku menurunkannya di tempat kerjanya, lalu aku melanjutkan perjalanan ke tempat kerjaku di sekolah internasional. Aku bekerja sebagai guru bahasa Indonesia di sana, aku cukup populer di antara murid-murid, banyak yang bilang karena gaya mengajar ku asik.
Saat sampai di ruang guru, seperti biasa, semua rekan guru menyapaku, tidak ada yang lupa memberikan senyumannya, membuatku setiap hari bersemangat untuk memulai aktivitas mengajar. Seperti biasa juga, ***** mendatangiku dengan membawa banyak jenis makanan.
"Selamat pagi, mas Rian!! Aku bawain banyak makanan nih buat kamu sarapan!!"
"Ah, aku udah sarapan tadi sama ***** di rumah.., maaf ya.." sahutku.
"Huft, yasudah deh.." kecewa ***** sembari membawa semua makanannya ke mejanya.
Aku masih tidak habis pikir, padahal sudah jelas aku mempunyai pasangan, dan juga setiap hari sudah sarapan di rumah, tetapi entah kenapa dia masih kekeh untuk membawakan ku sarapan. Walaupun harus aku akui memang ***** adalah wanita yang menarik dari segi fisik dan kepribadian, tetapi tetap saja, aku kan sudah punya seseorang yang aku cintai.
Setelah bel berbunyi, aku pergi ke kelas 11 MIPA 4 untuk mengajar bahasa Indonesia, kebetulan materinya adalah Teks Cerpen. Aku sangat suka sekali dengan materi Teks Cerpen, karena menurutku ilmunya sama seperti ilmu naskah film. Aku mengajarkan ke kelas tentang hal terpenting yang perlu ada di dalam semua cerita naratif. Yaitu, Logline. Logline berisi Karakter berserta atribut karakter lalu ditambah tujuan karakter lalu ditambah halangan yang menghalangi karakter untuk mencapai tujuannya.
Selain itu, aku juga mengajarkan bahwa karakter harus memiliki tiga dimensi, yaitu Psikologis, Fisiologis, dan Sosiologis. Yang berisi tentang psikologi karakter, deskripsi fisik karakter, dan kehidupan sosial karakter. Dengan memberikan contoh dari film-film klasik berupa karakter yang memiliki tiga dimensi karakter dan yang tidak memiliki. Baik murid-murid dan aku sama-sama menikmati sekali materi ini, rasanya seru bisa mengajarkan orang banyak tentang ilmu seperti ini.
Tanpa sadar, bel penanda berganti pelajaran telah berbunyi. Walaupun belum selesai memberikan materi, aku menyudahi kelasnya. Aku lalu berpindah untuk pergi ke kelas selanjutnya, begitu seterusnya hingga waktu istirahat tiba. Saat istirahat aku menyantap bekal yang sudah dibuatkan oleh *****, memang wanita yang luar biasa. Tidak hanya cantik dan baik, keterampilannya dalam memasak tidak bisa di remehkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Dunia Nalar
ParanormalRian Chandra, seorang Mahasiswa yang sedang dalam masa kasmarannya, tiba-tiba terganggu dengan banyaknya kejadian aneh yang terjadi dan secara tidak sengaja berhubungan langsung dengan dirinya. Karena kejadian aneh itu mengganggu kehidupannya, ia ti...